Brother and Soulmate

2.3K 295 38
                                    

By : Imchoya 

By : Imchoya 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

170829

Sedikit agak pusing Sunhee memaksakan bangkit dari tidur panjangnya. Tenggorokannya terasa kering. Entahlah, ia merasa seolah benar-benar berbicara panjang lebar bahkan berteriak seperti dalam mimpinya. Well, setidaknya itu bermanfaat juga untuk dirinya sebelum benar-benar bertemu Yoongi.

Malas-malasan gadis Kim berjalan ke arah dapur barunya yang belum tertata rapi. Hanya ada air dingin yang tersisa di setengah botol dan beberapa minuman yang mungkin telah mendingin sejak semalam ia menaruhnya asal. Tanpa sadar ia menyentuh perutnya. Tidak ada makanan apa pun untuk mengganjal rasa lapar. Seharusnya ia sedikit mempersiapkan ini. Tidak seharusnya ia membiarkan dirinya seburuk sekarang. Mungkin sebelum menemui Yoongi ia harus membuang rasa laparnya dengan membeli sedikit makanan ringan.

Selepas mengunci pintu apartemennya, ia berjalan ke arah depan menuju jalan raya. Tidak langsung menghentikan taksi, melainkan berjalan ke arah kanan mencari mini market terdekat. Lagi pula masih tersisa banyak sekali waktu sebelum 'persidangan' dengan Yoongi. Ada banyak pikiran mengenai semua hal yang telah terjadi, termasuk berbagai solusi tentang kehidupannya. Entah itu berakhir baik atau buruk. Sunhee merasa ini bahkan lebih menyulitkannya daripada lima tahun yang lalu.

Sunhee diam sebentar di depan pintu tempat tujuannya. Hendak menghubungi seseorang ia kemudian menempelkan ponsel layar putih ke telinga. Hanya sebentar suara pemanggil terdengar, telepon telah tersambung dengan seseorang di seberang.

Dulu yang Sunhee ingat, saat dengan polosnya ia mengatakan semuanya pada Namjoon, kakaknya itu hanya diam. Kim Namjoon adalah satu-satunya orang yang dipercayai dari semua orang di keluarganya. Bukan Sunhee tidak menyayangi orang tuanya, atau pilih kasih pada anggota keluarga yang lain, bahkan Namjoon hanyalah kakak angkatnya yang biasa. Mereka tidak terlalu dekat, bahkan jarang sepaham dalam pemikiran. Namun entah kenapa saat itu, Sunhee hanya mempercayakan semuanya pada Namjoon. Pria berlesung pipi yang hanya berusia dua tahun lebih tua darinya. Baginya, sosok Namjoon melebihi seorang kakak, ia adalah Ayah kedua dalam hidup Sunhee.

Kim Sunhee yang baru menyelesaikan sekolah menengah pertama mengatakan jika dirinya mulai merasakan hal aneh pada tubuhnya. Namjoon tersenyum namun menyelidik. Diam-diam ia sering memperhatikan Sunhee. Hingga pada suatu hari ia menceritakan semuanya pada Namjoon tanpa ragu. Alih-alih merecokinya, Namjoon hanya tersenyum setelah Sunhee berbicara dengan menangis. Sunhee yakin itu bukan ejekan, bukan pula penghinaan atas dirinya yang mengandung diusia belia. Kim Namjoon dengan tenang menepuk bahunya, mengusap rambutnya pelan dan mengecup keningnya sayang. Ia hanya mengatakan; 'selamat, kau akan menjadi seorang ibu.'

Mengingatnya, Sunhee selalu menangis. Namjoon tidak banyak bicara, ia hanya merekomendasikan Sunhee melanjutkan sekolah di Kanada bersama dirinya pada orang tua Sunhee. Tentu saja tadinya mereka tidak setuju. Bahkan Sunhee kalang kabut sendiri karena fisiknya yang tak lagi sama seperti biasa. Namun Namjoon berusaha meyakinkan keluarganya hingga Sunhee benar-benar melahirkan Yoonmi bahkan tanpa diketahui siapapun.

[Suga X Sunhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang