CHAPTER 3

9.4K 645 64
                                    

Luka di hati semakin menyakiti nya, Prilly bukan lah wanita hebat yg mampu menerima rasa sakit secara terus menerus dia hanya wanita biasa yg akan lemah jika di sakiti terlebih yg menyakiti nya adalah lelaki yg ia cintai, suaminya.

Seminggu berlalu Prilly masih mencoba bertahan dengan rasa sakit yg sama bukan untuk nya tapi untuk buah cinta nya Al, ia tak mau Al tersakiti jika ia menyerah al membutuhkan dirinya juga Ali bukan hanya dia, dan dia tetap akan bertahan sampai saat nya dia tak sanggup lagi.

Pagi ini ia harus kembali menelan rasa kecewa saat ia menyajikan sarapan namun lagi-lagi tak di sentuh oleh suaminya, namun ia bisa apa hanya diam menunggu Ali yg akan menyadari namun apa lelaki itu akan menyadari nya?

Namun senyumnya merekah saat melihat jagoan kecil nya yg sudah rapi dengan pakaian sekolahnya, anak nya terlihat begitu tampan harus ia akui jika wajah Al 100% milik Ali, hanya hidung nya saja yg diwarisi oleh Al.

"Selamat ulang tahun sayang" ucapan pertama yg ia berikan kepada jagoan kecilnya.

Hari ini tepat dimana Al terlahir kedunia ini tujuh tahun yg lalu, kini jagoan kecilnya sudah besar dan begitu tampan.

"Kamu mau hadiah apa dari mommy nak?" Tanya Prilly lembut

Al memandang wajah Prilly dengan senyuman terbaiknya, wanita itu adalah kebahagiaan untuknya.

"Aku mau nanti malam kita makan, nonton dan berkumpul bersama mom bertiga, mommy aku dan Daddy" jawab al penuh harap mata nya berbinar indah

Prilly terharu permintaan Al cukup lah sederhana, dimana anak seusia Al selalu meminta mainan, atau gadget dan hal lainnya sebagai hadiah disini Al hanya meminta berkumpul bersama dimana hal itu mungkin sudah lama tak dirasakan oleh Al.

Prilly ingat betul dimana Al selalu mengatakan jika ia merindukan daddy nya, merindukan bermain bersama namun rasa di abaikan yg harus Al terima dari Ali Daddy nya, kesibukan Ali yg melupakan keberadaan ia dan juga Al.

"Baiklah, mommy akan meminta Daddy untuk mengabulkan keinginan Al ok" janji Prilly yg entah bisa ia tepati atau tidak.

"Al sayang mommy" ucap nya yg langsung memeluk tubuh Prilly.


--------------------------

"Daddy jahat" teriakan itu menggema di dalam rumah besar yg kini sepi dan gelap.

"Sayang Al" suara Prilly bergetar memanggil jagoan kecilnya yg tengah berlari menaiki anak tangga menuju kamar nya

Suara bantingan pintu cukup keras terdengar dari arah kamar putra nya itu, membuat hati nya perih seakan di hujam sebilah pisau yg terus menusuki hatinya, tangisan Al begitu menyiksa batinnya.

Kecewa ia sangat kecewa dimana lagi dan lagi Ali tak mampu sedikit saja meluangkan waktunya untuk memenuhi keinginan Al di hari spesial untuk anak nya itu, ia ingat betul dimana beberapa jam lalu dimana ia mencoba untuk meminta Ali mengabulkan keinginan Al, ia terlalu naif mengira Ali akan mau memenuhi keinginannya.

Flashback on

"Halo"

Suara Ali terdengar begitu pelan di seberang sana, membuat Prilly sedikit menghela nafas lega

"Halo dad" sapa Prilly

"Ya ada apa" tanya Ali terdengar sedikit dingin di telinga Prilly

"Kamu bisa pulang lebih awal malam ini?" Tanya Prilly pelan dan sedikit ragu

"Aku tidak tahu, aku sangat sibuk bukan kah aku sudah menjelaskan jika aku sangat sibuk dengan urusan kantor" jawab Ali dengan suara pelan namun tetap terasa menyakitkan bagi Prilly untuk ia dengar

"Aku tahu, kamu lupa hari ini hari apa?"

"Ada apa lagi dengan hari ini?"

Prilly terdiam, suaminya benar-benar melupakan hari ini, hari penting untuk anak mereka.

"Nanti kamu akan ingat, aku cuma mohon dad tolong pulang lebih awal dan temani Al untuk malam ini, ia sedang ingin bersama kamu malam ini"

"Akan aku usahakan, jika aku tidak bisa tolong beri pengertian kepada nya jika aku sangat sibuk"

"Tap"

Suara Prilly terputus saat telpon nya di putus begitu saja oleh Ali.

Sebenarnya ia tak ingin lagi membiarkan hidupnya di sakiti tapi ia tak bisa berbuat apa-apa untuk melawan ia tak bisa disaat ada anak-anak yg harus ia utamakan kebahagiannya, ia tak mau mereka tersakiti.

Hari sudah malam namun Ali gak kunjung pulang, Al begitu antusias dengan kue yg sudah Prilly pesan sesuai dengan kesukaan Al, beberapa hadiah yg Prilly siapkan untuk Al, Al bahkan sudah terlihat rapi di meja makan menunggu Ali yg belum juga pulang.

Sampai ia harus melihat wajah Al yg tampak datar tanpa ekspresi, ini lah yg Prilly takutkan, anak nya tak menangis namun memendam rasa kecewa yg membuat Al memendam benci kepada Ali.

Al berdiri dari duduknya

"Daddy jahat" teriak Al berlari tanpa melihat lagi kearah nya.

Flashback of

Prilly meraih ponsel nya yg ia letakkan di atas meja

Beberapa kali ia mencoba untuk menghubungi Ali namun tak ada jawaban, hingga hampir puluhan kali ia mencoba sampai jawaban yg ia tunggu terdengar.

"Ya" jawab Ali datar

"Kamu dimana Li, kenapa kamu lagi dan lagi mengecewakan Al" lirih Prilly

"Maaf aku tidak bisa pulang, saat ini ak"

"Apa lagi sibuk di kantor ia, sampai kamu melupakan hari penting dalam hidup anak mu hah" bentak Prilly

"Prilly dengar tolong mengerti"

"Apa yg harus aku mengerti tanpa kamu mau mengerti, kamu mengecewakan Al Li" suara Prilly tercekat disaat tak mampu lagi mengatakan rasa kecewa nya

"Maafkan aku, tapi saat ini ada hal yg lebih penting yg membutuhkan ku saat ini"

"Baiklah jika itu lebih penting, aku tak akan lagi mengganggu mu, selamat tinggal"

Prilly mengakhiri pembicaraan yg menyakiti nya, jawaban nya sudah ia terima jika diri nya dan juga anak-anak nya tak penting lagi dimata suaminya, bukan ia tak tahu hal apa yg lebih penting dari nya ia seolah membutakan dan menulikan dirinya tapi hari ini tak lagi.

Prilly kembali memfokuskan dirinya kearah benda pipih di tangannya.

"Kak, aku sudah tak sanggup lagi,tolong bantu aku"

"Kamu yakin?"

"Ya"

"Baiklah, siapkan dirimu"

Prilly menggenggam erat benda pipih di tangannya, ini lah akhir dari rasa sakit nya, jika bahagianya tak lagi disini maka ia akan mencari bahagia nya bersama anak-anaknya.












Maaf part nya sedikit pendek

Tapi bagaimana? Suka atau nggak?

Gaje nggak sih?

Coment please?


MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang