Still hiatus. Cuma mau ngoceh aja.
Heran gue.
Iya, gue heran.
Kenapa heran?
Heran aja gitu.
Kok kezel ya? Heran gue.
Iya, gue heran.
Kenapa heran?
Heran aja gitu.
.
Ehem.
Oke.
Kali ini, gue bukan Jaemili blablbalehlwbdo lagi. Tapi gue datang sebagai kimwaifeu.
Gue datang sebagai seorang author.
((Keren kan, kayak di film-film gitu?))
Gue nulis cerita.
Pake otak.
Ya iyalah, masa pake dengkul kayak yang siders?
Oops.
Gue bikin cerita.
Gue tentuin castnya.
Gue bela-belain cari visual (di ff gue yang baru-baru ini, belum gue publish juga).
Gue bela-belain pake bold, italic, huruf kapital, tanda titik, tanda koma, tanda kutip pembuka dan kutip penutup.
Gue bela-belain nulis pake kalimat yang enak dibaca dan mudah dimengerti.
Gue bela-belain ngehabisin waktu gue yang harusnya gue pakai untuk belajar atau untuk dihabiskan bersama temen-temen gue.
Gue bela-belain ngetik walaupun hape gue lowbat dan gue masih harus ke les.
Gue bela-belain ga fangirling dulu.
Gue bela-belain ga ngebalas chat dari teman-teman ataupun keluarga.
Gue bela-belain ga kerja pr, meskipun gue emang kalau gada kerjaan juga ga bakal kerja pr.
Gue bela-belain semuanya.
Gue bela-belain pake masalahnya temen gue jadi konflik.
Gue bela-belain ini itu.
Hanya demi satu vote.
Hanya demi satu bentuk penghargaan dari para readers.
Hanya demi kesenangan para readers.
Lo tau ga, kenapa para author selalu mengatakan, "Tolong vote dong." atau "Tolong vomment dong."?
Gue dulunya ga pernah vote.
Itu worknya author yang sekarang udah terkenal, salah satu bukunya udah di publish dan merupakan author yang gue hormati dan cara penulisan gue juga terinspirasi dari dia, gue ga pernah vote.
Dia selalu mengatakan, "Siders bulunya rontok."
Awalnya gue berpikir, "Apaan sih? Ngapain ngevote segala? Baca aja dah."
Sekarang gue mengerti.
Vote itu bukan hanya sekedar 'Oh, gue suka sama cerita ini. Vote lah, vote.'
Atau sekedar 'Yaudah deh, ini author miskin banget minta vote. Gue vote deh.'
Vote itu merupakan sebuah penghargaan bagi seorang author, apalagi author amatiran kayak gue.
Sejak tujuh bulan yang lalu, sejak gue mulai menulis suatu cerita di wattpad, gue langsung ngevote dulu baru membaca karya author lain. Karena bagi gue, ngevote bukan berdasarkan bagus tidaknya sebuah cerita.
Vote itu diberikan, supaya author merasa dihargai.
Lo semua sadar ga sih, kalau di luar sana banyak banget author yang penulisan ceritanya itu kalau berdasarkan ilmu sastra, dibilang jelek banget?
Kayak, dialog seharusnya mempunyai tanda kutip pembuka dan tanda kutip penutup. Tapi author tersebut hanya menggunakan tanda titik dua.
Kayak gini,
*karakter* : lo udah makan?
*karakter 2* : belum.
Atau,
"Lo udah makan?" -*karakter*
"Belum" -*karakter 2*
Gue paling gabisa ngebaca cerita yang penulisannya begituan. Meski jalan ceritanya bagus, bagi gue, ga nyaman aja gitu.
Bilang aja gue pemilih. Atau apalah. Gue ga peduli. Tau kan, moto hidup gue apa?
"Serah kalau gue mau dijudge atau apalah. Yang penting, gue ngehargain orang lain."
Gue tau, selain gue, ada banyak orang yang sama seperti gue. Kayak, harus baca kalimat yang baku, atau seenggaknya yang enak dilihat.
Belum lagi ada author yang ngetiknya pake mangkanya, atau lain-lainnya. Padahal yang benar itu makanya. Kadang ada juga yang memakai singkatan.
Entah darimana cara penulisan tersebut datang. Yang gue tahu, sejak gue SD, gue selalu disuruh untuk menggunakan kata-kata baku dan kalimat yang efektif sewaktu mengarang. Dan, nilai gue selalu full.
Gue bukan lagi menyindir para author yang penulisannya menurut gue ga benar disini. Gue ngehargain lo semua. Gue bukan lagi fokus ke lo, para author.
Tapi gue lagi ngomongin soal vote.
Mau cara penulisan authornya kayak sampah, mau jalan ceritanya rumit, mau ga receh sekalipun, usaha tetaplah usaha. Dan kita, manusia yang hidup sebagai makhluk sosial, harus menghargai orang lain.
Lo ngehargain orang lain, lo dihargain orang lain.
Love myself, love yourself, peace.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan Para Fangirl
Non-FictionDiary fangirl sehari-hari! Bagi kamu yang selalu bete karena dikata 'fans fanatik', boleh dibaca, pasti relatable!