Prilly memilih menyendiri di kamar yg sementara akan di tempati nya itu, sejak sampai di rumah Kevin kakaknya, Prilly langsung memilih untuk masuk ke kamarnya, mengatakan jika dirinya sangat lelah karena perjalanan yg lama, Kevin dan Mila lebih memilih diam dan membiarkan Prilly dan tak ingin mengganggu adiknya itu. Prilly melirik jam di dinding kamarnya, melihat jam yg menunjukkan pukul 7 malam, Prilly bergegas bangun dari tempat tidurnya, memilih untuk membersihkan diri karena dia harus turun karena tak ingin membuat semuanya mencemaskan dirinya.
Prilly menuruni tangga dapat di lihatnya Mila tengah sibuk menyiapkan makan malam dengan perut yg sudah mulai membuncit. Prilly sendiri meringis bisa-bisa nya ia berdiam diri di kamar sementara Mila sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka.
"Maafin gue ya mil, nggak ngebantuin Lo malah enak-enakan diam di kamar"
"Nggak apa-apa lagi Prill, gue tahu lo pasti capek banget kan"
"Ya mil apalagi ini perdana Aira naik pesawat, dan gue takut banget awalnya takut Aira bakalan nggak betah, karena perjalanan pasti lama banget"
"Lalu apa Aira bisa?"
"Ya dan gue nggak nyangka untuk itu, dia anteng banget malahan"
"Oh ya jam segini mereka belum juga pulang, apa Ali ada ngasih kabar prill" tanya Mila saat ingat Al dan Aira belum juga pulang dari rumah Ali
Prilly langsung saja melirik jam dinding, melihat jam membuatnya cemas mengingat persyaratan di awal ia mengijinkan Ali membawa anak-anak pergi tadi, Ali harus mengantarkan mereka kerumah Kevin sebelum malam, dan ini sudah malam dan itu artinya Ali sudah telat dan melupakan persyaratannya.
Prilly kembali ke kamar nya memgambil ponsel miliknya, dan segera menghubungi Ali untuk menanyakan kedua anaknya, walaupun mereka bersama dengan Daddy mereka tapi tetap saja Prilly cemas karena tidak pernah membiarkan mereka pergi tanpa dirinya.
5 panggilan tak terjawab dari Ali membuat Prilly segera menghubungi Ali takut ada sesuatu dengan anak-anaknya.
"Halo" suara seberang sana membuat Prilly menarik nafas guna mengurangi rasa gugup nya
"Li, anak-anak? Ini sudah malam kenapa kamu belum bawa kesini?" Tanya Prilly langsung tak ingin basa basi
Terdengar helaan nafas di seberang sana
"Aira menangis memanggil nama kamu, katanya ingin kamu"
"Lalu kenapa tidak kamu bawa kesini Li?"
"Karena dia nggak mau prill, dia tidak mau, aku dan Al sudah membujuknya tapi dia tetap ingin tinggal tapi dia ingin kamu disini" Prilly diam tak tahu harus menjawab seperti apa jika sudah seperti itu, kesana sama artinya iya kembali mengingat masa lalunya dan itu sungguh melelahkan untuknya.
"Li tolong aku nggak mungkin kesana"
Dan lagi lagi Ali menghela nafas nya berat, ini akan semakin sulit untuknya mengingat tangisan Aira yg tidak berhenti yg selalu merengek meminta mommy nya.
Namun saat tangisan Aira terdengar nyaring membuat Prilly di Landa rasa khawatir.
"Aku kesana" ucap Prilly cepat dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Prilly dengan cepat mengambil tas miliknya, dan berlari menuruni tangga, mencari keberadaan Mila dan juga Kevin yg saat ini tengah menunggunya di ruang makan.
"Kak" panggil Prilly
"Kenapa? Mau kemana kamu prill?" Kevin berdiri dari duduknya saat melihat wajah cemas prilly
"Kak aku harus kerumah ali, Aira menangis dan tidak mau di ajak kesini, aku khawatir dengan Aira kak" jelas Prilly
"Baik biar kakak yg anter kamu" Kevin yg sudah akan melangkah mengambil kunci mobil miliknya langsung berhenti saat Prilly mengatakan tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF SEASON DUA
Tiểu Thuyết Chungpernikahan kata sakral yg menyatukan dua jiwa menjadi satu menjalani hidup bersama, dengan berlandaskan cinta, kesetiaan, kejujuran dan kepercayaan, bila sudah tak ada lagi, apa pernikahan itu masih bisa kita jaga ? aku mencintai suami ku aku menyay...