Dulu, sebelum gue mengenal oppa-oppa, hidupku berjalan dengan lancar.
Nilai-nilaiku selalu diatas nilai 8, atau setidaknya bukan nilai 6. Hidupku bahagia, banyak teman dengan hobi yang sama, banyak pria yang bisa menjadi sahabatku. Gue selalu terpukau oleh kepintaran teman pria di sekitarku, dan gue menyukai pria bule yang gantengnya minta ampun.Namun, semuanya berubah, ketika gue terjerumus masuk ke dalam dunia k-pop. Teman-temanku lah yang membuatku memasuki sebuah fandom.
Hei, kawan. Bangsul anda.
Awalnya, gue hanya penasaran dengan salah satu member grup ini. Maka, gue pun mencari music video boygroup ini dan merasa takjub akan visual dan lagu mereka. Jujur, hal itu tidak akan bisa kuelak.
Setiap hari, gue mengecek music video mereka yang dulu, lalu menonton video kompilasi yang dibuat oleh fans. Kemudian, gue mulai menghapal nama mereka satu per satu. Aku pun mengikuti beberapa akun fan boygroup tersebut di Instagram. Gue mulai mengunduh lagu mereka di handphone yang membuat memori hape gue full, dan akhirnya gue membeli USB saja.
Beberapa hari kemudian, gue sudah menghapal nama mereka, mengunduh semua lagu mereka, mengoleksi foto-foto mereka, membaca berbagai fanfiction tentang mereka.
Suatu hari, saat gue sedang menonton ulang salah satu music video mereka, gue menemukan suatu video yang dibuat oleh fans di area recommendationnya. Video tersebut bukanlah video grup ini, tapi video grup sebelah. Alhasil, karena penasaran, gue pun memutuskan untuk menontonnya.
Anju.
Gue tidak dapat menahan diriku untuk menonton music video boygroup yang gue tidak kenal sama sekali. Beranggotakan tujuh orang, dan mereka benar-benar keren saat menari.
Sejak saat itu, gue pun kecantol dengan mereka.
Sebulan kemudian, lengkap sudah hidupku, gue masuk ke dua fandom. Masih dua fandom, pikirku.
Gue selalu fokus pada fandom kedua yang kumasuki akhir-akhir ini. Fandom pertama? Well, bukan berarti gue sama sekali tidak mempedulikan mereka. Hanya saja, gue lebih fokus kepada yang kedua.
Baiklah, mari sebut saja fandom pertama itu A, dan fandom kedua itu B.
Memang, pertama kali, gue lebih suka pada grup A. Namun, semakin lama, gue menjadi semakin suka pada grup B. Entah kenapa. Rasanya, grup B lebih keren.
Bukan berarti grup A tidak keren. Ini hanya pendapat pribadiku. Grup A keren juga kok.
Hari-hari berlalu, dan gue mulai mengenal para remaja lain yang fandom B, sama sepertiku. Baik yang tinggal sedaerah, ataupun yang tinggal di daerah luar. Saat itu, gue sedang libur kenaikan kelas, sehingga gue pun menjadi dekat dengan fandom B dan aku semakin menyukai grup B.
Saat liburan telah habis dan sekolah kembali dibuka, gue pergi ke sekolah baru dan berteman dengan orang-orang baru. Tentunya, gue memberitahu kepada mereka tentang kesukaanku pada grup A dan B.
Hanya beberapa saja--sekitar 4 orang--di sekolah baruku yang dapat memahami kesukaanku. Sisanya? Mereka semua mencaci maki diriku.
'Korea oplas!'
'Banci plastik!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan Para Fangirl
Non-FictionDiary fangirl sehari-hari! Bagi kamu yang selalu bete karena dikata 'fans fanatik', boleh dibaca, pasti relatable!