CHAPTER 4

10K 686 115
                                    

"Alhamdulillah operasinya berjalan lancar pak, ibu dan anak nya selamat, dan bayi nya laki-laki sangat tampan" ucapan itu melegakan seorang pria yg sedari tadi dengan wajah cemas menanti di luar didepan ruang operasi

Pria itu tersenyum akhirnya ia bisa bernafas lega, janjinya sudah ia tepati dan mereka juga dalam keadaan baik-baik saja.

"Li" suara itu terdengar pelan di samping pria itu

"Bar, gimana Lo udah urus semuanya?" Tanya pria itu, Ali dengan wajah lelah nya menatap kearah bara

Bara menganggukan kepala nya tanda apa yg di tugaskan oleh Ali sudah ia selesaikan dengan baik.

"Gue nggak nyangka kalau anak nya lahir di tanggal dan bulan yg sama dengan Al, ohh ya gue lupa ngucapin selamat ulang tahun buat Al, ntr gue titip hadiah nya sama lo ya"

Ali terdiam, jadi ini maksud Prilly? Ya Allah dia melupakan hari istimewa anak nya?

"Lo kenapa diem Li?" Tanya bara bingung saat tak ada sahutan dari Ali "muka Lo kenapa kayak shock gitu?" Lanjut bara lagi saat melihat wajah Ali yg tampak terkejut

"Gue..... Gue lupa kalau hari ini Al ulang tahun" jawab Ali

Bara memijat pelipisnya pelan, sahabatnya itu entah bodoh atau apa? Ulang tahun jagoan kecil nya sendiri ia lupa? Dia yakin saat ini Al pasti tengah bersedih.

"Gue harus pulang, gue harus jelasin ke Prilly dan juga Al, gue yakin mereka pasti marah sama gue, bar gue minta tolong Lo urus mereka selama gue pergi" perintah Ali

"Ok"

Ali sedikit berlari keadaan rumah sakit yg tampak sepi sedikit membuat nya lebih leluasa berlari tanpa harus takut ia bertabrakan dengan yg lain nya.

Mengingat saat Prilly istrinya menghubungi nya tadi meminta ia pulang lebih awal karena Al yg menginginkan nya, tapi ia tak bisa ada hal yg mendesak membuat ia melupakan permintaan istrinya tersebut, bahkan disaat ia panik tadi Prilly berulang kali menghubungi nya namun setelah lama baru bisa ia jawab dan luapan kekecewaan istrinya sebenar nya membuat ia tak tega tapi bagaimana lagi ada hal yg lebih penting menyangkut nyawa yg harus ia utamakan dan Prilly mungkin akan mengerti jika nanti ia jelaskan secara perlahan.

Ia yakin saat ini anak nya, jagoan kecil nya pasti bersedih karena ia tak datang memenuhi keinginan Al dan bahkan ia melupakan nya yg setiap tahun sebelum nya tak pernah ia lupakan.

"Maafkan Daddy nak" gumam Ali pelan

Mobil nya melaju dengan kecepatan normal ia berharap segera tiba di rumah dan segera menghapus rasa kecewa anak dan juga istrinya.



***********************

"mom kita pergi?" Tanya Al pelan kepada Prilly yg tengah tersenyum lembut kearah nya

Prilly dengan tekad yg kuat ia membawa Al pergi dari kehidupan suaminya di saat kehidupan yg di janjikan tak lagi membawa bahagia untuk mereka.

"Ya sayang kita pergi" jawab nya pelan

"Pergi kemana mom?" Al masih saja di liputi rasa ingin tahu kemana ia akan di bawa pergi oleh mommy nya.

Al saat ingat dimana ia tengah terdiam di kamar menahan rasa kecewa nya kepada pria yg berstatus ayah kandung nya, Prilly mommy nya datang dengan wajah yg tersenyum lembut tapi tersirat kesedihan yg selalu tampak beberapa bulan belakangan ini dan semua karena Daddy nya, pria yg ia kenal begitu menyayangi mereka tapi itu dulu, ya dulu. Prilly mengajak nya pergi mencari bahagia yg ia harapankan, ia hanya anak kecil yg ingin bahagia bersama mommy nya.

"Di tempat dimana ada kebahagiaan untuk kita sayang, disana tak ada lagi bahagia untuk kita, kamu mau bahagia bersama mommy?"

"Mau mommy, Al akan selalu jaga mommy, Al yg akan jadi malaikat pelindung mommy" ucap nya lantang

MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang