part 17

46.6K 1.7K 12
                                    

Aku bukan anak sastra yang dengan gampangnya membuat puisi agar romantis tapi aku punya cara tersendiri buat kamu bahagia.

Ini mulmed Devan as Mac Harmon .

Happy reading

"Dan lainnya masih banyak lagi "ucap Fatih .

Zahra tersenyum .
"Cocok jadi ustadz daripada CEO " ucap Zahra .

"Masih jauh kali gimana romantis nggak Rasulullah?" Tanya Fatih .

"Romantis tapi yang disebelah aku nggak " ucap Zahra .

Fatih yang gemas menggelitik Zahra .

"Ampun Abi "ucap Zahra .

"Ngomong kayak tadi lagi coba ?" Tanya Fatih .

"Iye eh enggak janji deh " ucap Zahra .

Tiba-tiba ada yang memanggil Zahra .

"Zahra " panggil orang itu Zahra menengok .

"Devan ?" Pekik Zahra kaget.

"Iya .Hay kak lagi jalan sama Zahra ?"ucap Devan mengulurkan tangannya untuk bersalaman ke Fatih .

Fatih menatap horor kearah Devan .

"Iya "jawab Fatih singkat.

"Ra kakak kamu nyeremin " bisik Devan kearah Zahra . Zahra hanya tersenyum tipis takut rahasianya terbongkar .

"Eh Van kami udah mau pulang duluan ya assalamu'alaikum "ucap Zahra .

"Padahal baru ketemu ini .ya udah hati-hati dijalan ya Ra " ucap Devan.

"Iya "jawab Zahra .

Fatih and Zahra berkeliling jalan mereka melihat gerobak mie ayam sedang ada pembeli Zahra dan Fatih berniat membeli mie ayam mereka menunggu.

Dilihat sang pembeli sedang memesan sedangkan tukang mie ayam sedang ceramah masalah agama .

"Sholat fardhu itu ada lima .dan itu kewajiban yang harus ditunaikan nggak boleh ditinggalkan " ucap sang penjual mie .

Sang pembeli merasa sebal karena niatnya membeli mie bukan menerima ceramah dari sang penjual mie .

"Pak kalau mau ceramah di masjid aja nggak usah dijalan .mau jual mie apa ceramah ?" Omel sang pembeli

Sang penjual mie hanya diam merasa malu karena niatnya mengingatkan . walaupun berdagang mie .bukankah nabi bersabda sampaikanlah walau hanya satu ayat ? Apa salahnya meski ilmu sedikit paling tidak ia bisa berbagi tapi malah jadi gini.

"Maaf mas jika kata-kata saya menyinggung perasaan mas .ini mie pesanan mas "ucap sang penjual sambil memberikan bungkusan mie .

"Lain kali pilih salah satu mau jadi penceramah atau penjual mie " ucap pembeli berlalu pergi .

Zahra melihat kejadian tadi terheran-heran.

"Itu ciri-ciri orang yang nggak mau dengar nasehat orang ?" Ucap Fatih Zahra yang sedang menghadap ke penjual melihat ke Fatih .

"Maksudnya?" Tanya Zahra .

"Dia terlalu sibuk urusan dunia tak bisa mengendalikan hawa nafsu" ucap Fatih .

"Ih jangan belibet Zahra otaknya nggak nyampe buat terjemahkan kata-katanya" ucap Zahra .

Fatih gemas sendiri mau marah nggak bisa .

"Zahra liat orang yang tadi beli mie kan ? Tanya Fatih .Zahra mengangguk .

"Apa yang dikatakan pembeli tadi ?" Tanya Fatih .

Jodoh Pilihan Abi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang