About First Night

2K 249 18
                                    

By : Imchoya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

170830

"Jadi tidak ada first night?" Jimin bertanya lebih dulu.

"Wah! Hyung bagaimana kau bisa menahannya selama beberapa malam?" Hoseok ikut bergabung.

"Kupikir malam pertama setelah menikah pasti akan berbeda, Hyung. Tapi kau bahkan tidak melakukannya." Taehyung berpendapat konyol, namun ia juga tersenyum.

"Bukankah aku sudah menyarankan Hyung untuk melihat beberapa panduan berhubungan ketika hamil?" Namjoon tiba-tiba muncul.

"Hati-hati saja, Min. Tidak terlalu tergesa-gesa seperti biasa." mendadak Seokjin juga ikut menimpali.

"Benar. Jangan terlalu dalam dan banyak menghentak." dan yang terfrontal menjadi sorotan adalah anggota termuda, Jeon Jungkook.

Mengingat itu semua, Yoongi jadi setengah frustrasi. Orang-orang terdekatnya seolah mengoloknya. Mereka bermain-main dengan keadaanya yang sedikit menyedihkan pasca menikah. Apa pun itu, semua yang dikatakan mereka secara tak langsung benar-benar membuatnya kesal. Yoongi tahu mereka sudah menyadari hubungannya dengan Sunhee, bahkan sebelum menikah. Dari yang terpahit sebagai musuh, dan tersesat sebagai pasangan malam.

Dan yang sekarang pria dua puluh empat itu rasakan adalah kegelisahan tak berujung. Ia menikahi Sunhee yang tengah mengandung, calon bayinya juga. Tapi entah kenapa Yoongi jadi sedikit cemas karena fakta itu.

Bukan Yoongi tidak mensyukuri atau bahkan tidak menginginkan. Sungguh buruk jika berpikir Yoongi begitu. Toh, Sunhee menerimanya karena ada bayi itu. Ia pun bahagia-bahagia saja dapat menikah atas dasar tanggung jawab. Hanya saja, untuk alasan lain, Yoongi memang sedikit kecewa ketika sang istri tak mau disentuh olehnya. Bahkan ini melebihi batas sebelum mereka menikah dan berhubungan tanpa status.

Malam pertama mereka telah terjadi lima tahun lalu, saat Yoongi tak sengaja menghadirkan Min Yoonmi--begitu alasan Sunhee menolak Yoongi di malam selepas menjadi pasangan sah. Dan alasan keduanya akan Sunhee katakan sambil menepuk perutnya yang rata. Ia sedang hamil muda. Terlalu beresiko melakukan hubungan intim di awal kehamilan.

Bohong jika selama ini Yoongi kuat menahannya. Ia pria dewasa yang memiliki hasrat seksual normal. Ia juga membutuhkan seseorang untuk memenuhi nafsunya. Dan beberapa hari yang lalu, ia memiliki seseorang yang sah untuk melakukan semua hal itu. Tapi fakta tak sesuai dengan harapannya, jangankan berdekatan, Sunhee malah sering menghindarinya.

Dan bagaimana Yoongi sanggup untuk tidak tergoda?

Ia sering menemukan Sunhee berkeliaran dengan hanya memakai bathrobe sehabis mandi, mengenakan baju yang nyaris transparan, terbuka di bagian dada, bahkan memakai baju kebesaran dan hotpans yang memamerkan kaki bagian atas. Ini jelas ujian terberat dalam hidup Min Yoongi. Hanya bisa menonton dan merasai semua itu dalam bayangannya. Melamunkan Sunhee pasrah dengan semua yang melekat di tubuhnya terlepas mudah oleh Yoongi, seperti dulu.

Terkadang terlintas keadaan yang memancing Yoongi untuk menjadi si dominan lagi.

"Honeymoon?"

Sunhee terlihat agak kaget dengan sarannya--lebih tepatnya, ini saran anggota Bangtan, Yoongi hanya menyampaikan saja. Lagipula sedikit banyak Yoongi yakin Sunhee tidak mudah menyetujui ide itu.

"Untuk apa?"

Nah, kan? Dengan pertanyaan itu saja Yoongi semakin yakin Sunhee akan memberikan seribu alasan dan alibi untuk menolaknya.

"Kau tidak bermaksud menambah kecebong di tubuhku, kan?"

Yoongi membuang napas setengah putus asa, memperhatikan gelagat istrinya yang bergeming menatap tak acuh. Omong-omong Yoongi sedikit salah fokus dengan melihat penampilan Sunhee malam ini. Ia memakai gaun tidur di atas lutut dengan kerah tali yang dipita asal bagian dada. Jika saja pita itu dibuka, mungkin Yoongi akan melihat sesuatu yang dirindukan dan...

"Kalau tidak mau ya sudah." ini ucapan Yoongi setelah kepalanya menggeleng beberapa kali. Pikiran kotor membuat ia tak karuan.

Sunhee terlihat tak berminat. Sekalipun itu beriming-iming liburan, tetap saja modusnya perjalanan yang khusus untuk pasangan menikah. Ya, siapa pun pastinya akan berpikir sama jika itu menyangkut bulan madu.

"Tapi, aku meragukan sesuatu, "

" Kau meragukanku?"

Sungguh, ini terucap tanpa pikiran dan maksud apa pun.

"M-maksudku..."

"Aku tahu, dan jawabanku adalah tidak. Kalau kau berpikir tentang 'itu', aku sama sekali tidak meragukanmu, oke." berbanding terbalik dengan keadaan Yoongi, Sunhee bahkan berucap tenang. Ia sama sekali tak terlihat terpengaruh atau apa pun itu, Sunhee mengatakannya dengan nada ringan seperti obrolan biasa. "Dan... maksudku tadi sebenarnya," ia menoleh ke arah Yoongi yang juga sedang memperhatikannya. "Aku ragu kita akan tersesat. Kemampuan bahasa Inggrismu dan aku sangat payah dibanding dengan yang lain. Kau mengerti maksudku, kan? Tidak mungkin kita membawa Namjoon Oppa atau penerjemah saat liburan. Kupikir itu akan sedikit risih dan..."

"Ya, sudah. Tidak jadi." sela Yoongi tiba-tiba. Jujur saja ia sangat tersinggung. Semua memang benar, tapi ia merasa semakin buruk ketika Sunhee yang mengatakannya. Jadi, Yoongi mengalah. Ia memundurkan tubuhnya dan menarik selimut berniat tidur, tak peduli sama sekali pada Sunhee yang menatap bingung.

"Omong-omong, kapan terakhir kali kau memeriksakan diri?"

Ucapan Yoongi sejenak menghentikan tarikan selimut Sunhee yang berniat berbaring. Wanita itu terdengar menelan ludah sebelum bergeming untuk berpikir.

"Rasanya belum pernah lagi." ada ragu yang sangat kentara dari nada bicaranya. "terakhir kali ke klinik temanku yang memberi tahu tentang kehamilan."

"Kenapa belum lagi?" Yoongi khawatir. "kupikir kau harus segera memeriksakannya."

Mendadak Sunhee bingung.

"Aku akan menemanimu besok."


Fin~


**Jangan lupa tinggalkan jejak 😘

[Suga X Sunhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang