"Wah sudah datang ternyata. Aku pikir kau takut." ucap seseorang
"Langsung saja apa yang kau inginkan?" tanya wanita itu.
"Aku ingin menantangmu dalam sebuah permainan." ucap orang tersebut sambil menyeringai.
"Tidak usah basa basi denganku, aku sudah muak. Langsung saja pada inti dari pertemuan ini." ucap wanita itu datar.
"Hahahaha kau begitu lucu Sia." ucap orang itu.
"Baiklah baiklah. Aku ingin bermain denganmu didalam permainan mengambil nyawa orang."
"Nyawa? Kau gila." ucap Sia berdecih.
"Aku tidak akan membunuh bila orang tersebut tidak berulah." ucap orang itu datar.
Tertegun.
Kata kata itu seperti kata kata yang sering di ucapkan Julius. Apakah mungkin dia Julius? Ah, Tetapi tidak mungkin Julius sudah pergi. batin Sia sedang bertanya tanya saat ini.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Sia kepada orang yang dihadapannya.
Orang tersebut bergeming mendengar pertanyaan itu muncul dari mulut Sia.
"Siapa kau?" bentak Sia.
"Aku...
Aku...
"Bicaramu yang jelas." ucap Sia datar.
"Aku...
Aku... Julius." ucap pria itu.
"Bualanmu itu tidak bermutu." ucap Sia datar.
Pria itu membuka jubah hitamnya.
Sia tidak percaya dengan penglihatannya, ia melihat orang yang mirip dengan Julius, Julius cinta pertamanya, orang yang selalu berjanji akan bersamanya tetapi malah meninggalkannya.
"Julius sudah mati." ucapnya pelan.
"Sia ini aku Julius." ucap laki laki itu sambil melangkah mendekat ke arah Sia.
"Jangan mendekat." ucap Sia datar seketika aura membunuhnya keluar.
Diluar stadion
"Ada apa di dalam? Mengapa nona lama sekali, apa terjadi sesuatu didalam?" tanya Stev.
"Ayo kita masuk." ucap Edward yang diangguki oleh keduanya.
Saat mereka masuk pertama kali yang mereka rasakan adalah suasana yang mencekam dan menyeramkan. Jason melihat Sia yang sekuat tenaga sedang menahan seluruh emosinya lalu ia melihat pria yang berada di hadapan Sia.
"Bukankah kau Julius?" tanya Edward.
"Dia bukan Julius, Julius sudah mati." ucap Sia datar tanpa ekspresi.
Selesai mengatakan hal tersebut Sia berjalan ke pintu keluar stadion.
"Sia tunggu..." ucap pria yang bernama Julius sambil melangkah mengejar Sia.
"Maaf tapi anda tidak boleh mendekati nona Sia." ucap Edward menahan pria tersebut.
"Jas, kau pasti masih mengingatkukan?" tanya Julius.
Jason yang sedari tadi diam kini menatap dingin orang yang berada dihadapannya.
"Jas, jawab aku." ucap Julius dengan nada tinggi.
"Julius sudah mati bagi Sia dan itu artinya akan tetap sama bagiku." ucap Jason dingin lalu melangkah pergi diikuti Edward dan Stev.
Jujur saat ini Jason kesal sekaligus geram. Mengapa bajingan itu muncul lagi setelah membuat Sia hancur dan terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (ST) ✔
Action[1] SUDAH TERBIT Ia itu dingin. Tapi dingin itu hanyalah sebuah cover. Sebuah cover yang sengaja ia buat untuk menutupi segala kerapuhan yang ia miliki, ia hanya berusaha tidak terlihat lemah dan menyedihkan ITU SAJA. #2-lian (81018) #2-sia (18101...