(34)

1.5K 175 22
                                    

♠♠♠

Ujian musim panas sudah berakhir dan [St/n] bersama dengan tunangan dan teman-teman pelanginya kembali bersantai di mansionnya yang luas. Ujian baginya memang tidak merepotkan. Namun, yang melelahkan baginya adalah ia masih sibuk menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Turun langsung mengatur manajemen bisnis.

"Takao," panggil [St/n] sembari melemparkan laporan yang ia bawa ke atas meja. Gadis ini berkacak sebelah pinggang. Tampak wajahnya tidak tersenyum, sementara Takao asyik dengan ponselnya-duduk di atas sofa panjang sembari menaikkan kedua kakinya.

Takao menoleh, ia bingung. [St/n] mendengus kesal kala Takao tidak mengerti. "Proposal ini belum selesai dan masih harus banyak perbaikan. Kau buatlah lagi," jelasnya.

"[St/n], itu merepotkan. Memangnya mataku tidak sakit terus menerus berhadapan dengan layar laptop?" keluh Takao.

[St/n] menghela nafasnya. "Kalau begitu, kenapa kau mau membantuku kalau pekerjaanmu saja hanya setengah-setengah begini? Aku memberikan yang termudah untukmu karena aku tahu kau mengerti hal ini," tuntas sepupunya itu.

Takao memposisikan dirinya duduk di atas sofa sambil bersandar. Ia tersenyum manis. Sayangnya itu tidak mempan pada [St/n]. Tidak lagi.

[St/n] memijit batang hidungnya. Sebenarnya ia tidak ingin memberikan pekerjaan ini pada Takao. Ya, walaupun hanya memegang manajemen bagian mainan anak-anak-tentang kartu. Entah itu kartu tarot atau remi. Tentunya kartu itu tidak biasa, memiliki keistimewaan sendiri. Singkatnya, kartu curang.

Contohnya : kartu remi. Sekilas, tak ada yang aneh dengan dek yang di produksi oleh perusahaan mainan [L/n] Group. Tapi, beberapa dek kartu-adalah dek khusus yang di design khusus oleh [St/n]. Ada beberapa kartu yang membuatnya berbeda dari dek biasa.

Salah satunya design pertama yang dibuat langsung oleh [St/n]. Pada keadaan suhu tertentu, sebuah tanda khusus akan muncul dari balik kartunya.

Bukan hanya itu, salah satu kartu andalannya adalah kartu dengan inframerah. [St/n] sering kali menggunakan kartu ini saat bermain dengan menyisipkan kamera inframerah pada kacamatanya. Hasil proyeksi yang didapat dari tangkapan kamera itu langsung dikirim gambarannya pada salah satu lensa kacamata miliknya.

Bagaimana ia mendapat teknologi pada kacamatanya seperti ini, tentunya dengan dukungan dari [L/n] Electronics untuk pengadaan barang pemerintah yang amat rahasia.

Kemudian kartu tarot. Ia mendesign dengan memberikan tanda pada kartu, tentunya tanda itu pun bisa dilepas.

Bukan hanya kartu, bahkan design pada dadu pun ia buat sedemikian agar pemegang dadu bisa mengatur angka pada dadu itu sesukanya. Ya, awal ia berpikir membuat dadu seperti ini adalah ketika ia mulai memainkan game Line Let's Get Rich. Yap! Dengan pendant khusus atau dadu spesial yang didapat, player bisa mengatur dadu sesuai keinginannya. Dice control, singkatnya.

"Kalau begitu... Takao." [St/n] menyeringai, ia memberikan senyuman bak iblis itu. Wajahnya seakan-akan melihat Takao sebagai cacing yang menggeliat, menjijikkan. "Kau tahu kalau ada hal yang sangaaaaaat penting bergantung pada ini," ucapnya tersenyum.

Takao terkejut. Ia menautkan kedua alisnya kemudian bertanya, "hal penting? Apa?"

"Kartu kreditmu," tungkas [St/n], gadis sadistic ini pun langsung bernalik menuju ruang pribadinya.

Takao melongo bodoh, ia berpikir-pikir sejenak. Dirinya sadar dan langsung mengejar sepupunya itu. "Baiklah, baiklah, aku akan membuatnya dari awal... ne... [St/n]," ucapnya.

✅️ [21+] Catch Me If You Can! 👑 Akashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang