part 4

75.5K 3K 6
                                    

Devan POV

Aku berjalan keruang BK yang berada di lantai 2 aku melihat Rafly juga berjalan .

Rafly sahabat dari kecil dia tak pernah menentangku dalam hal apapun tapi kali ini dia berbeda pendapat denganku .

Aku tak pernah melihat Rafly semarah itu apa yang aku lakukan sudah benar menurutku.

Aku sudah berdiri di depan ruang BK kuketuk dan terdengar suara dari dalam dan menyuruhku masuk. Disusul Rafly. Kami dipersilahkan duduk.

"Jadi kenapa pagi-pagi sudah bikin ribut Devan?"suara bariton menggema di ruangan.

"Maaf Bu jangan salahkan Rafly saya yang telah menyerangnya lebih dulu " ucapku sebenernya Rafly yang lebih dulu menonjok ku .tapi aku tidak tega melihat dia dihukum.

"Benarkah yang dikatakan Devan Rafly" tanya Bu Ikrimah guru BK disekolah . Rafly bingung dengan Devan yang berbicara tidak Jujur dengan guru BK .

"Saya yang telah menonjok Devan lebih dulu "ucap rafly dengan wajah datarnya.

Bu Ikrimah bingung sebenarnya siapa yang bersalah disini .

"Siapa yang benar disini?."

"Saya Bu"ucap Devan dan Rafly.

Bu Ikrimah memijat keningnya"jadi siapa yang salah disini ibu tanya?" Ucap Bu Ikrimah masih sabar .

"Devan."

"Rafly" ucap mereka saling menyalahkan dan beradu argumen .

"Ok ibu tunggu keputusan kalian setelah ini" ucap Bu Ikrimah sambil keluar pintu "daripada mati mendengar perdebatan mereka ."

"Gue minta maaf gak seharusnya nonjok Lo sampai benjol gini "ucap Rafly setelah lama mereka berdebat dan berakhir dengan final siapa yang salah disini.

"Gue harap Lo ngerti keputusan gue raf,kita ini sahabat walau bukan seagama bukan berarti persahabatan putus kan ?" Ucap Devan.

"Iya gue tahu gue emang bodoh,dan bukan sahabat yang baik buat Lo dev.ini bukan sikap sahabat.. ini salah gue salah, gue egois bahkan gue mementingkan kepentingan pribadi"ungkap Rafly .

Devan yang tadi berdiri kini duduk menatap sahabatnya ini katakanlah mereka lebay tapi menurutnya tidak.

"Rafly sikap Lo bener. kita udah kenal dari dari kecil gue tau Lo kecewa sama tindakan gue. selama ini Lo udah cukup sabar menghadapi sikap gue yang kekanak-kanakan.dan gue.. gue nggak bisa jadi sahabat yang baik buat Lo" ungkapku .

"Dev gue takut gak bisa bareng Lo lagi. Lo tahu kan kalau anak muslim dan non muslim pisah kelas ?. Itu yang ngebuat gue takut sendirian, takut gue takut Dev "ungkap Rafly dengan wajah murung.

"Kita bisa bertemu di lain tempat raf Lo punya Kevin yang siap ada untuk Lo dan Lo gak kehilangan gue .gue masih temen Lo sampai kapanpun."

"Gue iri sama Lo Dev . Sorry gak bisa ikut nemenin perjuangan Lo."

"Dengan Lo berada disini didekat gue dan itu udah bikin gue tahu raf kalau Lo sayang sama gue "ungkapku.

"Janji kita bakal bareng-bareng sampai kapanpun"ucap Rafly.

"Janji."

Setelah beberapa menit kemudian Bu Ikrimah datang .
Dia menatap kedua anak didiknya yang sudah lebih tenang dari sebelumnya.

Bu Ikrimah duduk "jadi siapa yang bersalah disini?" Tanya Bu Ikrimah .

"Kita cuma salah paham Bu" ucapku.

"Baik kali ini ibu tidak akan menghukum kalian .kalian sudah dewasa selesaikan masalah dengan kepala dingin"tegas Bu Ikrimah.

"Ah Bu saya kepalanya gak bisa dingin Bu panas Mulu "canda Devan .

Jodoh Pilihan Abi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang