"Aha!"(Name) berhasil menemukan target sedang berjalan-jalan di Kota York Shin. Gadis itu hendak menyapa, mencoba bersikap normal. Namun, niatnya pupus begitu saja tatkala mendapati Killua tidak sendirian.
"Siapa ... gadis itu? Apakah dia keturunan terakhir suku Kuruta? Dari pakaiannya sih, sepertinya iya."
(Name) menatap lekat seorang gadis berambut pirang pendek berpakaian khas *suku Kuruta dari ujung rambut sampai ujung kaki, gadis itu melangkah beriringan dengan Killua. (Name) sempat mencurigai hubungan antara Killua dan gadis Kuruta tersebut. Pemikiran negatif pun bermunculan, namun gadis itu segera menepis kemungkinan buruk yang terbesit di benaknya untuk meyakinkan diri bahwa (name) bisa mendapatkan Killua.
"Semoga saja mereka tidak menyadari keberadaanku," bisik (name). Ia tengah mengendap-endap sambil tetap menjaga jarak kira-kira sepuluh meter dari Killua dan si gadis Kuruta. (Name) bergerak cepat untuk menyembunyikan diri di tempat tersembunyi untuk mengawasi gerak-gerik Killua dan gadis Kuruta itu.
"Mereka ... seperti pasutri saja." Gadis itu menghela napas. Entah mengapa, (name) merasa sedikit kecewa terhadap Killua yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan seorang gadis cantik seperti gadis Kuruta itu.
"Yah, aku tidak terlalu cantik, setidaknya aku tidak berlebihan dalam penampilan." (Name) memerhatikan penampilannya; kaus putih polos dipadu jaket hitam bergaris biru dan celana panjang hitam, serta tatanan rambut (your hair style).
"Ah, sebenarnya aku kenapa, sih?" Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Memfokuskan diri pada misinya, (name) kembali mengendap-endap sembari memantau pergerakan targetnya.
"Mau ke mana mereka?" tanya (name) pelan sambil mengerutkan dahi.
Mulai menaruh prasangka dan curiga, (name) keluar dari persembunyiannya dan berjalan perlahan dengan jarak sekitar enam meter dari target. Gadis itu melangkahkan kaki sesantai mungkin, agar tidak ada yang mencurigai gelagatnya.
"Hm ... mencurigakan," gumamnya. Memata-matai orang lain membuat (name) jadi memikirkan hal yang tidak-tidak, sehingga gadis itu terus membuat kesimpulan berupa kecurigaan sebagai hal yang masuk akal dan sesuai logika.
Akan tetapi, lama-kelamaan, (name) mulai merasa geram kepada Killua dan si gadis Kuruta yang mulai melangkah memasuki wilayah pinggiran kota. Kedua target berjalan menyusuri sebuah gang kecil. Killua dan gadis Kuruta itu semakin menjauh dari keramaian, memunculkan berbagai pemikiran liar yang berkelebat dalam benak (name).
"Beginilah risiko membuntuti orang, pikiranku tak bisa diajak kompromi," gerutunya sembari berusaha menghapus pemikiran liarnya.
(Name) pun mengaktifkan *zetsu, berharap semoga Killua maupun gadis Kuruta itu tak menyadari keberadaannya. "Duh, mereka ini mau ke mana, sih? Kok, jauh banget perginya."
Merinding saat pemikiran liarnya kembali, (name) menepuk-nepuk pipi tembamnya. "Tidak mungkin, Killua tidak mungkin seperti itu," cetus (name) seraya mendekat perlahan ke arah Killua dan si gadis Kuruta.
'Sebaiknya, aku agak menjauh dari mereka,' batin (name). Ia menghentikan langkahnya untuk membiarkan targetnya berjalan terlebih dahulu. Barulah (name) berjalan mengikuti jalur perjalanan target dari jauh.
Sampai di suatu tempat, gadis itu merasa familier setelah mengobservasi lingkungan sekitarnya. "Sepertinya aku kenal tempat ini," pikirnya. Sambil menajamkan pandangan, (name) terkesiap ketika menyadari arah tujuan target.
"Ini gedung kosong yang waktu itu sempat aku datangi!" Gadis itu segera menutupi area mulutnya menggunakan kedua telapak tangan, ia tanpa sengaja mengeraskan suaranya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With Me
Fanfiction[SUDAH TAMAT, KAPAN-KAPAN DIREVISI] Menjadi seorang Hunter profesional merupakan pekerjaan yang hebat, namun sangatlah berat. (Your full name) adalah salah satu peserta yang lulus Ujian Hunter dan bekerja sebagai Hunter profesional untuk dirinya sen...