part 34

38.3K 1.4K 11
                                    


Happy reading.......

Fatih masih memandang Zahra .

"Mas izinkan kamu dekat dengan jingga " jawab Fatih menatap Zahra dengan sorot matanya yang tajam.

"Makasih mas " jawab Zahra .

"Tapi ada batasnya Ra antara sahabat dan keluarga" jawab Fatih .

"Iya mas niat Zahra juga baik kok cepat atau lambat jingga bakal terbiasa tanpa kehadiran Zahra " jawab Zahra. Fatih manusia biasa kadang emosinya juga tidak bisa dikontrol tapi sebisa mungkin dia harus menahannya. Fatih ketika marah biasanya mengambil air wudhu daripada mengeluarkan suara tinggi yang membuat Zahra makin takut.

"Mas ini bukan jalan pulang kan ? Kok ke pemakaman ?" Tanya Zahra .

Fatih mengambil bunga yang berada dibelakang . Zahra sendiri tidak tahu sejak kapan bunga itu ada dibelakang .atau lebih tepatnya kapan Fatih membeli bunga itu .

"Bisa turun?" Tanya Fatih .

"Alhamdulillah bisa mas yuk " ucap Zahra tanpa bertanya apapun .

Fatih dan Zahra berjalan diantara makam sampai pada makam yang sangat rapi dan terlihat bersih . Fatih berjongkok menabur bunga yang ia bawa . Zahra juga ikut berdoa bersama Fatih .

"Kamu bingung ya kenapa aku bawa kamu kesini? " Tanya Fatih setelah berdoa .

"Iya " jawab Zahra .

"Ini mama aku Mama yang mengandung serta melahirkan aku
mama bidadariku " ucap Fatih .

"Jadi mama kandung mas ? sudah meninggal ?" Ucap Zahra kaget .

"Iya "jawab Fatih .

Ada beberapa orang yang datang disampingnya makam mama Fatih . Orang itu melihat dan .

"Papa sedang apa papa disini ?" Tanya Fatih . Surya melihat ke arah papan nisan . Fatih tampak bingung .

"Itu makam papa kamu " ucap Surya . Fatih bagai disambar petir.

"Jadi ?" Tanya Fatih .

"Saya bukan papa kamu tapi om kamu" jawab Surya .

Fatih memandang batu nisan yang bertuliskan nama sang papa
Kenapa selama 11 tahun belakangan Fatih tak pernah melihat makam sang papa padahal makamnya dekat dengan makam sang ibu bahkan sang papa lebih dulu dimakamkan.

"Papa" ucap Fatih .badan Fatih merosot ke bawah dan mengusap nisan sang papa.

"Maaf selama ini Fatih nggak tahu kalau papa ada di makam ini yang Fatih tahu papa Fatih " ucapan Fatih terpotong.

"Saya kembaran papa kamu. Kamu boleh panggil saya papa" ucap Surya memandang keponakannya dengan rasa sedih sekaligus bersalah .

"Enggak om adalah om saya "jawab Fatih.

Giselle hendak memegang bahu Fatih tapi gerakannya di tahan oleh Surya.

"Dalam ajaran Islam nggak boleh memegang antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram" ucap Surya .membuat Giselle bingung .

"Intinya nggak boleh pegang " ucap Surya mengerti kebingungan Giselle.

Devan menghampiri Zahra .

"Kamu udah paham maksud aku ?" Tanya Devan . Zahra mengangguk.

"Ra" panggil Devan ."dunia lebih sempit dari daun kelor ya " ucapnya lantang.

"Dunia itu luas " jawab Zahra.

"Tapi takdir yang melibatkan kita dalam satu keterlibatan" ucap Devan .

Zahra memegang bahu Fatih . Fatih mendongak menyalurkan rasa yang dirasakan pada sang istri.

"Kami pamit pulang" ucap Surya.

"Terimakasih om" jawab Fatih .

"Kami nggak perlu manggil saya om kalau kamu tidak nyaman . Saya tetep papa kedua buat kamu " ucap Surya .

"Makasih om " balas Fatih berpelukan.

"Bang Abang nggak marah kan punya adik seperti saya ?" Tanya Devan .

"Tidak .kamu yang kagum ke Zahra kan ?" Tanya Fatih .Devan mengangguk.

"Maaf Zahra sudah halal dengan saya " ucap Fatih .

"Tahu kok bang dan saya mungkin hanya kagum ke Zahra .saya tahu diri ilmu saya dan Zahra jauh berbeda. Meski dalam bidang materi selain spiritual saya lebih baik dari dia" ucap Devan.

"Kita pamit bang assalamu'alaikum" ucap Devan
.

"Wa'alaikumsalam " jawab Devan dan Zahra .

*******

Zahra dan Fatih memasuki rumah Frida dan Keenan .

"Assalamu'alaikum" ucap Zahra dan Fatih.

"Wa'alaikumsalam .dhiara lagi tidur "peringat Frida pada anak menantu dan juga Fatih .

"Sini masuk Ra pasti capek kan ?" Tanya Frida .

"Loh Fatih nggak dibolehin masuk Bun ?" Tanya Fatih .

"Nggak disuruh juga tetep masuk kok " Frida menuntun zahra masuk ke dalam rumah . Fatih mencebik .
Frida dan Zahra yang tahu Fatih kesal hanya saling pandang dan tersenyum.

"Aisyah kemana Bun?" Tanya fatih melihat tak ada keberadaan sang adik . "Pergi sama Elvi katanya ada tugas kelompok " jawab Frida .

"Sibuk banget kayaknya" Fatih berucap . "Emang kamu nggak ?" Tanya Frida .

"Ya nggak lah Bun" jawab Fatih sambil senyam-senyum.frida menatap sebal .

" nggak jauh beda " jawab Fatih kemudian .

"Zahra kena tekanan darah tinggi nggak ?" Tanya Frida .

"Emang kenapa Bun?" Tanya Zahra .Fatih  juga penasaran dengan jawabannya.

"Ngurus suami begini modelnya" jawab Frida .

"Begini gimana Bun ?' tanya Zahra gagal paham sebenarnya bukan gagal paham tapi memperjelas kata-kata sang ibu mertuanya

"Zahra ngerti lah cuma pura-pura aja tuh " jawab Frida .

Fatih yang kebingungan hanya diam sambil memakan makanan yang berada di atas meja.

"Eh ayah kemana Bun ?" Tanya Zahra menyadari bapak mertuanya belum kelihatan sedari Zahra sampai .

"Tadi sih pamit mau jalan-jalan "  jawab Frida .

********

Bersambung....

Afwan pendek ....

Gimana puasanya lancar ?
Tetap semangat walau sedang berpuasa.

Jangan lupa baca Al-Qur'an ya












Jodoh Pilihan Abi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang