(15)

2.1K 259 4
                                    

♠♠♠

Hari-hari kembali gadis itu lewati. Sesuai permintaannya dua hari yang lalu, seluruh anggota Kiseki no Sedai termasuk Kagami memberikan laporannya masing-masing.

Sesaat setelah menerima laporan yang dititipkan pada Takao, [St/n] menggeser pintu kemudian keluar kelas—menuju Cafetaria kampusnya. Tepat, sekarang jam makan siang.

Dengan langkah yang seperti biasa dan pemandangan yang biasa. Gadis itu melewati koridor sekolahnya dengan disuguhi berbagai macam pandangan. Entah pandangan menganggap dia aneh, terpukau akan kecantikannya (bahkan siulan dan panggilan yang tertuju padanya ; tidak jarang gadis itu dengar), atau bahkan tatapan sinis.

Ya, gadis itu sudah biasa dan dia hanya membalasnya dengan senyuman ceria seperti biasa pula. Toh, yang menilai baik tidaknya dirinya bukanlah [St/n], 'kan? Melainkan orang lain.

Ya, gadis itu menanamkan dengan baik pikiran itu, tentu untuk menghentikan tindakan dia yang mungkin akan 'meliar'.

Sewaktu-waktu nanti.

Jikalau gadis itu tidak menyukai apa yang ia dengar, cukup menutup telinganya saja ketimbang ia harus membungkam semua mulut yang berisik itu.

Setelah sampai di Cafetaria, maniknya langsung tertuju pada seorang pria. Pria itu duduk berada di pojok ruangan—sendirian—ditemani buku dan minuman yang sudah dia pesan.

Dengan semangatnya, [St/n] berlari kecil—menghampiri pria bersurai keabu-abuan itu.

"Kau masih seperti biasa... Chihiro-san," sahut [St/n].

Mayuzumi mendongakkan kepalanya, menatap sang gadis di depannya yang tengah duduk sembari menyilangkan kedua tangannya di atas meja—senyuman masih terpampang jelas di paras bak boneka porselen itu.

Mayuzumi menutup bukunya. "Ada apa?" tanyanya dingin.

"'Ada apa?' ne?" ulang [St/n] sambil menaikkan kedua alisnya. "Aku hanya ingin berterimakasih atas buku yang kau sarankan padaku. Itu cukup membantuku untuk bahan referensi."

"Oh, begitu, ya. Syukurlah kalau begitu," balas pria di depannya, "kau tidak membeli sesuatu?"

"Ah, aku... nanti saja."

"Whoa! Mayuzumi!"

Mayuzumi dan [St/n] menoleh kepada sumber suara yang menyapa indra pendengarannya. Suara yang [St/n] dengar saat pria itu berteriak, dan dia mengingat orang itu—tidak dengan namanya.

Pria dengan surai pirang dan gigi snaggle miliknya yang khas. Ya, dia Kotaro Hayama. Dengan cepat dia langsung mengambil posisi duduk tepat di samping [St/n]. Walaupun [St/n] memberikan wajah datar seperti mengatakan 'siapa kau?' atau sejenisnya.

"Kau [F/n], 'kan?" ucap Hayama sambil menunjuk-nunjuk dirinya dan tersenyum. "Aku Kotaro Hayama, yoroshiku. Aku sama dengan Mayuzumi."

"Ah," balas [St/n] mengangguk-angguk mengingatnya. "Yoroshiku, Hayama-san."

Hayama membulatkan matanya lebar. Ah, benar-benar seorang gadis pewaris sejati. Suaranya saat memanggil pria itu terdengar lembut, senyuman yang ditampakkan sangat manis dan bisa membuat siapa saja yang melihatnya merona hebat, postur tubuhnya ramping. Matanya bulat besar yang membuatnya terlihat benar-benar seperti boneka.

Hayama dengan cepat menggenggam sebelah tangan [St/n], lalu mengatakan, "jadilah kekasihku!" entah itu perintah atau pernyataan cinta, [St/n] bahkan tak sanggup membalas sesuatu.

"Etto... gomen—"

"Oi! Hayama!" tetiba seseorang bertubuh besar dengan temannya datang dan langsung membungkam mulut Hayama.

✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang