Nabilah tersadar dari pingsannya dengan bingung melihat kesekelilingnya. Dia melihat melody yg sedang menelpon.
"Kita dimana?" tanya nabilah.
"Stasiun,, mobilnya diderek karena parkir sembarangan dan karena tempat ini yg dekat jadi kubawa saja kamu kesini" ujar melody.
"Maaf, karna udah nyusahim kamu"
"Sebenarnya kamu kenapa?... kau bilang nana akan keluar jika kau sangat menderita dan ingin menyendiri. Apa boby mengatakan sesuatu yg menyedihkan? Atau, ada hal yg lain?" tanya melody, namun nabilah hanya terdiam tidak menjawab.
"Sudahlah, lagian ini bukan pertama kalinya kau tidak menjawab pertanyaanku. Kalau kau tidak mau berteman denganku aku gak akan bertanya lagi padamu. Kalau aku penasaran aku bisa tanya Li. Karena setidaknya Li mau bicara padaku. Hanya saja dia bicara dengan sesuka hatinya" ucap melody dan mengajak nabilah pulang.
Ketika melody hendak pergi nabilah segera menahannya.
"Bagaimana kalau kita kecafe aja, yaa aku akan menjawab pertanyaanmu, anggap saja konsultasi""Baiklah..."
Kini mereka sudah sampai dicafe dan sudah memesan minuman. Melody melihat tanggal diponselnya, "13 agustus 2017 pukul 9 malam, konsultasi pertama dimulai" ucap melody, tapi karena kata-kata itu dia jadi mengingat Li.
Melody menatap wajah nabilah dengan serius, "Li..??" tanya melody."Aku nabilah.... apa kau mengharapkan dia muncul?"
"E.. enggak kok"
Mereka sudah selesai konsultasi. Dan dalam perjalanan pulang.
"Sebenarnya,, apa alasanmu mau menjadi psikiaterku?" tanya nabilah.
"Ehm, bisa dibilang karena nino. Saat orang lain mengalami kesulitan mereka selalu bilang 'tolong aku'. Tapi nino tidak, dia bukannya minta tolong tapi malah mengatakan 'bunuh aku'. Tapi.. menurutku kata yg diucapkannya itu kedengarannya seperti tangisan untuk meminta bantuan. Saat keputusanku mulai berubah, kau segera mengingatkanku untuk menjauh akan tetapi matamu berkata lain,.. dia menyuruhku untuk tetap disini, menolong mu" ucap melody panjang lebar.
"Apa, kau tidak takut pada kepribadian yg ada dalam diriku?"
"Aku tidak takut lagi. Walaupun menghadapi mereka semua sangat melelahkan, tapi aku malah ingin dekat dengan mereka semua dan menenangkan mereka semua.. mulai sekarang daripada mengatakan 'bunuh aku' bilang saja 'sembuhkan aku'... meskipun itu terjadi, kalian takkan mati. Kalian akan tetap hidup... disini" melody menunjuk pada hati nabilah, "kalian tidak akan lagi menjadi puzzle yg terpotong-potong, akan tetapi kalian akan menjadi puzzle yg terhubung. Kau akan menjadi Nabilah Ayu Azalia yg sebenarnya"
Nabilah tidak bisa lagi menahan rasa harunya, diapun segera memeluk melody dengan erat, dia berpikir dia sama sekali tidak salah memilih orang.
---
Sementara itu boby sedang merasa kebingungan. Dia kembali mengingat kejadian tadi siang. Dia melihat melody membawa nabilah masuk kemobil. Dan dia juga teringat tentang melody yg hendak menjelaskan bahwa yg dirawatnya bukan wanita tua.
"Mungkinkah, orang kaya itu nabilah?"---
Pagi harinya nabilah yg sedang minum jus terkejut karena melody datang kedapur dengan tiba-tiba dan mengejutkan dirinya.
"Bagaimana keadaanmu?, tekanan darah? denyut nadi?" tanya melody dengan beruntun.
"Semuanya normal"
Melody pun mengangguk dan mengambil air putih karena kehausan, dia baru saja selesai olahraga."Kamu gak sekolah?"
"Aku udah memutuskan untuk libur saja untuk waktu yg lama"
"Kenapa?"
"Apa ini bagian konsulatsi?" tanya nabilah balik.
"Ck,, terserah..." melody pun keluar dari dapur.
"Kau mau kemana?" tanya nabilah.
"Makan diluar, kenapa?"
"Sendirian?"
"Iya.. lagian makan dirumah mu gak enak, cuma ada telur dan sayuran"
"Apa kau lupa, kau harus menjagaku selama 24 jam. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada pasienmu jika kau pergi meninggalkannya" ujar nabilah.
"Kalau mau ikut bilang aja.."
Mereka pun makan bersama disebuah restoran. Nabilah terpana pada nafsu makan melody yg besar. Dia terus menatap melody yg makannya sangat banyak. Bahkan dia tertawa saat melihat melody yg bersendawa tanpa malu. Nabilah merasa senang dekat dengan melody. Dan nabilah sangat ingin selalu berada dekat melody. Dan berkata dalam hati,
"Aku mohon Li jangan muncul dihadapannya saat aku bersamanya, kumohon jangan merebutnya dariku. Dan aku berjanji jika kau tidak melakukan itu aku akan memberikan jiwa dan ragaku padamu dikehidupan selanjutnya".*
"Ruangan apa ini?" tanya nabilah saat melody menunjukkan sebuah ruangan yg sudah direnovnya.
"Ini ruangan tempat kita berkonsultasi. Dan kita akan memulainya nanti, aku mau membuat kopi dulu" setelah melody keluar, nabilah tiba-tiba merasa telinganya berdengung, dan kepalanya terasa sakit.
Saat melody kembali masuk keruangan konsultasi, dia tidak menemukan nabilah didalam. Dia melihat sesuatu di sofa tempat nabilah tadi duduk, yg ternyata sebuah gambar boneka dikertas dan bertuliskan 'nana'. Melody pun menghela nafasnya lalu berjalan keluar ruangan mencari nabilah.
"Nana... nana!!" tapi dia tidak menemukan nana dilantai bawah. Melody pun naik kelantai atas menuju kamarnya.
"Nana, apa kau disini?" melody masuk sambil memanggil nana.
Melody pun melihat nana sedang duduk didepan lemari dan mengacak-acak baju melody."Apa yg kau lakukan disini? dan kenapa kau memakai piyamaku?" ucap melody, membuat nana terkejut.
"Ini memang piyamamu, tapi akan lebih Bagus kalau aku yg memakai nya.." ucap nana sambil berputar seperti penari balet.
"Jadi... kita harus berbagi yaa" lanjutnya.
Nana pun kembali mengacak-acak isi lemari melody."Aku heran dehh, kamu dan nabilah sama ajaa. Perempuan tapi sama sekali tidak memiliki rok, make up mu juga gak lengkap" ketika dia mengacak lemari melody, nana menemukan sebuah foto keluarga melody dan melihat foto itu.
"Wahhh, wajahnya terlihat tampan dan bersinar, siapa diaa?" tanya nana sambil menunjuk wajah boby yg ada difoto.
"Kenapa?, apa kau menyukainya?"
"Yaiyalahh, siapa yg gak suka sama cowok tampan. Aku minta dongg no ponselnya boby"
"Untuk apa??" tanya melody.
"Kau tidak pengertian dehh sebagai sesama playgirl" nana terlihat cemberut dan kembali tersenyum saat melihat ponsel melody yg terletak dimeja. Dia pun mengambil ponsel itu dan segera lari keluar dari kamar melody.
"Heii,, kembalikan kenapa kau selalu saja mengambil barangku! " Dan melody kembali mengejar nana yg melarikan ponselnya.
Saat ditangga melody menarik baju nana dari belakang tapi dengan sekuat tenaga nana menarik dirinya dan terlepas. Namun saat tangan melody terlepas dari bajunya diapun tidak bisa menahan keseimbangannya dan terjatuh terjerembab kelantai.Nana merasa pusing, dan sebelum pingsan nana tersenyum terlebih dahulu sambil membayangkan wajah boby. Lalu matanya pun tertutup.
TBC...
lagi-lagi nana berakhir dengan pingsan ..
Kikikuya48
KAMU SEDANG MEMBACA
~Alter Ego~ √
FanfictionAlter ego adalah suatu keadaan dimana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yg lain. Dan itulah yg saat ini dialami seorang gadis muda akibat dari kejadian masa lalu . Dan dia mempunyai seorang psikiater yg ternyata...