Ninth Day, Ninth Mission : New Mission

1.6K 210 19
                                    


Sesampainya di rumah, (name) tertawa keras dengan puas. Setelah berhasil dijahili oleh (name), bocah lelaki berambut silver itu memutuskan untuk pulang dan mengantarkan sang gadis ke rumahnya.

Sepanjang perjalanan, Killua hanya diam dengan wajah memerah dan jantung yang berdetak kencang. Killua merasa malu setelah menyaksikan pemandangan yang menggoda dari (name) sehingga sedikit mengguncang jiwa dan raganya. Begitu sampai di rumah (name), Killua pun langsung berpamitan dan melesat cepat meninggalkan (name) yang tergelak sampai sakit perut dan pipinya pegal.

"Ya ampun, coba lihat wajahnya!"

Suara tawa (name) menggema di seluruh penjuru rumah, cukup kuat hingga mampu menggetarkan kaca jendela.

Kaki (name) melemas, mulai kehabisan tenaga untuk berdiri. Sudah lelah tertawa terbahak-bahak, akhirnya (name) melangkah ke dapur untuk meminum segelas air.

Usai menenangkan diri, (name) mulai membereskan barang-barang belanjaannya. Gadis itu meletakkan chocorobo-kun yang tadi dibelinya ke dalam lemari penyimpanan. Setelah selesai, (name) segera mandi dan mengganti pakaian lalu beranjak menuju kamar untuk rebahan di tempat tidur.

Komik serta ponsel sudah hadir menemani. (Name) dengan cekatan mengetik laporan tentang misinya hari ini untuk dikirimkan kepada Miu.

"Miu-nee, hari ini, aku bertemu dengan Killua lagi di supermarket. Aku membuntutinya, mengawasinya dari jauh. Dia sempat menghilang dari pandanganku, tapi aku dapat menemukannya di taman kota. Aku melihatnya mengintip dari balik pohon, ternyata dia juga mengintaiku dan tahu kalau aku mengikutinya. Aku beralasan ragu untuk menghampirinya, beralibi agar dia tidak mencurigaiku.

"Kemudian dia membungkukkan sedikit tubuhnya dan mendekatkan wajahnya padaku seraya berkata kalau begitu, aku yang akan menghampirimu sambil tersenyum. Jantungku berdebar-debar dibuatnya. Terlebih lagi, dia menyentuh pucuk hidungku dengan pucuk hidungnya sendiri! Tidak ada jarak antara wajahku dan wajahnya. Dia menatapku dengan mata sebiru samudra miliknya, membuatku jatuh terduduk kehilangan tenaga. Dia malah tertawa, lalu mendudukkan aku di bangku taman dengan dia duduk di sampingku. Saat aku termangu, dia malah mencubiti pipiku.

"Meskipun aku sudah memasang wajah sebal, tapi dia tetap saja tertawa. Aku tidak terlalu mempermasalahkannya, justru bagus kalau dia sudah tidak ragu untuk bercanda dan bersenda gurau bersamaku. Waktu makan camilan, dia memerhatikanku dan tertawa karenaku. Kupikir itu bagus, berarti aku berhasil membuatnya terpesona olehku.

"Lalu, dia melancarkan aksi modus mengusap sudut bibirku yang belepotan cokelat dan bablas mengusap bibirku. Aku pun meliriknya dan lagi-lagi terlena dengan tatapannya. Kupalingkan wajahku, tapi dia tetap saja menggodaku. Karena telanjur kesal, aku menarik hidungnya. Setelah melepaskan hidungnya, dia mengakui bahwa aku punya tenaga yang kuat. Aku berpesan untuk tidak meremehkanku hanya karena aku seorang perempuan, aku harus membuktikannya.

"Aku membeli dua buah es krim cokelat untukku dan untuknya. Saat aku mengulum es krim tersebut dalam mulutku, dia memerhatikanku sambil melongo. Wajahnya mulai memerah, deru napasnya tak beraturan dengan keringat yang bercucuran. Sepintas ide jahil pun muncul dalam benakku. Aku bersuara dengan sengaja saat mengulum es krimku, bermaksud menggodanya. Begitu dia fokus padaku, langsung saja kugigit es krimku dan mengejutkannya.

"Aku membuatnya memekik, aku berhasil menjahilinya! Akhirnya, dia memutuskan untuk pulang dan mengantarku ke rumah. Begitu sampai, dia langsung melesat cepat meninggalkanku yang tergelak mengingat kejadian tadi."

(Name) menghentikan ketikannya sejenak lantaran jari jemarinya terasa pegal. Isi pesan yang dikirim cukup panjang, berbeda sekali dengan bicara langsung kepada Miu untuk melapor. Lalu, perhatian (name) beralih pada buku harian miliknya yang tergeletak di atas nakas. (Name) mengambil buku tersebut dan menulis laporan tentang misinya hari ini.

Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang