By : Imchoya
170723
Sekarang yang menjadi fokusnya adalah mengumpulkan semua pakaian yang tak sengaja telah berserakan, karena setelahnya, Sunhee segera memakainya di tempat tanpa berhias atau merapikan beberapa bagian yang kusut. Tidak ada lagi niatan tidur, tidak ada lagi niatan untuk berkata lebih dulu, mengabaikan rasa lelah, Sunhee segera memakai topi yang menjadi pelengkap.
"Mau kemana?"
Ia mengenakan sepatunya segera setelah Yoongi tiba-tiba saja berbalik. Diam-diam Yoongi masih bisa mendengar suara gerak-gerik Sunhee yang tergesa. Tapi Sunhee terlalu malas untuk menjawab si penanya yang membuatnya malas.
Seharusnya memang ia tidak kemari. Seharusnya ia tidak pernah berniat ke nerakanya. Seharusnya ia tidak bertemu dengan sosok iblis Min. Seharusnya Sunhee tidak ceroboh untuk memutuskan segala sesuatu agar tidak adanya kontak seperti ini lagi.
Dan kali ini, seumur Sunhee mengenal Min, ia benar-benar sangat menyesal. Sunhee merasa harga dirinyaa begitu mudah untuk didapatkan si sialan Min Yoongi yang baru saja menidurinya. Sesederhana itukah hanya untuk membuat ia menjeritkan nama Yoongi saat kemampuan otaknya hanya sebatas kenikmatan? Semudah itukah dirinya lepas kendali dan hanya tunduk pada pengendalian Yoongi atas seluruh tubuhnya? Selemah itukah dirinya dikuasai?
"Sunhee ...."
Jadi ketika suara panggilan terakhir itu yang terdengar bersamaan dengan debuman pintu yang cukup keras, Sunhee benar-benar memutuskan untuk pergi. Entah kenapa bersamaan dengan hatinya yang kacau dipenuhi rasa kecewa dan amarah, dirinya ingin menangis.
Sunhee yakin sekarang ia benar-benar lemah. Ia tidak bisa merasakan kontrolnya atas kuasa Yoongi.
Dalam beberapa ruang lagi ia akan segera menemukan pintu keluar. Sungguh, suasana datang dan ketika ia pulang sangat berbeda jauh. Beruntungnya tidak ada anggota lain yang sedang berkumpul ataupun melihatnya yang kacau. Ketidak nyamanan membuat gadis itu mempercepat langkah. Tubuhnya sungguh tidak mengenakkan sama sekali. Apalagi ketika ia berjalan.
"Kim Sunhee ..."
Namun benar-benar tak disangka jika suara itu kembali terdengar disaat ia ingin cepat menjauh. Oh, ayolah! Ini bukan drama dalam drama. Berada di sini menyiksanya, terlalu membahayakan untuknya dapat menghirup kenyamanan. Dalam sekejap, ia ingin seseorang berada disini dan menjauhkannya dari si Min yang membuatnya tak karuan. Entah itu berupa staff, manager, atau member lain asalkan mereka bersedia mengantarkannya pergi secepatnya.
Tadinya Sunhee pikir Yoongi memang berubah. Tapi tidak. Min Yoongi memang berperangai seperti itu. dingin, egois, dan sama sekali tidak peduli pada sekitarnya. Perasaannya. Sunhee tidak berharap ia mendapat perlakuan manis berlebihan sebagai seorang wanita atau partner sex, atau yang lebih dari itu dari Yoongi. Ia hanya ingin setidaknya Yoongi tidak seabai itu padanya. Jika sibuk kenapa harus sampai melakukan itu? kenapa Yoongi bersikap seolah mereka tidak melakukan apa-apa? Kenapa Yoongi bahkan lebih dingin ketika menyuruhnya istirahat? Seolah ia tidak ingin bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya. Hanya menyuruh tidur dan istirahat.
Sunhee menatap jengah. Itulah sebabnya ia tidak berniat menjalin hubungan selamanya dengan Min.
"Suatu kerugian aku datang kemari, kan?" Sunhee sarkastik. Tiba-tiba saja ia merasa muak pada wajah dingin yang tadi terlihat berpeluh nikmat kurrang dari setengah jam yang lalu. "Maaf mengganggumu Tuan Min PD yang terhormat." Sunhee mengambil tas kecilnya tanpa menyampirkannya di bahu. "Seharusnya kau tidak melakukan hal itu padaku jika benar-benar sibuk. Karena faktanya, bercinta memerlukan waktu yang tidak sebentar dan itu cukup merugikan waktu berhargamu, benar?"
Yoongi tidak melakukan apapun. Hanya diam. Berdiri. Memandang Sunhee dengan kedua tangan di sisi tubuh dan datar. Ia memang tidak memiliki ekspresi lain selain itu. Sunhee jadi bingung, kenapa Yoongi hanya diam ketika ia berani menyusulnya? Untuk membukakan pintu dan mengatakan agar tak pernah datang lagi ketika ia sibuk, kah? Atau ia hanya memastikan jika Sunhee benar-benar pergi?
Namun tanpa diduga, Yoongi melakukan aksi menjawabnya dengan lumatan kasar dipermukaan bibir si gadis. Satu tangannya menekan kuat hingga Sunhee kesulitan untuk melepasnya. Entah kenapa semua perkataannya membuat Yoongi tersinggung. Ia tidak seperti itu. Bukan begitu maksudnya. Mengenai dirinya menyuruh istirahat, Yoongi sama sekali tidak bermaksud untuk mengabaikan Sunhee. Ia hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya kemudian kembali pada gadis itu tanpa dikejar tuntutan apapun.
Namun, semuanya terhenti saat Sunhee mendorongnya secara kasar. "Kau puas, hah? Kau puas denganku yang hanya bisa diam atas semua pengaruh kuasamu? Kau puas menikmati tubuhku ini? Kau puas dengan diriku yang selalu menerima apapun perlakuanmu? Kau puas dengan .... Aish!" Sunhee menggantung ucapannya sendiri. Ada rasa sesak yang berbeda saat mata tajamnya berubah sendu menyakitkan.
"Kau pikir aku gadis pemuasmu, Min?" lanjutnya dengan tatapan sulit diartikan. Benci dan kemarahan menjadi satu.
"Aku benci kau, Min Yoon Gi!"
Rasanya Yoongi ingin menyesali keputusannya menyusul tadi. Ia benar-benar ingin menghilang dari hadapan Sunhee saat air mata meluncur begitu saja sebelum pintu keluar terbuka kemudian tertutup lagi dengan cepat dan berisik. Itu hanya sekilas, namun Yoongi yakin jika gadis itu menangis.
Yoongi tidak biasa merasakan ini saat seseorang dengan tiba-tiba membentaknya. Seharusnya ia marah, bukan? Mengatakan kata-kata umpatan, makian, bahkan kata-kata yang mampu membuat seseorang berbicara dengannya mati di tempat. Ia biasa melakukan itu. ia tidak bisa dikalahkan hanya dengan diam dan menerima. Namun, yang sekarang berbeda. Ia merasakan sakit saat satu bilah pisau panas baru saja menerjang tubuhnya, tepat pada dada yang memang sudah dingin karena perasaannya yang selalu beku.
Pantaskah Yoongi meminta maaf?
~fin
**
Jangan lupa tinggalkan jejak ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Suga X Sunhee]
De TodoColab fanfiction by me and Chocho (Sunhee) ✌ Enjoy~ ❤ Hope you like it ❤