CHAPTER 34

7K 482 23
                                    

Prilly yg masih berdiri di depan pintu melihat Ali yg tertidur pulas, sepertinya Ali menuruti apa yg dikatakan nya sebelum pergi tadi meninggalkan nya untuk sendiri sebentar karena ia harus pulang, mengingat sudah beberapa hari ia tinggal di rumah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly yg masih berdiri di depan pintu melihat Ali yg tertidur pulas, sepertinya Ali menuruti apa yg dikatakan nya sebelum pergi tadi meninggalkan nya untuk sendiri sebentar karena ia harus pulang, mengingat sudah beberapa hari ia tinggal di rumah sakit. Ia ingin melihat keadaan kedua anaknya, Al dan juga Aira walaupun sudah ada Oma dan juga beberapa orang yg membantu nya dalam mengasuh kedua anaknya, tetap saja ia harus tetap pulang melihat anak-anaknya ia merindukan kedua malaikat kecilnya itu. Walaupun ia sering menelpon kedua malaikat nya tapi tak mamngurangi rasa rindunya, dan seperti yg di duganya saat ia sampai di rumah kedua anaknya itu begitu senang melihatnya dan tidak lupa kebawelan Aira yg bertanya-tanya bagaimana keadaan daddynya dan kenapa mommy nya begitu lama? Dan dia harus mendengarkan kedua anaknya merengek meminta untuk ikut kerumah sakit untuk melihat Ali, dan tentu saja ia menolak dengan keras kalau tidak boleh, rumah sakit tidak baik untuk anak-anak dan lagi pula Ali butuh istirahat dan sebentar lagi Ali pasti akan pulang, dan mereka bisa bertemu nanti saat Ali sudah pulang, bukan kah itu yg lebih baik.

Prilly dengan kotak bekal di tangan nya menuju kearah Ali yg masih larut dalam mimpinya, terbukti senyuman kecil dan sedikit gumaman yg membuat Prilly terkekeh. Prilly hanya menaruh bekal itu tanpa ada niatan untuk membukanya, ia akan buka saat Ali sudah bangun nanti dan Ali pasti suka itu, karena masakan itu masakan Omanya yg khusus membuatkan makanan kesukaan Ali.

Prilly hanya sendiri saat ini untuk menjaga Ali, mengingat Tiara, farel dan juga bara harus kembali ke Indonesia karena pekerjaan mereka disini sudah selesai, dan perusahaan mereka yg berada di Indonesia tidak mungkin mereka tinggal lama, perusahaan Ali sendiri kini pasti bara lah yg menghandle nya dan Prilly yakin bara pasti bisa untuk menghandle nya selama Ali masih berada disini untuk pemulihan.

Tok tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Prilly mengernyitkan dahinya, melihat jam di dinding membuat Prilly bertanya-tanya siapa yg datang, karena kunjungan dokter sudah tadi pagi sebelum ia meninggalkan Ali pulang tadi, dan kembali ada kunjungan jika di malam hari, dan suster pun seperti nya tidak mungkin karena jam segini bukan waktunya Ali untuk minum obatnya. Prilly tak mau di Liputo rasa penasaran dan langsung saja membukanya.

Dan mama, papa?

Prilly tampak diam terkejut melihat siapa yg datang, mereka kedua orang tua Ali, mama dan papa mertuanya, emm ralat mantan mertua lebih tepatnya.

"Mama, papa" ucap Prilly kaget suara nya bahkan sangat jelas terdengar.

"Iya sayang ini kami" senyuman itu tak pernah berubah untuk Prilly, resi melihat Prilly dengan senang begitu pun dengan Fachri melihat prilly, sebagai orang tua Ali mereka tak hanya menganggap Prilly sebagai menantu mereka, tapi lebih dari itu bagi mereka Prilly adalah anak nya sendiri, mengingat bagaimana lama nya mereka mengenal wanita yg di cintai anak mereka.

"Mama sama papa tahu dari mana kalau Ali? Dan maafkan Prilly yg tidak memberi kan kabar kepada kalian" sesal Prilly

Resi dan Fachri saling pandang melihat wajah Prilly yg tampak penuh dengan penyesalan, resi memaklumi nya mungkin Prilly merasa tak enak karena tak memberikan kabar tentang kecelakaan Ali tapi mereka tak mau menyalahkan Prilly.

MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang