Akashi Sky House.
Kediaman keluarga Akashi berarsitektur yang didesain berdasarkan alam, begitu natural dan sangat nyaman.
Rumah mewah dengan arsitektur supermodern dan masuk ke dalam 100 karya arsitektur modern terbaik di dunia.
Tempat yang sangat aman dan tidak ada orang luar yang bisa masuk ke tempat ini dengan mudah tanpa izin khusus dan tanda pengenal.
Semua fasilitas terlengkap dengan teknologi paling mutakhir ada di sini. Bukan hanya milik Akashi Electronics, tapi juga [L/n] Electronics pun ada.
Beberapa perlengakapan di sana begitu familiar bagi [St/n] karena gadis itu tahu kalau di mansionnya pun ada.
Tapi berbeda dengan dirinya saat di mansion, jadwal superketat mengharuskan dirinya dipaksa untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang sebetulnya tidak pernah dilakukannya.
Seperti pagi ini. Begitu alarm pukul 6 berdering, secara otomatis gorden di samping ranjang milik gadis itu bergeser serta merta lampu ruangan menyala dengan terang.
Dari balik selimut tebal dan lembutnya, ia tertidur lelap dengan terpaan cahaya matahari lembut menyapu kelopaknya.
"Tuan Putri!"
Matanya tetiba terbuka lebar dan sosoknya langsung terbangun dari posisinya.
Untuk sesaat ia mencerna pagi indahnya yang begitu cepat lenyap, lantas melirikkan ekor matanya ke arah wanita yang kurang kerjaan membangunkannya dengan berteriak seperti itu tepat di telinganya.
"Ohayou gozaimasu, [St/n]-hime."
"Shima-san... tidak bisakah kau membangunkan aku lebih normal?" gadis itu bertanya dengan matanya yang masih setengah tertutup.
"Mohon maaf, [St/n]-hime. Tapi Anda sungguh sulit untuk dibangunkan, saya tidak punya cara lain," wanita yang disapa Shima-san itu menjawab dengan formal.
[St/n] yang malas mendengar alasan itu, kembali menarik selimutnya dan tertidur.
Namun Shima-san segera menyibak selimut itu hingga selimut itu terjatuh ke atas lantai.
"Itu sungguh bukan sikap yang anggun, [St/n]-hime."
"Ah~! Aku masih mengantuk! 5 menit lagi, ya?" gerutu gadis itu.
"Kali ini tidak ada dispensasi lagi, Tuan Putri."
Gadis itu mengembungkan pipinya sebal. Ia pun menangkup dirinya di atas kasur tak bergerak sedikit pun.
Tak lama ia segera berdiri dan sedikit melompat dari atas kasur, kemudian pergi ke kamar mandi dalan ruangannya yang luas.
"Aku akan mandi, setelah itu sarapan!" Teriak [St/n] dari dalamnya, takut Shima-san dan dua orang pelayannya tidak mendengar.
"Saya sungguh minta maaf, [St/n]. Sekarang ini hari Minggu, Anda tidak berpikir untuk pergi kampus, 'kan?"
Pintu geser kamar mandi tetiba terbuka kasar. Shima-san yang sudah berdiri di hadapan [St/n] hanya menatap putri calon menantu majikannya datar.
Perempatan di dahi gadis itu muncul. "Shima-san... kenapa tidak bilang dari tadi?"
"Saya selalu berdoa dan melakukan yang terbaik agar Anda menjadi istri yang baik untuk Tuan Muda Seijuuro yang sadar atas kesalahan Anda sendiri."
Penjelasan penuh alasan dan bertele-tele, tapi ucapannya begitu menusuk dada [St/n].
Sejenak ia berpikir kalau keinginan orang tuanya akhirnya tercapai. Ya, soal semangat belajar menjadi istri yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X Reader
Fanfiction[First name] [Surname], gadis yang terkenal dengan kepintarannya dan di segenai banyak pria di universitasnya akan kecantikannya. Namun, siapa di sangka? biarpun cantik dan tampak seperti gadis baik-baik. Untuk urusan percintaan, dia tipe gadis sadi...