(33)

1.5K 187 9
                                    

♠♠♠

Pagi hari yang sama. Di waktu yang sama. Di tempat yang sama. Namun, dengan suasana yang berbeda. Suasana lebih mencengkam. The Jerk dan Generation of Miracles saling beradu tatap.

[St/n] muncul diantara gangnya. Sambil mengemut permen rasa kesukaannya. Style baju masih sama seperti kemarin, hanya berbeda sedikit pada model bajunya. Ia mengenakan potongan yang sama. Namun, bagian lengan bajunya dijahit berpola kotak-kotak merah. Bajunya bertuliskan 'BASTARDS' dengan modern gothic font style berwarna abu-abu yang di-bold. Kali ini ia mengenakan coker.

"Aturannya seperti permainan pada umumnya."

👑

"Dia anak dari CEO Shimada Corporation, perusahaan pemilik perhotelan berbintang lima di lima kota besar di Jepang dan cabang-cabangnya di dunia."

[St/n] menyeruput secangkir bergamot tea yang baru saja Nanase buat dalam ruangannya—teh yang berasal dari daun jeruk yang tumbuh di Italia selatan. Tentunya dibawa langsung dari sana. Ah, bahkan dalam ruangan ini lengkap pula peralatan membuat teh.

Ia kembali menjelaskan, "Hideo Shimada, putra tunggal Direktur Hideki Shimada, tunangan Maru. Putri pertama Watanabe Corporation."

👑

"Two–on–Two, satu quarter. Bagaimana?"

Kisedai mengangguk begitu mendengar Hide menjelaskan permainannya. Satu quarter? Mereka hanya perlu bermain selama 10 menit, itu sudah cukup.

"Aku akan bermain dengan Hime-sama. Kau—pilihlah siapa pun temanmu." Hideo menaikkan sebelah sudut bibirnya. Menatap Kisedai sinis.

Akashi menahan dirinya. Aomine berbalik, menatap gadis di belakangnya. Ia menaikkan tangannya kemudian sedikit melambaikan. "Hei! Apa ada yang bisa bermain basket diantara kalian?" teriaknya.

Seorang gadis berpakaian jumpsuit mengangkat tangan kemudian maju. Mendekati Aomine.

👑

"Semejak kematian tunangannya, dia menjadi sangat liar. Bermabuk-mabukan, berganti-ganti kekasih bahkan sampai tidur bersama mereka. Direktur Shimada khawatir dengan hal itu, terlebih sudah menjadi rumor buruk tentang putranya itu," [St/n] melanjutkan.

"Lalu, hubungannya denganmu? Pekerjaanmu?" Takao bertanya. Pertanyaan yang sama selama beberapa hari ini ia tanyakan.

[St/n] menghela nafas pelan, gadis ini meletakkan cangkir tehnya perlahan di atas alas keramik yang memang sepasang dengan cangkir tehnya.

Ia terpaksa menjelaskan, "Shimada Corporation tidak ingin menandatangani kerjasamanya dengan kita. Otousan berencana membangun hotel dan apartemen di Prefektur Kanagawa, tepatnya Yokohama. Dan Shimada Corporation memiliki pengaruh luas di sana.

"Alasan ia tidak ingin menandatanganinya karena putranya. Walaupun aku memegang rahasia soal pertunangan dan putranya, dia tetap keras kepala," ia melanjutkan.

Akashi kali ini meletakkan cangkir tehnya, menyandarkan punggungnya pada sofa dibelakangnya. Ia melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lalu kau membuat perjanjian jika kau bisa mengembalikan putranya, ia akan menandatangani perjanjian itu?" tebak Akashi

[St/n] mengangguk, memberikan jawaban. Takao kembali bertanya, "rencanamu? Pasti kau memiliki alasan kenapa mendekatinya, 'kan?"

[St/n] kembali mengangguk. "Ini ada hubungannya dengan pertunangan dirinya. Alasan ia menjadi seliar ini," jelasnya.

✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang