Prilly menghembuskan nafasnya lelah hari ini dia begitu lelah menyiapkan semua persiapan untuk rencana besok. ya besok hari penting baginya, dia akan menikah kembali, menikah dengan pilihan abangnya. jika kemarin gagal untuk saat ini ntah kenapa dia mengharapkan untuk tidak gagal, sungguh dirinya sudah sangat lelah dengan drama hidup yang dia alami belakangan tahun ini, yang dirinya hidup bahagia dengan ali, trus di acuhkan dan di bohongi oleh ali suaminya yang kini sudah menjadi mantan suaminya, belajar hidup sendiri menjadi seorang single parent untuk kedua anak-anaknya yang sangat susah untuk dia jalani di awal namun semua terasa indah dengan kebahagiaan anak-anaknya, bertemu lagi dengan ali yang jujur masih sangat dicintainya, mungkin hingga sekarang, oh ralat bukan mungkin tapi memang masih dicintainya, lalu harus menikah dengan rizky hanya karena sebuah komitmen yang sudah di ucapkan nya, lalu berakhir gagal karena nyatanya rizky tahu dia tidak mampu menjalani pernikahan itu, dan sekarang dia harus berada dalam pernikahan kembali.
Tok tok
suara ketukan pintu memutus lamunannya, dengan segera dia membuka pintu kamarnya, dan mengernyitkan dahinya saat melihat mila berdiri didepan nya dengan menggendong seorang bayi yang tampak terlelap dalam tidur pulasnya.
"ada apa mil?" Tanya nya
"gue boleh masuk nggak, pegel ni tangan dari tadi gendong bian terus"
prilly menganggukan kepalanya dan memberi jalan untuk mila masuk ke kamarnya, mila dengan cepat menaruh bian di atas ranjang milik prilly, nampak bian sedikit terganggu namun kembali terlelap saat mila dengan sigap mengelus sayang kepala bian.
Prilly tersenyum gemas melihat tingkah bian, keponakan nya yg baru terlahir seminggu lalu itu begitu mirip dengan kakak nya kevin, bahkan dia yakin saat bian besar nanti dia akan menjadi kembaran sang papa.
"bian mirip banget sama kak kevin ya mil, pinter juga tu lakik lo bikinnya"
mila menganggukan kepala nya setuju dengan tersenyum kecil
"kalau dia mah bikin nya pinter, ngurus nya yang nggak pinter dia suka ketakutan sendiri kalau bian udah nangis kenceng, padahal kan bian bukan anak pertama kami, masih saja dia begitu"
"Yahh bian sama jessi kan beda, jessi dulu anteng banget, kalau kak kevin udah gendong jessi bakalan langsung diem"
"lo bener prill, gue sampai bingung kenapa bian bisa begitu kalau di gendong papanya, dia begitu manja sama gue" mereka serempak tertawa
"pril apa lo sudah siap?" Tanya mila langsung saat tawa merek berhenti, prilly yang masih takjub dengan tingkah bian langsung menatap mila ragu
"gue ragu, tapi ntah lah, ini udah jadi keputusan abang kirun dan juga kak kev, lo tahu kan mereka selama ini udah gue bikin sedih trus, gue nggak mau bikin mereka sedih, dan gue rasa ini yang terbaik"
Mila menggelengkan kepala nya kecil, dan tersenyum lembut
"lo nggak pernah bikin kita sedih, kita sedih karena lihat lo sakit, kita sedih karena lo juga sedih, yang kita pengen itu lo hidup bahagia pril, kalau ini buat lo nggak bahagia, mereka juga nggak akan mau itu prill"
"gue bahagia mil, hanya gue nggak yakin aja dia bakalan dateng atau nggak?"
"gue yakin sih dia bakalan dateng, kalau nggak ya gagal kita"
*********************
Ali menatap nanar undangan pernikahan di atas mejanya, undangan pernikahan yg bertuliskan nama prilly ibu dari kedua anak-anaknya, dan wanita yang amat dia cintai dan juga dengan pria yang menjadi pilihan mantan abang iparnya kirun.
Prilly bie casanc
&
Rizky radityaPria yang sama kembali ingin menikah dengan wanita dicintainya itu, jika dulu gagal tapi sekarang ali yakin tidak akan gagal lagi, dan itu artinya dia sudah kalah, bahkan perjuangan nya baru dia mulai dan harus kembali pupus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
General Fictionpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...