CHAPTER 5

10.7K 687 100
                                    

Ali menundukkan kepala nya, kepala nya terasa berat dan seakan mau pecah memikirkan dimana anak dan istrinya?

Sebulan sudah mereka pergi dan Ali tak tahu kemana, bukan Ali diam tak mencari tapi ia sudah berkeliling menjelajahi kota tidak juga menemukan mereka, beberapa orang suruhan nya sudah ia kerahkan untuk mencari anak dan istri nya.

Bahkan Kevin salah satu orang yg kemungkinan besar tahu dimana keberadaan Prilly dan juga Al tidak mau membuka mulut nya untuk memberitahukan keberadaan mereka, bahkan pukulan dan juga cacian yg Ali terima dari kakak ipar nya itu dengan marah Kevin bahkan mengucapkan kalau

"Jangan mimpi buat ketemu mereka lagi, karena dengan tangan gue sendiri yg bakalan misahin kalian, ingat gue nggak akan pernah rela kalau adik dan juga keponakan gue disakiti sama lo dan itu artinya memisahkan mereka dari Lo lah yg terbaik"

Jelas bagi Ali kepergian prilly di bantu oleh Kevin, dan pastinya Kirun, karena hal yg sama juga ia dapati saat ia pergi ke Singapore mencari keberadaan Prilly yg mungkin saja berada disana, tapi Kirun Dengan begitu marah nya mengusir nya dan bahkan mengucapkan janji kalau ia akan menjauhkan Prilly dan Al darinya dengan kekuasaan yg mereka miliki tidak lah sulit untuk membuat itu mungkin, mengingat kekuasaan keluarga Casans yg cukup kuat untuk menutupi keberadaan anak dan istrinya.

"Kalian dimana, aku merindukan kalian, jangan, jangan hukum aku seperti ini, ini menyakitkan untuk ku" gumam Ali pelan, tanpa ia sadari air mata nya mulai runtuh, air mata yg selalu keluar saat ia mengingat anak dan istrinya.

Semua memang salah nya tapi semua sudah terlanjur terjadi ia sudah menyakiti anak dan istrinya tanpa ia duga, janji nya merusak semua nya mungkin bukan salah janji nya tapi salah nya yg tak jujur dan mengabaikan anak istrinya.

Ceklek

Pintu terbuka, bara dengan ragu memasuki ruangan ali, mata nya menatap sedih kearah Ali sahabat nya itu tampak sangat kacau, bagian bawah mata yg menghitam tanda Ali kurang tidur belakangan ini, wajah yg pucat dan badan yg tampak lebih kurus, Ali sahabatnya itu kembali hancur bahkan mungkin lebih hancur dari dulu saat pertama kali kehilangan Prilly, dan kini kejadian itu kembali terulang Prilly kembali menghilang bukan hanya sendiri tapi ikut serta membawa anak mereka yaitu Al.

Bara sebenar nya ragu untuk menyerahkan amplop coklat yg sudah ia pegang, ia takut Ali akan bertambah hancur saat mengetahui isi dari amplop cokelat yg ia bawa.

"Li maaf, tapi Lo harus baca ini" ucap bara akhirnya saat ia menimbang-nimbang akan kah ia memberikan amplop itu tapi mau tak mau ia harus memberikan nya dan membiarkan Ali bertindak sebelum semuanya terlambat dan semakin menghancurkan sahabat nya itu.

"Apa ini?" Tanya Ali saat menerima amplop dari tangan bara

"Lo buka dan baca sendiri isinya" jawab bara

Ali tak bertanya lagi, dengan penasaran ia membuka amplop itu, yg tak ia duga isinya sangat lah menyakiti untuknya.

SURAT PERMOHONAN CERAI

Surat itu dari pengadilan yg memberitahu kan kalau Prilly istrinya melayangkan gugatan cerai kepada nya.

"Nggak mungkin bar, ini semua nggak mungkin, lo bohongin gue kan, ini semua palsu kan" pekik Ali yg sudah berdiri dengan mata yg menyala merah menahan marah

"Lo bisa baca sendiri dan lihat apa itu palsu, gue nggak bakalan sejahat itu buat bohongin Lo" jawab bara tenang

Ali dengan penuh amarah langsung merobek surat itu, membuang nya dengan kasar meluapkan emosi nya yg langsung memuncah.

"Nggak gue yakin Prilly nggak bakalan ngelakuin hal itu, dia nggak mungkin mu pisah sama gue" bentak nya marah

Dada nya sesak, sakit dan semua seakan runtuh saat ia mengetahui kalau Prilly ingin perpisahan di antara mereka.

MAAF SEASON DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang