😁

628 51 12
                                    

Sorry kalau ada typo..

Mereka berdua sudah sampai dirumah, melody memutuskan untuk ke kamar.

"Bil, jika kau membutuhkanku panggil aja yaa" lalu menaiki tangga.

"Kak.." panggil Nabilah.
"Kenapa aku harus memanggilmu hanya ketika aku membutuhkanku?"
"Apakah aku hanya pasienmu?"

"Tidak... bukan seperti itu"

"Apa kakak, tidak bisa menganggap ku sebagai... adik"

Melody pun terdiam sebentar lalu tidak berapa lama senyum nya pun terlihat.
"Kau tau, sejak pertama kali aku memutuskan untuk menolongmu, maka kau bukan hanya sebagai pasienku. Aku sudah menganggapmu saudara yg harus ditolong, dan..." ucapan melody terhenti saat Nabilah memeluknya secara tiba-tiba.

"Makasih kak, sejak kedatangan kakak aku merasa tidak kesepian lagi. Mama tidak pernah tinggal disini, dia hanya singgah dan itu sangat jarang terjadi. Dan kinal, sejak ibunya sakit dia memilih untuk pulang kerumahnya, makanya aku menyuruh kakak tinggal disini agar aku tidak sendiri lagi. Aku capek berjuang sendirian"

"Mulai sekarang kakak akan semangatin kamu terus"

Melody pun menghapus air mata Nabilah yg mengalir, lalu menarik sudut bibir Nabilah agar tersenyum. Mereka tersenyum bersama.

----

Dibantu Kinal, Nabilah membereskan barang-barangnya dari kantor.

"Bil, nanti nyonya Lia akan menghubungimu"
"Dan gunakanlah waktu bebas ini sebagai waktu istirahatmu"

"Nal, sebaiknya kau jangan menunggu ku. Ambillah kesempatan baik yg akan datang nanti"

"Orang-orang yg diberikan kesempatan baik akan terjerat dengan orang-orang yg egois. Jika antrian sangat panjang, berarti akan lama meninggikan? Maka dari itu aku akan mengantri di antrian pendek. Jadi intinya aku akan menunggumu kembali lagi ke perusahaan"

"Terburu-buru sekali, kau kan bisa santai saja keluar dari sini" ucap Viny menyindir Nabilah.

"Seseorang yg seharusnya pergi, harus cepat-cepat pergi. Oh iya makasih atas waktumu selama aku disini" kata Nabilah.

"Aku tidak pernah melakukan apapun untukmu. Jadi kenapa harus berterima kasih"
"Apa kau akan pergi keamerika?"

"Aku tidak akan pergi, aku memutuskan untuk tinggal disini karena ada sesuatu yg harus dilakukan disini"

Viny mengangguk dan memberikan salam perpisahan. Tapi kemudian dia mendekat dan membisikkan sebuah ancaman.

"Aku memperingatkanmu, jangan dekati perusahaan ini dan juga Janu.."

"Ck, Viny.. akukan udah bilang, aku itu gak tertarik lagi dengan Janu. Janu nya yg gak bisa move on dariku. Emang benar kemarin kami sempat bertemu, kau mau tahu apa yg diucapkannya padaku?"
"Janu terpaksa menerima pertunangan kalian karena atas perintah orang tuannya. Dia masih mencintaiku, tapi tenang aja aku gak sejahat itu kok untuk merebut tunangan sepupuku sendiri."
"Maka dari itu mulai sekarang kau harus berusaha untuk mencuri hatinya dan membuat dirinya jatuh cinta padamu"
"Ganbatte" dia membisikkan nya ke telinga viny lalu menyusul Kinal yg sudah menunggunya diparkiran.





Saat Kinal membantu Nabilah memasukkan barang-barangnya ke bagasi mobil, ponselnya berdering telpon masuk dari Mama Nabilah.
"Halo nyonya"

"Kinal, saya minta penjelasan kamu sekarang juga. Kenapa Nabilah bisa sampai diusir dari perusahaan? Apa yg kau lakukan hingga situasinya menjadi seburuk itu?" Kinal tidak tau harus jawab apa, dia sangat bingung mau jawab apa. Nabilah pun mengambil ponsel Kinal dan masih terdengar Omelan mamanya.
"Aku bersembunyi diam-diam di Jepang, tapi setelah mendengar Nabilah diusir dari perusahaan aku langsung pulang ke Jakarta untuk membuat konfrontasi"

~Alter Ego~ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang