CHAPTER 22

6.6K 457 25
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Prilly yg akan mulai merebahkan tubuhnya membatalkan niat nya, memilih membuka pintu yg entah siapa yg mengganggu nya di saat jam malam seperti ini.

Melihat wajah Oma nya di balik pintu membuat Prilly tersenyum, dengan pelan ia membawa Omanya masuk ke dalam kamar nya dan menutup pintu nya pelan membiarkan Oma nya mencari tempat yg nyaman untuk Oma nya.

"Ada apa Oma? Oma kenapa belum tidur?" Prilly dengan lembut bertanya kepada Oma Lia yg tak biasa nya jam segini masih terjaga.

"Oma mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu bie, sini duduk samping Oma" pinta Oma Lia

Prilly menuruti kemauan Oma nya, duduk di samping wanita paruh baya yg masih cantik itu walaupun usia tak lagi muda.

"Kangen deh manja gini sama Oma" celetuk Prilly pelan saat sudah duduk di samping Oma nya, dengan manja nya ia merebahkan kepala nya di paha Oma Lia menjadikan nya sebagai bantal tempat yg nyaman untuk nya.

"Udah punya anak dua nggak boleh manja ih, bagaimana kamu pasti capek banget ya ngurusin pesta Aira"

"Capek sih, tapi senang juga Oma ya sesuai harapan lah dan Aira juga tampak nya happy banget"

"Mungkin karena ada Ali" guman Oma Lia dengan suara pelan

"Maksud Oma karena Ali? Kenapa dengan ada nya Ali Oma?" Prilly langsung saja duduk dengan tegap saat mendengar nama Ali di sebut membuat nya tak mengerti apa maksud dari Oma nya.

Oma Lia tersenyum hangat mendengar pertanyaan Prilly yg begitu menuntut untuk ia jawab

"Aira bahagia saat mengetahui jika ia mempunyai Daddy, dan itu penyebab nya betapa bahagia nya dia kan bie, apa kamu nggak lihat bagaimana Aira tak mau lepas dari Ali dan kebahagiaan Aira malam ini pastinya karena ada Ali sesuai keinginan nya"

Prilly terdiam, Oma nya benar kebahagiaan Aira terasa begitu nyata karena ada Ali disisi anaknya.

"Oma benar, bahkan Aira sempat mengancam tidak akan mau ikut dalam pesta nya jika Ali tidak mau datang"

"Aira menerima kehadiran Ali begitu cepat tanpa Oma duga"

"Ya Oma benar, tapi yg membuat ku sedih adalah Al yg begitu terlihat membenci Ali, Prilly tak habis pikir kenapa Al bisa seperti itu walau bagaimanapun Ali tetap Daddy nya Prilly tidak menginginkan hal itu Oma" keluh nya kepada wanita paruh baya yg selalu ada untuk nya itu.

"Buat lah Al tidak lagi membenci Ali sayang, karena itu tak akan baik untuk Al nantinya, bie kamu masih mencintai Ali?" Oma Lia bertanya dengan suara yg sedikit pelan

Prilly sendiri terdiam saat pertanyaan itu kembali di tanyakan kepadanya dan entah apa yg harus di jawab nya. Apakah cinta itu masih ada pada tempatnya atau sudah berubah bahkan sudah menghilang entah lah ia sendiri tidak bisa meraba hati nya terlalu lelah rasa nya untuk ia meraba kembali hatinya.

Prilly menggeleng kepala nya lemah, entah lah ia tak bisa mengeluarkan suara nya terasa kelu untuk menjawab.

"Boleh Oma memberikan pendapat Oma?" Prilly menganggukan kepala nya sebagai Jawabannya.

"Oma masih melihat cinta di mata Ali masih sama sebesar dulu, dan Oma yakin kamu melihat nya sayang, jangan mengingkari nya karena akan semakin menyakiti hati kamu, dan juga Ali tentunya, mencoba lah berdamai dengan rasa kecewa di dalam hati mu sayang"

"Tapi Oma"

"Pikirkan kebahagiaan anak-anak mu sayang, Oma yakin kamu tahu apa yg membuat Al dan juga Aira bahagia"

MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang