"aku ingin pulang" sedari kemarin hanya itu yg selalu Ali katakan, selalu meminta pulang
"Ya besok" jawab Prilly singkat, Prilly tetap fokus mengupas buah apel di tangan nya
"Besok Mulu" keluh Ali
"Ya kan emang besok" jawab Prilly acuh, tangannya dengan cepat menyuapkan potongan apel di tangannya untuk menghentikan Ali yg sedari tadi terus merengek meminta pulang, dengan berbagai alasan yang ia ucapkan. Mulai dari yg katanya ia sudah bosan berada di rumah sakit, merindukan anak-anak yg sudah beberapa hari ini tidak bisa ia lihat hanya mendengar suara nya saja dan itu tidak cukup baginya, dan yg terakhir dia mengatakan jika dirinya sudah sangat sehat untuk pulang.
"Berhenti lah merengek seperti anak kecil Li, besok kita pulang ok, dan diamlah, jika kamu tidak diam juga maka aku bersumpah membiarkan dirimu sendiri disini aku lebih baik pergi dari pada harus meladeni rengekan mu terus" ultimatum Prilly akhirnya saat Ali tak.juga berhenti merengek meminta untuk pulang hari ini juga.
Ali yg mendengar ancaman dari Prilly langsung saja diam, menuruti apa yg dikatakan Prilly, lebih baik ia diam dan tak lagi meminta untuk pulang hari ini, lebih baik ia tetap tinggal di rumah sakit dari pada harus membiarkan Prilly meninggalkan nya, hubungan mereka sudah sangat membaik dan dia tak mau jika Prilly kembali menjauhinya karena permintaan nya ini.
"Baiklah aku diam, tapi boleh aku meminta sesuatu kepada mu" pinta Ali
"Apa?"
"Berikan aku kesempatan untuk kembali meraihmu menjadi milik ku lagi, karena pada kenyataannya kamu adalah milikku" ucap Ali, terdengar jelas apa yg dikatakan Ali bukan lah main-main kesungguhan jelas terasa bagi Prilly. Dan lidah nya terasa keluar untuk menjawabnya.
--------------------
"Kenapa Aira kelihatan bahagia sekali em, cerita dong sama Oma" pinta resi saat sudah duduk di sebelah Aira yg tengah begitu bahagia dengan kertas gambar ditangannya.
"Oma eci, lihat ini" Aira dengan antusias nya menyerahkan kertas gambar ditangannya itu kepada resi Omanya.
" Apa ini?"
"Itu gambar nya Aira Oma, itu hadiah buat Daddy dari Aira, itu Daddy, mommy, kak Al dan juga Aira""Wah bagus sekali, cucu Oma ini pinter banget gambarnya"
"Kira-kira Daddy suka nggak Oma ya"
"Pasti suka dong, pasti Daddy bahagia banget dapet hadiah dari kamu"
Aira tertawa dengan riangnya saat resi mengatakan jika Ali pasti menyukai apa yg dihadiahkan Aira untuk ali, resi pun tak mampu menyembunyikan rasa bahagia nya melihat Aira begitu menyayangi Ali padahal mereka baru saja bertemu dan lihatlah ikatan batin seorang ayah dan juga anak tidak bisa di pungkiri sangat lah kuat.
"Kak Al mana Ra, kok Oma nggak lihat kak Al ya?" Tanya resi kepada Aira memang sedari tadi ia tak melihat Al, setelah sarapan pagi resi kembali ke kamarnya untuk merapikan beberapa barang-barang nya, dan saat ia keluar yg ia lihat hanya lah Aira yg tengah antusias dengan buku gambarnya, Oma Lia sendiri mengatakan jika ia di taman belakang untuk mengurus tanaman nya, dan Fachri suaminya mengatakan jika ia pergi untuk melihat cafe milik Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
General Fictionpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...