CHAPTER 46

5.9K 565 24
                                    


Ali berdiam diri, tatapan matanya lurus kearah lautan, hari sudah malam bahkan sudah sangat larut namun Ali tak kuasa menahan dirinya untuk pergi kesini di tempat dia berdiri saat ini. Ia merasa membutuhkan tempat yg tepat untuk nya menenangkan dirinya sendiri. Rasa takut, cemas, sakit, bingung dan masih banyak lagi rasa yg membuat dirinya tak bisa memejamkan matanya.

Ia kebingungan lebih tepatnya ia tak mampu mengerti dengan apa yg terjadi sebenarnya. Bahkan untuk bertanya ia sendiri tidak mampu, tidak mampu untuk menerima kenyataan yg ada, kenyataan yg mungkin akan menghancurkan nya untuk kesekian kali hingga ia tak bisa lagi berdiri untuk hidupnya lagi.

Istri? Ia ingat saat Prilly kebingungan saat ia mengatakan itu. Bukan kah benar tidak seharusnya Rizky membiarkan Prilly disini bersama anak-anak nya saat status mereka sudah menjadi suami istri, dan yg membuat nya bingung kenapa Rizky tetap memilih tinggal disana sementara Prilly dan anak-anak memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Ali sedikit berharap jika apa yg dia pikirkan selama ini salah, ia masih berharap jika mungkin pernikahan itu tidak terjadi saat melihat Prilly yg tampak tak mengerti saat ia menanyakan keberadaan Rizky yg tak ikut dengan mereka kembali. Bahkan terdengar jelas baginya saat ia mengatakan istri? Dan Prilly tampak bingung dan itu membuatnya semakin berharap jika memang tidak adanya pernikahan namun sekali lagi harapan nya harus terhempas kembali.

Flashback on

"Kenapa Rizky harus menyusul kesini, ia memiliki pekerjaan disana, tidak mungkin di tinggalkan nya"

"Kenapa tidak bisa di tinggalkan, bukan kah seharusnya ia mengorbankan segalanya untuk istri nya?"

"Istri? Istri siapa?"

"Ka" suara Ali terputus saat suara deringan handphone Prilly terdengar

Handphone yg sedari tadi memang berada di tangan Prilly langsung saja membuat Prilly mengalihkan perhatian nya, saat melihat nama yg tertera dilayar senyum Prilly merekah membuat ali mengernyitkan dahinya.

"Halo ky" dan Ali sudah paham jika itu Rizky dan melihat senyuman Prilly membuat nya kembali terhempas dengan harapan yg kosong.

"Kenapa, ini sudah malam, dan tentu saja mereka sudah tidur, kamu yg terlambat menghubungi ku" decak sebal Prilly

"Baiklah akan ku sampaikan kepada mereka"

"Benarkah? Kamu akan kesini? Kapan? Mereka pasti bahagia mendengar jika poppa nya datang menyusul mereka, baiklah aku akan menjemputmu nanti"

Ali seketika tak mampu lagi menahan dirinya untuk tidak pergi, memilih menjauh untuk tetap menguatkan dirinya karena dia tahu semakin ia bertahan disana mendengar semuanya, maka ia akan semakin dihadapkan dengan kenyataan kalau ia memang tak bisa lagi meraih cinta nya, cinta yg sudah menjadi milik yg lain.

flashback off

Ali menghela nafasnya berat, rasa sesak yg ia harapkan pergi seperti nya tak akan pergi karena rasa sesak itu masih ada bahkan semakin sesak saat bayangan itu hadir di depan matanya, bayangan dimana ia harus melihat wanita yg dicintai nya berbahagia dengan pria lain dan bukan dengan nya.

________________________

"Ternyata kamu disini Li?" Suara Prilly terdengar di belakang tubuhnya membuat ali menolehkan kepalanya kebelakang dan benar saja Prilly tepat berdiri di belakang tubuhnya.

Ali memutar tubuhnya menghadap kearah Prilly yg tampak mulai mendekat kearahnya.

"Ini sudah malam, kenapa kamu disini?" Tanya Prilly lagi

"Aku hanya ingin, kenapa kamu disini Prill?" Ali berbalik bertanya saat ia tak mengerti kenapa Prilly bisa berada disini sekarang.

"Aku cari kamu"

MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang