171211
By imchoya
Usianya mungkin tidak lagi muda, tapi karena itulah ia memiliki pengalaman. Terutama masalah percintaan dan rumah tangga. Meski Jungsoo tidak terlalu yakin, namun inilah bukti nyatanya.
Seseorang sudah berada di hadapannya, datang bertamu pada waktu yang biasanya sudah digunakan orang-orang untuk tidur dan mengunci pintu. Jam sebelas malam bukan waktu yang biasa untuk masih saling berhadapan tanpa percakapan, kan? Tapi pria paruh baya itu terlihat sama sekali tak keberatan. Ia menatap perangai laki-laki di hadapannya dengan sedikit senyum, menampilkan lesung pipi menawan yang membuat ia terlihat awet muda.
Sebenarnya Jungsoo tidak merasa marah atau kecewa sedikit pun. Ketimbang menyalahkan si lelaki berambut blonde itu, ia malah ingin menegur putrinya. Well, menurut penilaiannya sebagai mertua, Min Yoongi itu cukup baik sebagai suami. Meski dilihat dari sudut pandang manapun, lelaki itu terlihat dingin luar biasa, dalam keseharian pun, dandanannya sedikit urakan. Lebih mirip preman pasar daripada ayah dan suami idéal. Tapi, anggapan itu hanya sebatas penilaian luar. Buktinya, menantunya tidak seperti itu. Dengan melamar tanpa berpacaran saja sudah membuat Jungsoo berpikir dua kali tentang diri Yoongi. Ia pria yang bertanggung jawab.
"Kupikir aku tidak berhak untuk mencampuri urusan rumah tangga orang sekali pun ini juga tentang putriku." Jungsoo bersuara. "tapi, apa pun masalahnya, aku percaya kau bisa menyelesaikannya dengan baik, Min." katanya sambil menepuk bahu Yoongi yang sedikit terkulai. Sangat kontras sekali jika menantunya itu sangat lelah.
Jungsoo berdiri. "Sudah larut, pulanglah besok dan menginaplah di sini." ia menepuk bahu Yoongi sekali lagi. "Sunhee ada di kamarnya, dia tidur lebih awal tadi. Sepertinya kelelahan karena aktivitas kampus. Dan putrimu... dia tidur di kamarku, dia sempat rewel karena ibunya sudah tidur dan tidak ada yang mengajaknya bermain."
Yoongi yang tersentak menegakkan punggung dan refleks berdiri. "Maafkan aku, Appanim," Yoongi menunduk malu, merasa jika semua ini karena kelalaian dirinya.
"Tidak apa-apa." pria itu tersenyum ramah. "tidur saja di kamar Sunhee, biar Yoonmi tidur dengan kakeknya sekali-kali." kemudian terkekeh, entah bagian mana yang lucu.
Dan setelahnya, ia meninggalkan Yoongi yang diam di tempat. Tidak tahu akan melakukan apa, yang jelas ia mulai berjalan ketika Jungsoo sudah pergi dan terdengar pintu tertutup.
---
Rasanya, ini terlalu nyata untuk menjadikan diri Yoongi yang sekarang berada di hadapannya adalah sebuah mimpi. Pria berambut blonde tersebut duduk di tepi ranjang, dengan wajah lelah dan air muka yang datar, semuanya persis seperti keseharian suami Sunhee di kehidupan nyata. Hanya saja, untuk kali ini, diri Yoongi yang diam terlihat menawan dan lembut. Tangannya terulur mengelus dahi Sunhee hingga ke kepala, begitu menenangkan di tengah tidurnya yang terusik.
Perasaan ini… membuatnya tenang, tidak ingin terbangun dan ingin kembali tidur dalam waktu yang lama. Kenapa ia baru menyadari buaian Yoongi bisa senyaman ini?
“Bosan tidur di rumah, hum?” pria itu bicara padanya. “seharusnya aku yang marah,” katanya mendesah. “aku ingin marah. Tapi tidak bisa.” Tangannya mengambang di udara, tidak lagi mengelus dan hanya diam dalam beberapa detik selepas mengatakan demikian. “dengan cara apa aku harus memarahimu? Kupikir dengan diamnya aku, kau akan menyadari kesalahan. Tapi kau malah membalas diamku dengan balasan diam lagi. Siapa yang bodoh di sini? Dan… kenapa aku tidak bisa memarahi dan menegurmu seperti aku memperlakukan Bangtan? Kau terlalu tak peka, Hee.” Yoongi berdecak untuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Suga X Sunhee]
DiversosColab fanfiction by me and Chocho (Sunhee) ✌ Enjoy~ ❤ Hope you like it ❤