kesedihan?

801 60 13
                                    

Typo bertebaran...

***

Nabilah dan kinal sedang berada dikamar nabilah. Nabilah tengah memandangi dirinya dicermin. Dia melihat rambutnya sudah berubah menjadi pendek.

"Ahhh... anak itu" gerutunya sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal.

"Mau gimana lagi bil, kalau nino udah muncul rambutmu gak akan ketolong lagi" ujar kinal.

Nabilah masih memandangi dirinya dan mengambil jaketnya lalu pergi keluar dari kamar. Diikuti oleh kinal yg berjalan dibelakangnya.
Sebelum dia masuk kemobil, dia menatap kinal terlebih dahulu.

"Nal, hari ini kamu kesekolah lagi permisiin aku" perintah nabilah.

"Baik nona nabilah.." jawab kinal mengejek nabilah, yang hanya ditanggapi nabilah dengan senyuman tipis lalu masuk kemobil menuju rumah sakit, dia ingin menemui dokter alan.

----

"Nabilah, aku dengar kau ingin menjadikan melody sebagai psikiatermu?" tanya dokter alan.

"Ya.." jawab nabilah singkat.

"Aku merekomendasikan melody untuk pergi ke Singapura dan sekolah disana beberapa lama, dan dia sudah setuju untuk pergi" dokter alan diam sebentar menatap nabilah yg sedang melihat kearah lain.

"Ini sudah kedua kalinya dia masuk UGD. Jika kau terus berhubungan dengannya, melody akan selalu dalam bahaya. Aku bukan tidak memahami keadaanmu, tapi aku meminta tolong. Aku akan menyukainya jika kau tidak lagi membuat melody terlibat lebih jauh dalam pertarungan antara kau dan Li"

"Saat waktuku dicuri oleh nino, aku mendengar suara melody. Dia memanggil namaku dengan putus asa. Aku bangun karena suara itu. Itu adalah hal yg baru pertama kali terjadi. Saat itu aku tiba-tiba memiliki sebuah pemikiran, bahwa tanpa kusadari setiap kali waktuku dicuri... aku akan membutuhkan suara seperti itu untuk memanggilku" ujar nabilah, entah kenapa tiba-tiba air matanya keluar. Dia menangis, "apakah itu bisa dibilang tamak? Apakah itu sesuatu yg tidak bisa terjadi? Apakah aku harus tetap hidup seperti monster untuk selamanya?"

Dokter alan ikut sedih mendengar curahan hati nabilah, dia menahan tangisnya dengan melihat keatas. Dia benar-benar merasa kasihan pada gadis remaja yg duduk didepannya ini. Dimana gadis remaja lain tengah bersenang-senang dengan temannya, pacarnya. Tapi nabilah tidak bisa merasakan semua itu. Dia tidak mempunyai teman apalagi pacar. Dia juga harus selalu ada dikantor untuk menyelesaikan tugasnya. Dia benar-benar bangga pada nabilah karena bisa melewati semua itu.

---

Nabilah duduk termenung ditangga tempatnya bicara dengan melody waktu itu. Kemudian datanglah melody dan duduk disampingnya. Melody melihat nabilah yg menatap ke dinding kaca.

"Apakah ada seseorang disana?" tanya melody.

"Kalau itu nino, tolong sampaikan padanya aku tidak akan mengampuninya lain kali jika aku melihatnya"

Nabilah pun melihat melody dan bertanya, "Apakah kau ingin menjadi orang kaya? Semua orang yg tahu rahasiaku menjadi orang kaya"

"Kalau begitu aku sudah menjadi miliader karena aku sudah melihat 4 kepribadianmu" ucap melody bercanda.

Nabilah pun berdiri, "Aku menarik kembali tawaranku untuk menjadikanmu psikiater rahasiaku"

"Jadi aku mohon padamu, pergilah dan jangan menemuiku lagi" nabilah pun melangkah, namun dia berhenti lagi saat melody memanggilnya.

"Nabilah..."

Namun nabilah kembali melangkah kan kakinya meninggalkan melody tanpa mendengarkannya. Dia berhenti dibalik tangga dan tampak sedih dengan keputusannya itu. Dia sangat membutuhkan melody.

----

Saat nabilah ingin pergi ke kantornya, ponselnya berdering yg ternyata Ratna menelponnya.

"Halo ma.."

"Sayang... kapan kau kesini kerumah utama. Mama akan lupa pada wajahmu jika kau belum berkunjung kesini" sapa ratna seceria mungkin.

"Maaf ma, aku janji akan segera mengunjungi mama. Gimana kabar mama?"

"Selain dapat cacian dari harimau tua itu, mama baik-baik saja... Bagaiman denganmu? Apa kau masih suka mimpi buruk belakangan ini?" tanya Ratna dengan hati-hati.

"Kenapa mama bertanya seperti itu?"

"Ah... tidak. Kau biasanya bermimpi buruk kalau sedang merasa tertekan. Bibi bilang waktu itu kau tertidur dilantai dapur. Mama khawatir, apa kau mengalami waktu yg sulit"

"Tidak, aku tidak mengalami waktu yg sulit dan juga Tidak bermimpi buruk"

Ratna pun tampak lega dan memastikan bahwa dia bisa mempercayai kata-kata nabilah tadi.

Ratna pun menutup telponnya saat orang suruhannya sudah datang.

"Aku ingin kau mencari seorang anak" perintah ratna dan memberikan sebuah artikel lama pada suruhannya.

"Itu adalah foto ibu dari anak itu yg meninggal 21 tahun yg lalu. Jadi selidiki hal-hal yg ada disekitar wanita difoto itu, kau akan menemukan petunjuk. Dan tidak boleh ada orang yg tahu. Bekerja lah lebih hati-hati dari sebelumnya"

----

Sepulang sekolah boby pergi menemui editor novelnya. Editor menyambut boby dengan senang.

"Selamat siang pak Rudi"

"Siang bob, apa yg membuat mu datang kemari? Dan apa yg kau katakan pada pekerja lain?"

"Aku mengaku sebagai ketua fans club kaesar"

"Duduklah bob, ada banyak telpon masuk untuk hak cipta film. Apa kau sudah berubah pikiran?"

"Hadang saja mereka sebisa bapak" ujar boby dengan bercanda.

"Haha.. kau ini"

"Bagaimana pak dengan proposal novel selanjutnya, apakah bapak sudah membacanya?"

"Tentu saja aku sudah membacanya. Alur ceritanya sangat Bagus, aku bahkan tidak bisa tidur karena penasaran dengan endingnya"

Boby tertawa, " itu hanya cerita tentang seorang gadis dan dicampur dengan beberapa misteri dan hal-hal lainnya"

"Hei anak muda... kau pelit lagi"

"Hei pak tua... anda juga tidak sabaran lagi. Bapak akan mengetahuinya diwaktu yg tepat"

Tapi kemudian boby membocorkan sedikit ceritanya.
Ceritanya kembali ke 21 tahun yg lalu. Dimana ada seorang anak di adopsi, akan tetapi anak itu dalam keadaan tidak mengingat semua kenangannya tentang apa yg terjadi sebelum dia diadopsi.

'Anak itu tumbuh dalam rumah dimana dia diadopsi sebagai kakak. Kemudian suatu hari, dia tanpa sengaja mendengar pembicaraan ibunya. Lalu dia mengetahui, kenyataan bahwa dia diadopsi. Kemudian dia mendengar nama seorang pria yg mungkin mempunyai hubungan dengan masa lalunya yg hilang'

'Anak itu tumbuh dewasa dan mulai menyelidiki rahasia keluarga dari pria itu untuk menemukan masa lalunya. Dia juga mengetahui ada seorang gadis kecil yg berumur empat tahun dibawahnya dalam keluarga itu, dan menemuinya.'

"Lalu... " boby mengusap rambutnya dan tersenyum.

"Bersambung!"

Pak Rudi pun kecewa, karena dia merasa tertarik mendengar cerita boby.

"Bapak akan terluka jika tahu lebih banyak lagi"

"Itu fiksi atau non fiksi? Bahkan kau rela keluar negeri untuk menyelidikinya, itu tampaknya bukan fiksi sepenuhnya"

"Aku perlu menyelidikinya lebih lanjut. Apakah itu fiksi atau non fiksi" ujar boby serius.

Daipun pamit pada editor dan ketika dilorong kantor dia berpapasan pada kinal yg saat itu ingin menemui si editor. Boby tidak menyadarinya dan berlalu begitu saja, namun kinal melihat boby dengan tatapan bertanya.

*
Dirumah boby, terlihat ibu nya sedang melamun dikamarnya sambil melihat sebuah foto. Yaitu foto masa kecil melody dan boby. Entah apa yg dipikirkan si ibu waktu itu. Raut wajahnya terlihat sedih.

----





TBC...
Kikikuya48

~Alter Ego~ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang