Trauma masa kecil

728 52 7
                                    


Maaf kalau ada typo..



Selama Li dirumah neneknya, melody malah pulang kerumahnya untuk menemui ibunya.

Melody masuk ke kamar boby dan memanggilnya. Melody tidak menemukan Boby, padahal Boby sudah janji akan mengantarkannya kerumah Nabilah. Melody lalu mengeluh melihat meja belajar Boby yg berantakan penuh dengan bungkus makanan ringan. Dia pun membersihkan meja Boby dan tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak yg ada dimeja itu dan isinya berhamburan. Melody memasukkan kembali isi yg berhamburan tadi kekotak.

Tapi kemudian kegiatannya terhenti ketika dia melihat sebuah artikel tentang aza's grup dan juga tentang nabilah. Melody tampak terkejut ketika membacanya.

"Kak..." panggil Boby.

"Boby? Apa semua ini?" tanya melody meminta Boby untuk mengatakan padanya maksud Boby mengumpulkan itu semua.

"Kenapa kau menyelidiki mereka?"

Boby masih tidak mampu berkata-kata dan hanya menatap melody.

"Kau meminta kakak untuk tidak menyebut nama Nabilah didepan ibu, dan tidak membicarakan tentang aza's grup. Ini berhubungan dengan semua ini kan?" melody menunjukkan artikel itu.
"Iya kan Boby?"






Sementara itu Li menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Li teringat kenangan masa kecil itu, ketika Nabilah kecil meminta anak itu untuk tidak pergi dan bermain dengannya. Lalu mereka bahkan tidur bersama diruang bawah tanah.

"Anak itu seharusnya diselamatkan. Daripada aku, anak itu seharusnya diselamatkan" Li berkata sendiri. Dia lalu teringat percakapannya dengan nyonya Lia tadi. Bahwa Aza menyelamatkan Nabilah. Dan Li tidak meminta Aza untuk diselamatkan.

Li memegang kepalanya yg terasa sakit dan berteriak.
"Aaarrrgghhhhh!!!"

Ternyata ditempat lain Nabilah terbangun. Nabilah bingung dimana dirinya berada sekarang. Nabilah melihat bayangan wajahnya semasa kecil disekelilingnya. Nabilah lalu melihat kebawah, dan melihat dirinya kecil bermain kereta api diruang bawah tanah.

Nabilah menutupi wajahnya dari sebuah sinar yg menyilaukan. Dan sekarang Nabilah berada diruang bawah tanah itu. Nabilah melihat dirinya kecil memberikan kereta api itu pada seseorang.

"Ada orang lain selain aku? Siapa itu? Siapa kau?" batin Nabilah.

Lalu ada seseorang yg membuka pintu. Nabilah pun menoleh, dan dirinya kecil terlihat mundur ketakutan pada pria dewasa yg mengangkat tangannya.

Nabilah kecil melindungi anak itu yg sedang duduk memeluk kakinya. Pria itu ternyata bukan hanya hendak memukul Nabilah kecil tapi juga anak itu.

Nabilah berusaha melihat dengan jelas wajah pria itu. Dan ketika dia berhasil melihatnya dengan jelas, Nabilah pun tersadar. Dan Nabilah kembali ke dunia nyata, kedalam tubuhnya.


Nabilah menghela nafas lega karena berhasil bangun. Dia bingung dimana dia sekarang berada. Lalu dia melihat kesamping, dan terkejut melihat seseorang terbaring lemah. Ayahnya, Aza, yg tadi dilihatnya dalam ingatannya.

Nafas Nabilah seolah tercekat melihat ayahnya kini tepat berada dihadapannya. Dia tidak bisa menatapnya dan kepalanya pening.

Kilasan ingatan masa kecilnya terlintas, ketika Nabilah kecil melakukan kesalahan saat bermain piano. Sang ayah yg awalnya duduk dengan tenang mulai berjalan menghampiri nya dengan raut dingin.
"Kau melakukan kesalahan lagi"

Nabilah kecil sontak ketakutan,dia pun langsung menggosok kedua telapak tangannya meminta maaf.
"Maaf yah. Aku yg salah"

Ayahnya memberikan tatapan dinginnya, lalu tanpa perasaan menarik kerah baju Nabilah dan mengangkatnya.

~Alter Ego~ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang