By : imchoya
170822
Min Yoongi menahan napas sesaat setelah keriuhan mulai berisik di tempat itu. Rasanya udara berbau bunga tadi tiba-tiba saja menghilang dari penciumannya, dan kini berganti menjadi hawa sesak yang membuat napasnya terasa tak beraturan. Belum lagi keadaan jantungnya yang lagi-lagi berdetak tak karuan. Ia rasa semua organ tubuhnya menjadi semakin tak normal sekarang. Semua rasa, semua kata, bahkan semua pikirannya terasa mendadak macet hanya karena pandangan lurus yang beberapa langkah lagi tiba di hadapannya.
Rasanya, Yoongi ingin melewati bagian ini saja secepat mungkin.
---
"Aku bercanda."
Jungsoo menepuk bahu Yoongi dengan bersahabat. Senyum pria paruh baya itu tampak tulus, namun bagi Yoongi, ini sama sekali tak membawa dampak apa pun, justru menyalurkan ketidaktenangan yang semakin kentara di hatinya.
Ia bergerak ke sisi Yoongi, tersenyum ramah sebelum duduk di sebelah.
"Kupikir tadinya kau hanya bermain-main dengan bertamu ke rumahku." sejenak Jungsoo mengawang, seperti tengah mengingat sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini. "rasanya sedikit aneh ketika seorang laki-laki datang dan mengatakan berniat melamar putriku."
Yoongi menelan ludah, menahan kekakuan dirinya yang mendadak seperti orang bodoh.
"Meskipun terlihat nakal, Sunhee cukup menjaga diri dengan pria. Dia tidak menjaga jarak, namun juga tidak terlalu bebas. Diam-diam aku mendukung prinsipnya yang tidak menyukai sebuah ikatan bernama pacaran. Katanya, dia tidak suka bermain-main dengan hubungan yang nantinya membawa kegalauan, padahal dengan cara berteman saja sudah cukup. Dia tidak suka memantenkan diri menjadi milik seseorang, baginya tidak masalah semua orang berhubungan dengan siapapun. Hingga... aku pernah menemukannya dibenci temannya karena ia terlalu dekat dengan orang lain." Jungsoo bercerita dan Yoongi hanya memperhatikan.
"Terkadang aku pun sedikit mengkhawatirkan itu. Dia tidak tampak memiliki hubungan dekat dengan siapapun. Teman laki-laki, kakak dan adik-adiknya semua ia perlakukan sama. Ia tidak pernah terlihat seperti remaja kebanyakan yang terbuka dengan urusan cintanya. Setahuku, terakhir kali ia menyukai seseorang yang telah memiliki kekasih, saat di SMA." ucapannya diakhiri kekehan ringan.
Dan Yoongi tidak terlihat bosan sama sekali. Entah kenapa cerita itu mampu membuat ia semakin ringan dengan keadaan. Ia baru tahu itu.
"Makanya saat kau berkunjung, aku agak kaget ketika kau mengaku dekat dengan putriku. Apalagi setelahnya kau mengatakan ingin meminangnya. Malamnya, kau membawa serta orang tuamu, padahal sebelumnya aku tidak yakin kau mendatangkan langsung mereka dari Daegu. Kupikir tadinya itu cukup sulit." Jungsoo melirik Yoongi, memperhatikan respon pemuda itu ketika dirinya telah banyak bicara.
"Maafkan aku karena sempat meragukanmu di awal, Min."
Dan pada kesempatan ini, akhirnya Yoongi bisa membalas senyumnya. Seorang pria yang sangat dicintai dan dihormati Sunhee. Seseorang yang menjadi kebanggaan Sunhee yang sebentar lagi menjadi bagian keluarga Min Yoongi.
"Aku berikan tanggung jawabku padamu, Yoongi-ssi. Aku percayakan Sunhee untuk kau miliki."
---
"Kim Sunhee-ssi?"
Hanya seseorang yang berada di samping Yoongi yang dipanggil, tapi lelaki itu justru ikut mendongak.
"Kalian siap?"
Sial. Yoongi merasa sangat kaku. Ia sampai merasa aneh dengan keadaannya sendiri. Seseorang di samping kanannya memberi senyum. Ia pria satu jam lalu yang menemui dan bicara padanya. Sungguhpun hangat senyumnya hingga menggugurkan kegugupan Yoongi. Tatapannya seolah tengah memberi dukungan penuh. Dan tanpa sengaja saat Yoongi berniat untuk kembali pada fokusnya, mereka berpandangan.
Sunhee cantik.
Itu yang terpikir Yoongi pertama kali. Ia bahkan terlihat istimewa berlipat-lipat dari biasanya. Dan benarkah keistimewaan itu akan menjadi miliknya? Sungguh, jika ini mimpi, Yoongi seumur hidup tak akan pernah mencoba untuk terbangun. Keiindahan mimpi lebih menjanjikan kebahagiaan daripada apa pun.
"Saya Min Yoongi... "
Janji suci terucap dalam beberapa detik namun berlaku untuk seumur hidup. Begitu pun dengan ribuan orang tak bisa mengalahkan belasan saksi. Orang tuanya, orang tua Sunhee, kerabat, sanak saudara, serta teman seperjuangan mampu membawa mereka berdua lemah dalam keharuan. Riuh kegembiraan mengembangkan senyum kehidupan baru bagi laki-laki dua puluh empat tahun yang biasanya dingin ini. Baru saja, dalam waktu yang masih sama-- Min Yoongi telah berjanji pada Tuhan dan dirinya sendiri, mengikat seseorang yang dicintai untuk selamanya bersama dalam kehidupannya.
Setelah menyematkan cincin secara simbolis, Yoongi tak lagi merasakan kegugupan seperti tadi. Ia lebih percaya diri memperhatikan gadis di hadapannya tanpa keraguan. Hingga kemudian satu langkah pendek dari Yoongi berhasil membuat mereka tak berjarak. Keduanya hanya bergeming saling bertatapan dengan pikiran kusut tak terkira.
"Kau milikku."
~fin
**Finally~ sahhhh!!!! 😂🎉🎉 Jangan lupa kasih kado ke mereka 😂🎁
Jangan lupa juga buat ninggalin jejak :3
KAMU SEDANG MEMBACA
[Suga X Sunhee]
RandomColab fanfiction by me and Chocho (Sunhee) ✌ Enjoy~ ❤ Hope you like it ❤