Seventeen : The Beginning

656 38 2
                                    

LAX Airport, Los Angeles.
1.45 pm

Saat ini Sia, Jason, Lian, Mason, Edward, Stev dan Kev sedang berada dibandara. Sia memutuskan pulang siang itu juga.

"Nona selalu jaga kesehatan." ucap Stev, Sia hanya mengangguk.

"Jagalah nona Ed. Pastikan ia selalu selamat." ucap Stev kepada Edward yang masih fokus kepada tab yang ada di tangannya.

"Tak perlu kau ingatkan soal itu Stev." ucap Edward datar masih melihat tabnya lalu beralih melihat Stev.

Mereka seperti bukan bawahan dengan bosnya tapi mereka seperti sebuah keluarga yang menyanyangi satu sama lain. batin Lian melihat kedekatan Sia dengan orang orang kepercayaanya.

"Tak usah kau pikirkan soal nona urus saja perusahaan dengan baik." ucap Jason yang di angguki oleh Edward.

"Soal itu tak usah kau beritahu aku akan mengurusnya dengan baik, karena nona sudah mempercayakannya kepadaku." ucap Stev.

"Yayaya..." ucap Edward lalu memokuskan dirinya kepada tab yang ada di tangannya lagi.

Tak lama datang seorang pria yang menghampiri Sia "Nona pesawatnya sudah siap. Mari..." ucap pria itu, Sia mengangguk berjalan diikuti oleh yang lainnya.

Tinggalah Stev dan Mason. "Aku akan merindukan mereka." ucap Stev. Mason hanya menghela nafas lalu berjalan pergi.

"Hei kenapa kau meninggalkanku." ucap Stev sedangkan Mason terus berjalan tak memperdulikan Stev yang terus meruntuki dirinya.

***
SFO Airport, San Fransinco
3.10 pm

Pesawat sudah melandas 15 menit yang lalu. Sia beserta yang lainnya sudah keluar dari pesawat menuju pintu keluar utama.

"Hai... Kita bertemu lagi." ucap seorang tiba tiba menghampiri Lian, Sia hanya melihat orang itu sekilas lalu berjalan kembali diikuti yang lain begitu juga dengan Lian yang hanya melihat wanita itu sekilas.

Percobaan? Atau Permulaan? batin Jason melihat wanita yang menyapa Lian.

Sia melihat Roy supir pribadinya. "Nona." sapa Roy ketika Sia berjalan mendekatinya dengan yang lain.

Sia hanya tersenyum kembali berjalan mengikuti Roy menuju mobil yang akan mereka tumpangi.

"Enyalah kau." ucap Lian tiba tiba kepada wanita yang terus mengikutinya dan itu sukses membuat Lian jengkel.

Sia yang mendengar itu sontak berhenti lalu melihat kearah Lian dan tersenyum mengejek kearah wanita yang berada disamping Lian.

"Lian..." ucap wanita itu.

"Jangan sebut sebut namaku, aku tidak mengenalmu!" ucap Lian menginterupsi.

"Nona mohon menyikirlah dari hadapan tuan Lian, ia tidak menyukai kehadiranmu." ucap Kev yang merasa risih sejak tadi dengan keberadaan wanita yang mengikuti Lian.

"Mari tuan." ucap Kev kepada Lian.
Lian mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Sementara Sia sudah berjalan terlebih dahulu dengan Jason dan Edward serta Roy.

Mereka berada dimobil yang terpisah karena tujuan yang berbeda. "Jas mungkin besok aku akan pergi kekampus. Kau pimpin rapat pagi dengan Edward dan sepertinya kita sekarang akan kekantor terlebih dahulu." ucap Sia melihat tab yang berada ditangannya.

Mine (ST) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang