Nana 😊

715 57 10
                                    

Karena nabilah sama sekali tidak berbicara, melody pun menganggap semuanya sudah cukup. Lalu melody mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tanda kesepakatan. Dia tersenyum menunggu uluran tangan nabilah. Tapi nabilah tetap diam mematung menatap tangan itu.

"Nabilah.." panggil kinal, namun nabilah masih tetap diam.

Melody pun menarik tangannya kembali, "Baiklah kalau begitu, sepertinya aku akan kembali lagi dalam perjalanan ke singapura"
Melody memegang kopernya hendak pergi. Namun nabilah langsung menahan tangan melody. Akhirnya nabilah bicara juga,
"Jika aku membalas uluran tanganmu, kau tidak akan bisa kembali lagi saat ini hingga kedepannya. Jadi kau mau??"

Nabilah mengulurkan tangannya, melody pun tersenyum dan membalas uluran tangan nabilah. Dan mereka bersalaman sambil tersenyum bersaman, bahkan kinal juga ikut tersenyum.

*

Nabilah memberikan melody tumpukan kertas yg berisi tentang catatan medisnya dari dokter alan dan dokter lainnya. Melody dibuat terkejut melihat tumpukan kertas itu.

"Dan melody, kau harus tinggal disini"

"Iya, aku udah baca dikontrak"

"Aku sudah mengirim uang kerekeningmu karena sudah menyetujui kontrak itu. Dan aku akan tambah lagi jika kau mau menyamar sebagai sekretaris ku. Bagaimana? Aku akan menambah dua kali lipat"

----

Kinal pergi menemui nyonya Lia.

"Apa melody bisa dipercaya menjadi psikiater nabilah? Dia bisa menjaga rahasia anak itukan?"

"Iya nyonya, dan melody adalah orang yg sangat dibutuhkan nabilah"

"Aku tidak mau percaya begitu saja, kau harus segera cari tahu latar belakang melody"

Nyonya lia sudah tahu tentang penyakit nabilah, namun tujuannya menyuruh kinal untuk menjaga nabilah bukan karena dia peduli pada nabilah. Tetapi agar viny dan ayahnya tidak mengetahui hal itu dan bisa saja menjatuhkan dirinya.

----

Sedangkan viny masih penasaran dengan apa yg terjadi pada nabilah, dia berusaha menalaah semua keganjalan yg terjadi pada nabilah.

"Dokter alan tidak akan mau memberitahuku semua tentang nabilah, aku harus bagaimana?"

----

Didapur kinal sedang membicarakan tentang penulis kaesar pada nabilah. Melody yg kebetulan ingin membuat teh pun mendengar pembicaraan mereka.

"Dari berita yg kudengar, penulis kaesar sangat tampan, bahkan dia setara dengan zayn malik" ujar kinal.

Melody yg mendengar hal itu pun reflek menyemprotkan teh yg diminumnya.
'Boby setara dengan zayn malik?' ujar melody dalam hati.

"Kalau begitu kau carilah orang yg mirip dengan zayn malik terlebih dahulu"

"Emm bil, kayaknya aku gak bisa nemenin kamu ke kegiatan kumpul fans itu. Bagaimana kalau melody yg menggantikan tugasku?"

"Nggak mau ahh" ucap melody langsung meninggalkan dapur dengan kesal. Mereka berdua menatap melody dengan bingung.

"Gak masalah kok kalau aku pergi sendiri"

"Bagaimana kalau tiba-tiba Ayu muncul, dia bisa mengacaukan acara itu. Kau ingat tentang bom yg dibuatnya?"

Mendengar itu melody pun menghentikan langkahnya, "Baiklah, aku akan menemaninya" ujarnya dengan pasrah.

"Tapi.... kau harus mau berkonsultasi denganku selama satu jam"
Nabilah pun menerima persyaratan yg diberikan melody.

----

~Alter Ego~ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang