Eighteen : Stuck? Or Trap?

618 36 2
                                    

Sia menyeringai melihat apa yang terdapat dilayar 14'' didepannya. "Ia keliru bahwa nona akan menyelesaikan masalah ini sampai berhari hari." ucap Jason tersenyum puas.

"Tapi kita harus tetap memantau pergerakannya, bisa saja ia melanjutkan jaringan ini." Nick menambahi ucapan Jason yang diangguki oleh Sia.

"Dan itu tugasmu."

"Kau sudah pastikan semuanya aman Nick?" tanya Jason.

Nick yang ditanya hanya mengangguk "Aman. Jika ia tidak melanjutkannya. "

"Aku memiliki satu pertanyaan mengapa hanya perusahaan yang ditangani nona saja yang ia kacaukan sistemnya?" tanya Edward yang tak lama baru masuk kedalam ruangan.

"Pengguna jaringan ini musuh nona, ini adalah pengalihan Ed." Jason menjawab pertanyaan Edward, Edward hanya mengangguk.

"Lagi pula jika ia mengacau di perusahaan tuan Nathan ataupun tuan Niel pelakunya akan langsung ditangkap dan setelah itu kemungkinan besar akan dibunuh. Terlebih lagi tuan Nathan yang tak memiliki belas kasih kepada orang yang telah mengusiknya." ucap Nick lalu membayangkan wajah Nathan yang dingin sekaligus menyeramkan.

"Kau benar." Edward membenarkan ucapan Nick.

"Kalian lanjutkan saja jika tidak ingin melihat dunia lagi besok." selesai mengucapkan hal tersebut Sia keluar dari ruangan tersebut.

Mendengar itu ketiga pria tersebut diam tak berkutik "Kau melupakan sesuatu Nick." Jason mengangguki ucapan Edward.

"Ya. Bahwa nona Sia masih berada disini saat aku mengatakannya." ucap Nick.

***

Sia berada diruangnya, ia sedang mengirimkan pesan kepada Kev.

Mungkin tiga hari kedepan kita kehilangan kontak. Tetaplah waspada.

Pesan terkirim.

Tak lama sebuah pesan masuk diponsel Sia, ternyata balasan dari Kev.

Baiklah nona, selalu jaga kesehatan.

Sia hanya membacanya tak niat untuk membalas pesan tersebut, Sia memeriksa tugas tugas kampusnya, seingatnya tugas tugas menuju akhir semakin banyak dan itu artinya ia harus membagi waktunya lebih baik lagi antara perkerjaan dan kuliahnya.

Sia memeriksa seluruh tugas tugas dan kegiatannya dikampus. Sepertinya besok aku harus kekampus lagi. batin Sia melihat tanggal yang sudah lama ia tulis dan itu adalah sebuah jadwal untuk pergantian posisi jabatannya sebagai ketua keamanan kampus.

Sia membuka sebuah flasdisk yang diberikan oleh Rein, ia memeriksa data apa yang terdapat didalam benda seperti permen tersebut.

"Nama nama kandidat ternyata." gumamnya melihat data tersebut. Sia hanya membaca nama nama tersebut tanpa minat.

Sia memeriksa laptop satunya sesekali dahi berkerut melihat layar tersebut, Sia terus memeriksa sampai sebuah ketukan menghentikan kegiatannya.

Orang tersebut masuk setelah mendapat izin dari Sia, pintu terbuka masuklah Jason dengan wajah tenangnya.

"Nona anda ingin mengikuti rapat?" tanya Jason.

Sia tampak berpikir sejenak lalu mengangguk dan mereka pun pergi menuju ruang rapat.

Di ruang rapat semua orang sudah berkumpul dan rapat pun dimulai. Sia hanya memperhatikan saja karena yang memimpin rapat adalah Jason dan Edward sebagai sekretarisnya.

Mine (ST) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang