"mommy" panggil Aira dengan suara yg terdengar lirih
Prilly yg sedari tadi sibuk dengan beberapa sketsa gaun di tangannya kini mengalihkan perhatian nya kepada Aira, ia menolehkan kepalanya kearah Aira yg kini memandang nya dengan mata yg berkaca-kaca, membuat Prilly tertegun, ia bingung melihat Aira datang dengan wajah yg menyimpan kesedihan yg entah apa penyebabnya.
"Aira kenapa sayang? Kenapa kok sedih gitu?" Tanya Prilly dengan lembut meraih tubuh Aira untuk ia peluk
"Mommy uncle Ali benar daddy nya Aira?"
Deg
Tubuh Prilly menegang mendengar pertanyaan Aira yg tak pernah di sangka nya, Prilly melepaskan pelukannya menatao wajah Aira dengan tatapan lekat nya.
"Aira" lidah Prilly terasa kelu rasa nya saat ia ingin mengeluarkan suara nya terasa begitu sulit
"Mommy" desak Aira, suara Aira terdengar begitu menuntut meminta jawaban dari pertanyaan nya
"Aira, siapa yg mengatakan itu kepada Aira?" Bukan nya menjawab tapi Prilly malah menanyakan siapa yg memberi tahukan hal itu kepada Aira, karena Prilly sangat yakin Aira tak mungkin tahu tanpa seseorang yg mengatakan nya kepada putrinya
"Apa uncle Ali?" Tanya Prilly lagi, entah kenapa Prilly merasa jika Ali lah yg kemungkinan besar mengatakan hal ini kepada Aira
Namun Aira menggeleng kan kepala nya, menyangkal ucapan Prilly
"Aira dengar dari kak Al, tadi saat Aira bobok Aira kebangun denger kak Al nangis di depan foto uncle Ali tapi manggil uncle dengan sebutan Daddy, Daddy nya kak Al daddy nya Aira juga kan mommy?" tuntut Aira kembali meminta Prilly menjawab nya
Prilly kembali tertegun tak mendengar perkataan Aira, apa benar Al menangisi Ali, lalu foto bukankah dia sama sekali tak menyimpan foto ali, ia tak membawa sama sekali foto kenangan mereka lalu Al, apakah mungkin Al membawa foto Ali tanpa di ketahui olehnya?
Prilly menatap wajah Aira, putrinya masih saja memandang nya dengan tatapan menuntut membuat nya dilanda rasa takut, takut untuk menjawab dan takut akan reaksi Aira saat mengetahui kebenaran nya.
"Jika uncle Ali benar daddy nya Aira, apa yg akan Aira lakukan? Apa Aira akan marah sama mommy?"
Aira menggeleng kan kepala nya kecil, wajah nya menunduk membuat Prilly ketakutan.
"Aira pengen ketemu Daddy mommy" pinta nya lirih
"Aira nggak marah?" Tanya prily pelan mengelus pipi gembul Aira
"Nggak, Aira pengen peluk Daddy" ucapnya membuat Prilly menitihkan Air mata nya
Entah apa yg ia rasakan saat ini, ada rasa takut, sedih dan juga senang, semua rasa itu membuat ia tak bisa lagi berkata-kata, hanya air mata nya yg terus mengalir sambil memeluk Aira, mencari ketenangan untuk dirinya saat ini.
"Kita akan ketemu Daddy, sesuai keinginan Aira" ucap Prilly akhirnya, setelah sesaat ia terdiam mencoba menenangkan dirinya.
******************
"Al" panggil Prilly lembut
Prilly baru saja memasuki kamar Al putra nya yg kini sudah mulai beranjak remaja itu, al tersenyum melihat Prilly mommy nya yg sudah berdiri disamping meja belajarnya.
"Anak mommy lagi belajar apa emm?"
"Hanya baca-baca sedikit saja mommy" jawab nya
"Tumben, biasa nya jam segini kamu sibuk dengan gitar mu itu" tunjuk Prilly kearah gitar yg menjadi kesayangan putra nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
General Fictionpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...