"terimakasih" Prilly mengernyitkan dahinya saat kata itu terucap dari bibir pria yg kini tengah berbaring di depannya
"Untuk apa?"
"Untuk hari ini" jawab nya dengan senyum yg tak pernah lepas dari bibir pria itu.
Prilly tersenyum kecil membalas senyum pria itu.
"Tidak perlu, karena sudah seharusnya bukan, Al nyatanya memang tidak pernah membenci kamu Li, hanya rasa kecewa yg terlalu besar yg membuat nya seperti itu, malam dimana aku memutuskan pergi dengan Al saat itu aku melihat Al begitu terluka, dia berlari ke kamar nya berteriak mengatakan jika kamu jahat, dia pergi dengan tatapan yg penuh luka memandang kue ulangtahun nya saat itu, aku menyusul nya ke kamar yg aku lihat dia diam dengan memandang foto kamu, walaupun dia diam tapi aku tahu dia menangis, dan itulah yg membuat aku tidak sanggup lagi Li, selama empat tahun Al tidak pernah menanyakan kamu, aku sendiri sering bertanya apa kamu rindu Daddy, dan dia selalu jawab tidak, karena aku tidak memiliki nya untuk di rindukan, tapi satu hal yg aku tahu setiap dia mengatakan tidak nyatanya aku tahu dia berbohong, Aira pernah mengatakan kepada ku jika Al pernah menangis saat melihat foto kamu Li, entah dia dapat dari mana atau mungkin memang sengaja dibawa nya tanpa aku ketahui, dia menangis sambil mengatakan jika ia rindu kamu, aku yakin dia marah tapi dia tidak benci sama kamu, dan tadi dia sendiri yg ingin menemuimu, tanpa paksaan dari ku"
"Maafkan aku, aku sudah mengecewakan kalian, maafkan aku" ucap Ali pelan
"Aku sudah bilang bukan, aku sudah memaafkan kamu, semua sudah berlalu, dan semua sudah terlanjur terjadi Li" jawab Prilly dengan senyum nya
Saat ini didalam ruangan Ali memang hanya tinggal mereka berdua, farel dan Tiara sudah dari beberapa jam yg lalu memutuskan untuk kembali ke hotel karena tidak tega meninggalkan kianu terlalu lama, dan lagi pula farel dan Tiara memang sengaja membiarkan Ali sendiri untuk memberikan waktu untuk Ali dan juga Prilly.
"Apa Al benar-benar sudah pulih, maksudku apa tidak masalah jika Al pulang, apa tidak sebaiknya dia di rawat sehari lagi untuk memastikan keadaan nya" Ali kembali bertanya mengenai keadaan Al, dan ini sudah untuk kesekian kalinya, Prilly sampai terkekeh di buat nya oleh kecemasan Ali itu.
"Al baik, dia sudah sangat baik, dia lebih baik di rumah, Oma pasti menjaga Al dengan baik, lagi pula aku sudah menitipkan Al dan juga Aira dengan Rizky, dan mereka pasti aman" jelas Prilly yg tak ingin Ali khawatir lagi dengan keadaan anak-anaknya.
"Mereka sangat dekat dengan rizky?" Ucap Ali
"Ya, Rizky sangat baik jadi tidak heran kalau anak-anak begitu dekat dengan dia, bahkan Al begitu mudahnya memanggil Rizky dengan panggilan poppa, aku sendiri tidak menyangka itu"
"Jadi yg pertama memanggil Rizky poppa adalah Al?" Prilly tersenyum dan menganggukkan kepala nya kecil
"Beberapa bulan setelah aku bertemu lagi dengan Rizky, Al begitu cepat akrab dengan nya, bahkan saat pulang dari jalan-jalan Al datang membawa gitar yg saat ini menjadi gitar kesayangannya, dan saat itu juga Al memanggil Rizky dengan sebutan poppa, awalnya aku kaget tapi saat melihat Al yg begitu bahagia saat itu, dan Rizky sendiri tidak keberatan dengan panggilan itu, jadi aku memperbolehkan nya saja" jawab Prilly menjelaskan nya
Ali langsung terdiam mendengar jawaban Prilly, sesak seketika menghimpit dadanya saat mendengar penjelasan Prilly mengenai kedekatan Al dan juga Rizky, seperti nya memang benar jika mereka sangat dekat, dan lihat lah ternyata Al yg pertama memanggil Rizky dengan sebutan poppa, karena awalnya Ali mengira jika pria itu lah yang meminta untuk di panggil poppa, tapi nyatanya Al sendiri lah yg memintanya.
Prilly juga ikut diam dan memandang Ali dengan intens, dia bingung saat melihat raut wajah Ali yg tampak berubah masam dan bahkan terdapat kerutan di dahi pria itu, seperti berpikir cukup keras tapi ia tak tahu apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
General Fictionpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...