(55)

1.1K 131 27
                                    

"Momoi-san, kenapa kau tiba-tiba kembali?"

Gadis berambut gulali itu tersenyum tipis, menatap orang yang mengajukannya pertanyaan polos itu namun begitu berkesan baginya.

"Karena pada akhirnya... aku bisa menemukan jalanku yang sebenarnya dan inilah jawabannya," tuturnya.

Tak lama usai Momoi mengatakan hal terkait, pasangan muda Akashi akhirnya datang.

Bertepatan ketika dua manik [eyes colour] [Name] bertemu dengan Momoi, gadis itu tersenyum sementara Momoi kembali membuang wajahnya.

[Name] hanya mendesah pelan, jelas dilihat dari mana pun Momoi tidak menyukai kedatangannya.

Lagi pula dia sudah di sini, kalau kembali hanya akan membuat masalah dengan Okaasamanya. Itu hal paling merepotkan yang terlintas di pikirannya.

Setelah sampai di halaman yang lebih tampak seperti lapangan bola di depannya, [Name] hanya duduk sambil menatap kejauhan.

Awalnya maid yang menyiapkan kuda ini meminta [Name] untuk menungganginya, tapi gadis itu menolak dan berkata, "aku lebih suka dengan Sho-kun."

Namun sudah lewat 15 menit dan kuda yang bernama Sho itu belum juga sampai.

Makanya kenapa kini dia hanya duduk sambil menatap Momoi dan Akashi yang tengah berkuda berdua saja—tentunya dengan menggunakan kuda yang berbeda masing-masing.

"Maaf, Tuan Putri." [Name] menoleh dengan matanya yang berkedip. Pelayan wanita itu segera melanjutkan, "kuda Anda tidak menurut."

Ah, benar juga. [Name] baru ingat satu-satunya orang yang sungguh bisa menyentuh kudanya hanya dia sendiri.

Bahkan Ayahnya sendiri yang memberikan kuda itu sebagai hadiahnya saja tidak bisa sama sekali untuk membuatnya menurut.

"Aku yang akan menggambilnya sendiri," kata [Name]. Gadis itu lantas berdiri dan mengikuti dua maid di depannya.

Namun ketika gadis itu baru saja melewati pagar putih di depannya, tetiba suara seekor kuda tertangkap indranya.

Kuda putih itu keluar dari istal dan langsung berlari ke arahnya. Menyadari itu Sho kudanya, [Name] menaikkan sebelah tangannya dan meraih surai putihnya.

"Hoo... tenang, Sho-kun. Tenanglah!" Kudanya lantas menurut dengan langsung diam berdiri di depan [Name] dan menundukkan kepalanya. Gadis itu mengelus lembut kepala kuda kesayangannya itu. "Apa mereka melakukan sesuatu padamu, Sho-kun? Hmm?"

"Maaf, Tuan Putri, sebelumnya kami berhasil menjinakkannya dan memasangkan pelana serta talinya, tapi kuda itu tetiba saja berlari," jelas salah seorang maidnya.

[Name] tertawa kecil. "Aku bukan bermaksud menyindir, kok. Kalian tenang saja."

"Maaf kami salah paham, Tuan Putri."

[Name] memaklumi, sebetulnya ucapan retorisnya memang membuat siapa pun yang mendengarnya salah paham.

Istri Akashi muda itu melihat keadaan kudanya. Tali sanggurdi yang terpasang di mulut kudanya sudah pas begitu pun dengan pelananya. Namun belum diikat dengan baik.

Melihat itu [Name] segera melepas begitu saja pelana dengan sanggurdi dari kudanya.

Maid di depannya terkejut seketika dengan apa yang dilakukan [Name] barusan. Namun yang membuatnya sampai tak bisa berkata apa pun adalah yang selanjutnya terjadi.

Saat [Name] berkata, "menunduklah" pada kudanya, kuda itu langsung menurut dan segera mengangkat kepala.

"Bagaimana bisa, Tuan Putri?"

✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang