..

694 56 11
                                    

Maaf ya kalau banyak typonya..



Ternyata Li sudah sampai dikantor sesudah menjemput mobilnya dirumah janu. Sepanjang koridor banyak karyawan pria yg terpesona padanya. Li sengaja memakai kemeja kantor yg ketat sehingga lekukan tubuhnya terlihat. Dan Li juga memakai make up yg biasanya belum pernah dipakainya. Viny memandang penampilan Li dengan heran. Karena nabilah sama sekali tidak pernah berpenampilan seperti itu bahkan nabilah hanya bermake up tipis.

Li hanya tersenyum sinis pada viny dan berlalu dari hadapannya. Dia pergi menuju ruangan neneknya dan duduk dikursi kebanggaan neneknya. Dia memandang sebuah foto besar yg adalah foto kakeknya.

"Hay kakek.." sapa Li.

"Ups... maksudku president perusahaan aza's grup" lalu Li memperlihatkan senyum sinisnya pada foto itu.






Kinal dan melody sudah sampai diperusahaan dan mencari keberadaan Li. Mereka tidak menemukannya diruangan nabilah. Kinal melihat sekretasis viny dan bertanya padanya.

"Dia ada diruangan nyonya besar" ucap kinal pada melody.

"Ayo kita kesana" mereka pun pergi keruangan nyonya Lia.




"Li, ayo bicara diluar" ajak kinal pada Li yg masih duduk dikursi neneknya.

"Maless..." jawab Li memutar-mutar kursi. Dan dengan terpaksa kinal menarik kursi yg masih diduduki Li keluar dengan paksa dan setelah keluar melody menutup pintu ruangan.

Setelah diluar melody langsung memukuli Li karena dia sudah kabur.

"Kau sekarang sedang menjadi nabilah. Dan kau harus mengikuti rapat sekarang juga" ucap melody dengan tegas. Li pun menghela nafasnya dan duduk kembali dikursi tadi.

"Dorong" perintahnya. Melody dan kinal saling tatap.

"Kalian ingin aku menghadiri rapat kan? Ayo dorong aku keruang rapat" perintahnya lagi.
Dan denga terpaksa kinal mendorongnya.

"No no no.. bukan kamu kinal, tapi dia, cepetan! " ucapnya menunjuk melody. Melody pun mendorong kursi yg diduduki Li sampai ke ruang rapat, untung saja ruangannya satu lantai dengan ruangan nenek Li.

Sedangkan viny dan karyawan lain menatap Li dengan bingung. Mereka pun kembali melanjutkan rapat. Kinal yg baru masuk membisikkan sesuatu pada melody.

"Mamanya nabilah mau ketemu sama kamu, pergilah. Biar aku yg awasin Li" bisiknya dan melody mengangguk lalu keluar dari ruangan.

Tapi Li sama sekali tidak memperhatikan rapat. Dia malah asyik mencoret-coret kertas yg ada didepannya. Dia menulis kata 'melody adalah orang yg terbodoh karena sudah menerima tawaran nabilah'. Kinal pun langsung merebut kertas itu dan meremuknya, lalu memasukka kertas itu kesakunya.
Viny sedikit menahan marah saat melihat Li bermain-main dalam rapat.

"Nabilah, aku memintamu untuk melaporkan perkembangan pekerjaanmu" ujar viny. Li tentu saja tidak mengerti dan dia menatap kinal.

"Ehmm, nona nabilah sudah mendapat persetujuan kaesar" ucap kinal membuat viny terkejut.

"Baiklah serahkan ketim lain untuk menyelesaikan proses selanjutnya"

"Heii,, aku yg bersusah payah kenapa aku harus menyerahkan pada orang lain" ucap Li tidak terima. Kinal kaget dengan ucapan Li dan segera menengahi mereka agar tidak ada perkelahian.

"Begini, kaesar mempunyai syarat kontrak agar nabilah yg melakukan semuanya" ucap kinal menjelaskan.

"Begitu? Baiklah.... rapat sudah selesai" ucap viny langsung pergi keluar dengan marah. Karena sedari tadi Li memancing emosinya. Dia merasa ada yg berbeda dengan nabilah hari ini. Viny sama sekali tidak tahu kalau itu bukan nabilah melainkan Li.

~Alter Ego~ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang