Twentininth Day, Twentininth Mission : Third Duel; Killua's Analysis

1.2K 153 13
                                    


'Apa...? Dia mengendalikanku?'

Killua hanya mampu memejamkan mata ketika (name) mengendalikan tubuh Killua untuk melayang di udara, diserang dari berbagai arah oleh kelima agen Hunter yang telah diberi isyarat untuk menyerang.

"Sousa : Touch Control."

Touch Control, jurus dengan tipe Nen Sousa. Sesuai namanya, jika (name) bersentuhan dengan seseorang atau sesuatu secara langsung, maka gadis itu dapat mengendalikannya sesuka hati. Bahkan, untuk menyakiti sekalipun adalah hal yang mudah.

(Name) mulai melakukan jurusnya ini ketika Killua menangkis serangan Slap-Punch-Kick tadi dengan menahan tangan dan kaki (name) setiap menampar dan meninju serta menendang. Saat (name) terlempar, gadis itu sudah mengendalikan Killua sehingga ikut terjatuh.

Memanfaatkan waktu dan kesempatan sangat diperlukan dalam pertarungan, itulah yang pernah Miu katakan pada (name). 'Aku harus berterimakasih kepada Miu-nee setelah pertarungan ini,' batin gadis itu.

Perlahan, (name) berusaha untuk bangkit meski sekujur tubuhnya yang kotor dan dipenuhi luka terasa sakit. Tak sedikit yang berdarah. (Name) meringis, menahan perih dan rasa sakit yang menyulitkan dirinya untuk berdiri dengan gontai.

Tangan kanannya terangkat, menjadi permulaan penyerangan disusul melesatnya peluru-peluru Kuro yang dibantu oleh lecutan cambuk Aoi. Tinju tak kasat mata milik Nari bertubi-tubi menghantam punggung Killua dari bawah tanah. Harui dan Zen bekerja sama, dengan Harui melipatgandakan kekuatan lemparan bebatuan yang Zen kendalikan dengan Nen-nya.

Setiap detiknya serangan yang terarah pada Killua tak ada yang meleset sedikitpun. Dan tak sedikitpun Killua mampu menggerakkan tubuhnya yang pasrah menerima luka dari serangan-serangan tersebut.

Kali ini, (name) membebaskan hasrat kelima agen Hunter untuk menyerang sampai pertarungan berakhir. Menang atau kalah itu urusan nanti, karena yang terpenting adalah memastikan bahwa musuh tidak mempunyai kesempatan untuk menyerang balik. Sebisa mungkin (name) dan kelima agen Hunter tak membiarkan celah sekecil apapun yang bisa menggagalkan seluruh rencana dan serangan mereka.

Ledakan tak dapat dihindari. Kepulan asap tak pernah luput setiap detiknya. Tiada yang mampu membuat serangan beruntun tersebut berhenti. Tak peduli terhadap lingkungan sekitar yang rusak akibat setiap serangan;  bahkan lubang-lubang besar menganga di beberapa sisi.

Pertarungan yang curang ini masih terus berlanjut dengan Killua yang tidak melakukan perlawanan atau pergerakan kecil sama sekali. Namun, itu tidak berarti (name) dan yang lainnya bisa lalai. Gadis itu tahu betul karakter Killua seperti apa--spontan dan penuh kejutan.

'Kita lihat kejutan apa yang akan diberikannya padaku,' batin (name) sambil tersenyum culas.

Kelima agen Hunter pun tampaknya menikmati pertarungan yang terlalu mudah ini. Tetapi, sepatutnya ada kecurigaan jika suatu pertarungan berlangsung begitu mudah.

"Hei, bukankah ini terlalu mudah?" tanya Aoi, masih membantu Kuro melecutkan peluru-peluru ke arah Killua. Tak hanya Aoi, baik Kuro, Zen, Harui dan Nari juga merasakan adanya keganjilan.

(Name) pun mulai curiga. Sang gadis masih dapat merasakan keberadaan Killua dalam kendalinya di balik tebalnya kepulan asap--posisi Killua berada--beberapa meter di depannya. Semula, gadis itu diam saja, namun tak lama kemudian (name) terbelalak saat melihat sebongkah batu besar yang perlahan hancur terkena serangan dalam kepulan asap tersebut.

'Ke mana perginya?!'

Gadis itu mengangkat tangan kirinya, isyarat untuk kelima agen Hunter agar menghentikan serangan sementara. Perlahan, kepulan asap tersebut menipis dan tampaklah sebuah lubang yang menganga lebar dengan sebongkah batu besar yang hampir hancur berada di tengahnya.

Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang