(35)

1.7K 174 29
                                    

♠♠♠

Akashi menaikkan sebelah sudut bibirnya. Ia sedikit terperangah melihat penampilan tunangannya yang simple seperti tulisan pada jaketnya itu.

[St/n] risih, ia berujar, "jangan menatapku seperti itu!" Ketus.

Akashi terkekeh, kemudian maju beberapa langkah sembari memasukkan kedua telapak tangannya dalam saku.

"Kenapa?" tanya pria itu polos.

[St/n] mendengus. "Kau terlihat seperti menginginkan sesuatu, Sei," balasnya kemudian.

"Kalau aku katakan memang menginginkan sesuatu, bagaimana?"

[St/n] melengos sembari menaikkan sebelah sudut bibirnya dan terkekeh pelan, kemudian kembali membalas, "sudahlah, jangan menggodaku. Ayo, semuanya menunggu, lho." Sambil meninggalkan Akashi dibelakang.

Dalam beberapa langkah, Akashi sudah bisa menyamakan langkahnya tepat di belakang [St/n]. Saat gadis itu tengah berjalan, pria bermanik crimson itu menariknya dan mencium singkat bibir mungilnya.

[St/n] kembali dibuat terkejut, manik [e/c]nya membulat sempurna. "Sei!" teriaknya. "Ini masih—"

"Sudahlah cepat, yang lain menunggu," selanya cepat. Akashi berjalan mendahului gadis itu sambil tersenyum penuh kemenangan.

[St/n] memutar bola matanya. Ia kembali melangkahkan kakinya—menyusul langkah besar Akashi di belakang.

Astaga! Dirinya benar-benar tidak mengira. Setelah dengan memanggil namanya kemudian mencium tepat di bibirnya langsung tidak berhasil, kali ini dia memberikan serangan dadakan dengan tetiba menarik tubuh mungil gadisnya itu.

Ah, sudahlah!

Tak lama, dua sejoli ini sampai di depan pintu utama, ramai di luar sana Kisedai bersama Kagami dan Takao menunggu. Setelah semua personel lengkap, mereka memulai kegiatan paginya.

👑

Setelah keluar dari Stasiun Harajuku, sampailah mereka ditujuan memulai lari pagi sehat mereka—Taman Yoyogi. Taman yang terbuka selama 24 jam.

Jantung kawasan hijau di kota Tokyo dan lokasi yang cocok untuk sejenak menepi dari hiruk pikuk Shibuya dan Shinjuku. Berjarak hanya sekitar lima menit dari Stasiun Harajuku.

Taman Yoyogi menawarkan pemandangan menawan dan banyak ruang baik untuk kegiatan dalam maupun luar ruang.

Serempak mereka berlari membentuk barisan. Sementara Akashi, tentunya sigap berlari di samping tunangannya itu.

Mengawasi mata-mata jelalatan yang memandang mesum tunangannya atau menjauhi tunangannya dari siulan-siulan jahil yang ingin menggodanya.

"Sei, kau tidak memandu di depan?" tanya [St/n] polos ditengah-tengah kegiatannya.

Akashi melirikkan manik crimsonnya sekilas kemudian kembali memandang lurus ke depan. Ia pun membalas, "kau tahu posisi barisan serigala kutub?"

[St/n] mengerjap-ngerjapkan maniknya beberapa kali menatap Akashi. Oke! Dia sejujurnya tidak mengerti ucapan Akashi.

Akashi yang tidak mendengar respon langsung, ia menjelaskan, "barisan terdepan kawanan serigala. Serigala yang mengalami sakit berbaris di depan, dengan kondisi mereka yang seperti itu, mereka bisa mengatur kecepatan kawanan lainnya. Kalau mereka berada di belakang, mereka akan tertinggal. Mereka juga cenderung lebih tua dan paling tahu medan yang mereka tempuh."

[St/n] mengangguk mengerti, paham akan penjelasan simpel dari Akashi. Untuk sesaat manik [e/c] milik gadis ini terfokus pada suara alunan musik pagi di taman ini.

✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang