CHAPTER 43

5.7K 548 35
                                    

Prilly baru saja terbangun dari tidur nya, dengan mata yg masih setengah mengantuk Prilly melihat ponsel yg di letakkan nya di atas nakas di samping tempat tidurnya, ia melihat ponsel nya sebentar untuk melihat apakah ada pesan dari kevin atau Mila yg menanyakan keberadaan dirinya, saat melihat tidak ada satupun pesan dari mereka, Prilly kembali meletakkan ponselnya. Melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sebelum membuat membuatkan sarapan untuk mereka pagi ini.

"Bik asih" panggil Prilly saat melihat wanita paruh baya yg tengah sibuk di dapur

Wanita paruh baya itu langsung saja menolehkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggil namanya, dan betapa terkejutnya saat ia melihat Prilly di depannya, wanita paruh baya itu sangat terkejut melihat Prilly ada di rumah itu, setelah empat tahun ini tidak melihatnya, wanita yg menjadi nyonya di rumah itu.

"Non, ya Allah non, ini benaran non prilly kan?" Tanya nya masih dengan rasa tak percayanya

Prilly terkekeh pelan saat mendengar nada ketidak percayaan dari wanita paruh baya di depannya ini, wanita yg sudah lama mengabdi kepada keluarga Ali.

"Iya bik, ini aku prilly, apa kabar bik?"

"Baik non, non apa kabar?" Tanya nya dengan antusias

"Seperti yg bibiknya lihat, aku baik, bibik tinggal disini sekarang? Mama dan papa bagaimana?"

"Tuan dan nyonya besar kan sudah pindah tinggal di Singapore mengurus perusahaan yg disana non, setelah itu bibik pindah kesini kasihan den Ali sendirian non" prilly mengernyitkan alisnya

"Sendiri, bukan nya ada bik Aisah Sama mang Supri, kemana mereka bik?"

"Mereka di pecat sama Aden non"

"Kenapa bisa? Mereka sudah lama ikut dengan kami dulu bik?" Tanya Prilly tak sabaran saat mendengar kedua pekerja rumah tangga nya di pecat begitu saja oleh Ali

"Aden marah besar saat itu, saat non Prilly pergi dengan Aden kecil, den Ali memecat mereka karena tidak bisa menjaga non untuk tidak meninggalkan rumah, tapi non tenang saja Aisah sama Supri kini bekerja di rumah tuan sama nyonya, mereka bertugas menjaga rumah non"

Prilly tak menyangka jika akan seperti itu jadinya, tapi setidaknya ia bisa bernafas lega saat mendengar mereka ikut dengan mama resi dan juga papa Fachri, mereka orang yg baik bahkan Prilly sudah menganggap mereka keluarga sendiri.

"Syukurlah bik, bibik sedang memasak apa?"

"Tidak tahu non, Aden tidak pernah mau makan masakan saya, selalu saja saya habiskan sendiri non, palingan juga buat satpam didepan non" bik asih menjawab dengan wajah sedihnya "bahkan saya sering takut kalau nanti aden sakit non, karena sering kali melewati jam makan nya non" keluh bik asih kepada Prilly

Prilly termenung mendengar apa yg di ucapkan oleh bik asih kepada nya, separah itu kah?

Prilly kembali lagi memasang senyuman lembut di wajahnya

"Biar kali ini Prilly yg memasak bik, bibik kerjain yg lain saja, biar Prilly memasak untuk mereka ya" bik asih tersenyum menganggukan kepala nya, lalu berjalan pergi meninggalkan Prilly yg sudah akan bersiap dengan segalanya kesibukan nya di dapur.

*****************************

*****************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang