part 19

46K 1.7K 10
                                    

Karena sabar adalah cara tepat menghadapi masalah.

Zahra pulang membawa barang belanjaan. Ummi Melia berjalan dibelakangnya. Fatih yang sudah bangun membantu Zahra membawanya.

"Darimana ?" Tanya Fatih .

"Belanja sama ummi " ucap Zahra .

"Kalau mau belanja ngomong jangan ngabisin duit orang tua " ucap Fatih .

"Ngabisin duit Fatih Al-Farabi boleh ?" Tanya Zahra .

"Dilarang boros Zahra   ada dalilnya juga  " ucap Fatih .

"Zahra bercanda kok " ucap Zahra .

"Ummi pasti capek ya diajak muter-muter sama Zahra ?" Tanya Fatih.

"Enggak kok nak Fatih ummi malah seneng bisa ajak Zahra jalan-jalan jarang loh Zahra mau belanja " ucap Melia.

"Ummi Abi kapan pulang ?" Zahra merajuk .

"Malu sama suami " peringat Melia .

"Kata ummi malu itu kalau nyuri " ucap Zahra .

"Itukan waktu kecil Zahra sekarang Zahra udah gede " ucap Melia.

"Zahra kangen ummi " ucap Zahra memeluk tubuh Melia .

"Ummi juga malah lebih dari kangen rindu yang amat besar" ucap Melia .

"Jangan tinggalin Zahra ya ummi" ucap Zahra . Melia sedih mendengar kata-kata Zahra .
Melia mempererat pelukannya.

"Ummi Zahra kangen banget sama Abi pokoknya Zahra kangen Zahra nggak mau jauh dari Abi " ucap Zahra .

"Besok Abi ditugaskan di pedalaman " ucap Melia membuat Zahra terkejut.

"Pokoknya nggak boleh Abi harus sama Zahra disini" ucap Zahra .

Fatih yang dari tadi hanya jadi penonton kini mulai menenangkan Zahra mengusap punggung Zahra agar lebih tenang .

"Zahra anak ummi yang Sholehah dengerin ummi nak " ucap Melia .Zahra masih terisak tapi Zahra berusaha mendengar.

"Abi itu kerjanya apa ?" Tanya Melia .

"Tentara ummi " jawab Zahra .

"Tentara ? Tugasnya apa ?" Tanya ummi .

"Melindungi negara ?" Tanya Zahra .

"Tentara itu mulia sayang Abi pekerjaannya mulia melindungi orang lain meskipun harus nyawa taruhannya tapi Abi nggak pernah ngeluh kan ?" Tanya Melia .

Zahra mengangguk kembali setahu Zahra ayahnya bangga akan pekerjaannya . Tidak pernah mengeluh sedikitpun meski Zahra harap-harap cemas menanti kepulangan sang ayah.

"Assalamu'alaikum" terdengar suara orang mengucap salam .

Zahra yang tadinya memeluk ummi kini berlari menuju pintu .

"Wa'alaikumsalam Abi silahkan masuk selamat datang komandan " ucap Zahra . Faris masuk sambil mengelus puncak kepala Zahra .

"Anak Abi kapan datang ?" Tanya Faris berjalan memasuki rumah .

"Tadi pagi katanya disuruh kesini sama Abi " ucap Zahra .

"Siapa yang nyuruh ?" Tanya Faris .

"Ih ngeselin ini mah " ucap Zahra berlalu pergi menuju kamar tidur.

Belum berubah sifatnya anak Abi. Batin Faris.

"Assalamu'alaikum ummi, Fatih " ucap Faris.

"Wa'alaaikumsalam " jawab Fatih dan Melia .

"Zahra diapain abi? " Tanya Melia

"Biasa ummi ya udah Abi keatas dulu ya " ucap faris.

Jodoh Pilihan Abi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang