part 29

38.3K 1.5K 19
                                    

Fatih mengambil berkas yang ketinggalan.

Yuk berangkat " ucap  fatih menggandeng tangan milik Zahra . Fatih tak menyadari jantung Zahra yang berdetak cepat.

"Tangan kamu dingin sakit ?" Tanya Fatih .

"Enggak kok yuk jalan" ucap Zahra berusaha menetralisir detak jantungnya.

"Beneran kalau sakit aku anterin dulu ke rumah sakit " ucap Fatih .

"Semua ini gara-gara mas Zahra jadi salah tingkah" batin Zahra .

"Loh kok malah melamun sih " ucap Fatih .

"Enggak usah mas yuk " ucap Zahra.

*****

Diperjalanan Fatih dan Zahra dalam diam tiba-tiba Fatih menginjak rem membuat kepala Zahra kena dashboard mobil.

"Astagfirullah mas . Ada apa ?" Tanya Zahra .

Fatih tidak menjawab pertanyaan Zahra . Langsung turun dari mobil .
Begitupun Zahra .

"Ibu nggak papa ?" Tanya Fatih pada ibu-ibu yang tengah menyebrang jalan.

"Nggak papa nak " ucap ibu yang kira-kira sudah berumur lebih dari 45 tahun .

"Kalau nyebrang hati-hati ya Bu " ucap Fatih .Zahra menuntun ibu itu ke pinggir jalan  . Ibu itu tak menjawab hanya  mengangguk.

"Nak bisa tolong ibu ?" Tanya sang ibu pada Fatih .

"Minta tolong apa Bu ?" Tanya Fatih .

"Tolong rawat anak ini ya ?" Ucap sang ibu memperlihatkan bayi yang kira-kira baru berumur kurang dari sebulan .

"Kenapa ibu ngasih ke kita ?" Tanya Zahra .

"Ibu tahu kalian orang baik ibu percaya sama kalian . Anak ini belum di kasih nama  dia lahir 4 hari yang lalu " ucap  ibu itu .

Zahra dan Fatih saling pandang .

"Dia masih butuh asi ibu " ucap Zahra .

"Ibu udah nggak kuat nak urus anak ini ibu punya 4 anak  ditambah lagi suami ibu pengangguran " ucap sang ibu .

"Saya bisa bantu suami ibu " ucap Fatih .

"Apa bisa kasih perkejaan untuk suami saya ?" Tanya sang ibu .

"Kalau ibu nggak keberatan suami ibu bisa jadi tukang kebun di rumah saya " ucap Fatih .

"Benarkah tapi jauh dari rumah saya " ucap ibu itu .

"Didekat rumah saya ada rumah. ibu dan anak-anak ibu bisa tinggal di sana " ucap Fatih .

"Apa tidak merepotkan nak ?" Tanya sang ibu .

"Tentu tidak " ucap Fatih .

"Tapi nak bisakah anak ini diadopsi oleh kalian ?" Tanya sang ibu .

"Apa ibu tidak keberatan ?" Tanya Fatih  .

"Ibu bersyukur anak ini bisa dididik oleh orang tua seperti kalian . " Ucap sang ibu .

"Apa ibu tidak takut kami itu penjahat ?" Tanya Zahra . Ibu itu menggeleng .

"Mari saya antar pulang " ucap Fatih .

"Nggak usah nak . Ini anak saya tolong jaga dengan baik ya ?" Ucap sang ibu .

"Iya Bu nanti saya urus surat adopsi " ucap Fatih .

"Sekali lagi terimakasih" ucap ibu itu .

"Iya ini alamat rumah saya  .dan bapak bisa langsung kerja di rumah saya " ucap Fatih sambil memberikan kartu nama pada sang ibu

Jodoh Pilihan Abi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang