Saat berada didalam mobil, Reson tampak murung padahal ketika berada dikantor tadi ia tampak sangat bahagia dan ceria hal itu membuat Reylson bingung melihat perubahan putranya.
"Sayang, kau kenapa?" tanya Reylson kepada putranya yang berada dikursi samping.
Reson tak menjawab dan itu membuat Reylson semakin penasaran. "Kenapa?" tanya Reylson lagi lalu mengusap puncak kepala anaknya.
"Daddy, i want aunty Sia."
Jawaban Reson membuat Reylson kaget pasalnya anaknya ini tak pernah begitu akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Tapi mengapa dengan Sia sampai seperti ini.
"Bukankah tadi kau baru bertemu dengannya?" tanya Reylson.
"Iya. Tapi aku masih ingin bermain dengan mereka." ucap Reson. "She is like mom, dad." tambah Reson dengan nada sedih.
Reylson yang mendengar hal itu membuat hatinya sedikit teriris, bagaimanapun juga Reson hanyalah seorang anak umur lima tahun yang membutuhkan sosok ibu disampingnya.
"Besok kita akan kesini, daddy akan mengantarmu oke?" bujuk Reylson sambil mengusap rambut anaknya sayang.
"Benarkah dad?" tanya Reson memastikan, Reylson mengangguk pasti. Melihat reaksi sang ayah Reson kembali ceria.
Syukurlah ia tersenyum kembali. batin Reylson bersyukur melihat ekspresi putranya dan mereka pun meninggalkan pelataran perusahaan A'Corp.
***
"Nona semuanya sudah siap." ucap Jason saat menemui Sia yang berada diruangannya, Sia mengangguk lalu bangkit dari kursi kerjanya dan pergi keluar ruangan diikuti oleh Jason.
Mereka pun berangkat menuju salah satu restoran yang sudah menjadi tempat untuk menemui salah satu klien mereka.
Mereka sampai disalah satu restoran yang terdapat dikota tersebut. Saat Sia dan Jason sampai, mereka sudah dapat melihat sang klien sudah duduk disalah satu meja yang terdapat didalam restoran tersebut.
Sia berjalan kearah klien tersebut "Arselisia dari A'Corp?" tanya orang tersebut memastikan, Sia mengangguk.
"Saya Darrelo dari Varknly Company." ucap orang tersebut memperkenalkan diri. "Silahkan duduk." tambahnya.
Sia dan Jason pun duduk. "Kau sudah melihat berkas sebelumnya?" tanya Sia, Darrelo mengangguk.
"Ada masalah?" tanya Sia lagi.
"Nothing, all perfect." jawab Darrelo tersenyum. Sia dan Jason yang mendengar hal itu hanya tersenyum.
"But..." lanjut Darrelo menggantung.
"What?" tanya Sia.
"Tuan Varknly berpesan, kau harus berkunjung kekantornya." ucap Darrelo tersenyum, Sia hanya mengangguk paham.
"Beritahu kepadanya besok aku akan menemuinya pukul 11." ucap Sial alu mengangkat tangannya bermaksud memanggil pelayan.
"Ah baiklah." ucap Darrelo tersenyum.
Pelayan datang dengan tiga buku menu dan sebuah note ditangannya, lalu memberikan buku menu itu kepada mereka.
Pelayan tersebut sudah pergi membawa pesanan makanan mereka. Obrolan pun terjadi sambil menunggu pesanan mereka datang.
"Bolehkan aku tanyakan sesuatu?" ucap Darrelo. Alis Sia terangkat menunggu kalimat selanjutnya dari Darrelo.
"Kau tak pernah tampil dipublik mengapa?" tanya Darrelo penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (ST) ✔
Action[1] SUDAH TERBIT Ia itu dingin. Tapi dingin itu hanyalah sebuah cover. Sebuah cover yang sengaja ia buat untuk menutupi segala kerapuhan yang ia miliki, ia hanya berusaha tidak terlihat lemah dan menyedihkan ITU SAJA. #2-lian (81018) #2-sia (18101...