"kenapa ada dia di rumah ini mommy?" Teriak Al dengan wajah marah nya menunjuk kearah pria yg kini tengah berdiri mematung tak percaya teriakan amarah dari Al
"Al" pekik Prilly tak percaya jika Al jagoan kecil nya bisa berteriak seperti itu.
"Kenapa mom? Al nggak suka ada dia disini" ucapnya dengan tegas menolak kehadiran pria yg berstatus sebagai Daddy nya
Ali Sendiri merasakan rasa sesak yg teramat atas penolakan Al yg begitu keras nya akan kehadiran nya di rumah yg menjadi tempat tinggal orang-orang yg begitu dicintainya.
Hari ini hari perayaan ulang tahun putri nya Aira membuat ali datang karena tak ingin melihat Aira yg bersedih jika dirinya tak hadir di acara ulang tahun putrinya itu, mengingat Aira yg begitu ingin dia hadir dan Prilly sendiri tak melarang nya hadir tapi tanpa dia sangka Al putra nya begitu menolak kehadiran nya. Bahkan Al memandang nya dengan tatapan marah yg begitu menyakitkan untuk Ali.
"Sayang, dengar mommy dulu" mohon Prilly dengan suara lembut mencoba untuk membuat Al sedikit tenang, namun rasa nya percuma karena Al tak mau mendengarkan dan malah berlari meninggalkan semua orang.
"Al" panggil Prilly dengan suara keras mencoba membuat Al berhenti tapi Al tetap berlari meninggalkan mereka.
Prilly yg sudah akan beranjak mengejar Al namun berhenti saat sebuah tangan mencengkal tangan nya meminta Prilly untuk berhenti.
"Biar aku yg membujuknya" ujar Rizky dengan suara lembut biar bagaimanapun kondisi Al saat ini tak memungkinkan untuk Prilly yg berbicara karena akan tetap saja membuat Al tak bisa menerima nya.
Prilly menganggukan kepala nya setuju, begitupun dengan yg lainnya, kecuali Ali yg masih diam memandang semua keadaan yg terjadi. Rizky pria itu seperti nya sangat dekat dengan kedua anak-anaknya bahkan mereka memanggil Rizky dengan sebutan poppa, yg entah kenapa bisa begitu, apa ada hubungan khusus antara Prilly dan Rizky? Yg tidak ia ketahui siapa Rizky sebenarnya? Karena saat mereka berkenalan pertama kali saat Rizky menjemput Aira dan Rizky waktu yg lalu, dan aira dengan riang nya memanggil Rizky poppa dan mengatakan betapa rindu nya Aira kepada Rizky karena sudah beberapa hari tak datang menemui mereka.
Ada rasa tak rela di hati nya saat pria lain yg asing menurut nya mendapatkan panggilan spesial dari kedua buah hatinya yg seharusnya hanya memanggil nya dengan sebutan spesial itu, bukan Rizky atau siapa pun karena yg pantas hanya dirinya bukan yg lain.
Jujur sangat ingin rasa nya ia meminta Prilly menjauhi Rizky dan meminta kedua anak-anaknya tak lagi memanggil Rizky dengan sebutan spesial itu tapi balik lagi dirinya merasa tak berhak setelah semua yg terjadi lalu sekarang dia harus apa, merelakan atau tetap berjuang dan bertahan dari semua penolakan yg akan di berikan oleh Al dan juga Prilly, sementara saat ini ada Aira yg begitu menginginkan kehadiran nya.
"Daddy" panggilan itu membuat lamunan Ali buyar, Aira putri kecil nya tengah memandang nya dengan senyuman yg begitu manis dan indah.
"Iya sayang" Ali berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil putrinya.
"Daddy nangis?" Tanya Aira lembut menyentuh pipi Ali yg sedikit basah, Ali memang menangis saat tak mampu menahan sakit atas penolakan Al terhadap dirinya.
"Nggak sayang" jawab nya ia tak mau jika Aira mengetahui dirinya menangis ia tak ingin Aira ikut sedih di hari yg seharusnya membahagiakan untuk putri kecilnya itu.
Ali meraih tubuh Aira untuk ia gendong dan berjala mendekati Prilly yg saat ini juga ikut memandang nya, ada senyuman kecil di bibir Prilly saat melihat Aira yg begitu bahagia tak berpengaruh akan ucapan Al tadi.
"Prilly" suara itu bukan berasal dari Ali melainkan Kirun yg sudah berada di belakang tubuh Prilly, Prilly memutar tubuhnya menghadap kearah Kirun dan juga Ule.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
General Fictionpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...