Eight : (S)he

952 54 1
                                    

Dorrr

Satu peluru meluncur ke arah Lian dan saat itu sesosok tubuh ambruk.

"Sia..." teriak Lian sambil berlari mendekati  tubuh Sia yang ambruk. Ya, wanita itu adalah Sia, wanita yang menolongnya.

"Sia bangun, bangun... Sia." panggil Lian mengguncang tubuh Sia pelan.

"Bodoh, sakitku akan semakin parah jika kau terus mengguncang tubuhku." ucap Sia dengan nada datarnya "Ck.. apakah kau ini memang benar benar bodoh bawa aku kerumah sakit, jika kau berdiam diri seperti itu kau akan membunuhku secara tidak langsung." tambah Sia kesal melihat Lian yang diam saja.

Tersadar Lian langsung mengangkat Sia kedalam mobilnya, membawanya ke rumah sakit. Saat berada di dalam mobil pun Sia hanya memejamkan matanya untuk menahan sakit.

***

POV Arlian

Aku terkejut ketika sebuah mobil menghadangku.

"Keluar..." ucap seorang pria menyuruhku.

Aku pun keluar dari mobilku.

"Mau apa kalian?" tanyaku.

"Kami mau kau mati." ucap salah satu pria

"Heh?" ucapku bingung karena tak mengerti dengan maksud mereka.

Setelah berkata seperti itu, sebuah tinju melayang ke arah ku. Aku yang tidak siap pun jatuh, secepat mungkin aku berdiri dan balik menyerang karena aku kalah jumlah dan akhirnya aku babak belur.

Tapi di saat itu juga aku melihat salah satu dari mereka tersungkur dan aku melihat Sia yang sudah berdiri dengan anggunnya tapi jika seperti itu dia terlihat begitu menyeramkan.

"Gadis kecil mau ikut campur ya?" ucap salah seorang pria dengan nada meremehkan, tetapi Sia tetap bungkam.

Pergi Sia. batinku berteriak.

Mungkin aku terlalu fokus melihat pertarungan Sia dengan tiga pria bertubuh besar itu sampai sampai aku tidak menyadari ada sebuah peluru meluncur ke arahku dan tepat saat itu aku melihat tubuh Sia ambruk didepanku. Cepat cepat aku berlari menghampirinya.

"Sia..." panggilku sambil mendekati  tubuh Sia yang ambruk.

"Sia bangun, bangun... Sia." panggilku lagi mengguncang tubuh Sia.

"Bodoh, sakitku akan semakin parah jika kau terus mengguncang tubuhku." ucap Sia dengan nada datarnya tapi aku tau bahwa dia sedang menahan sakit "Ck.. apakah kau ini memang benar benar bodoh bawa aku kerumah sakit, jika kau berdiam diri seperti itu kau akan membunuhku secara tidak langsung." tambah Sia kesal melihatku yang masih shock.

Tersadar aku langsung mengangkat Sia kedalam mobilku dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Aku panik bukan main melihat Sia dalam keadaan seperti itu. Mengapa dia menyelamatkanku?

Aku berusaha secepat mungkin untuk sampai rumah sakit. Sesekali aku melirik kearah Sia dia hanya memejamkan matanya. Akhirnya setelah 10 menit aku sampai juga di salah satu rumah sakit.

"Sia... bangun.. bangun... Sia." aku mencoba membangunkannya tetapi tidak ada respon sama sekali.

Detik itu juga aku langsung membawanya masuk kedalam rumah sakit dan disana sudah ada dokter yang sudah siap menangani Sia.

Sekitar 20 menit Sia berada di dalam ruang UGD dan belum ada tanda tanda kalau operasi akan selesai. Sia di operasi karena dokter harus mengeluarkan sebuah peluru yang bersarang didalam tubuhnya.

Mine (ST) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang