Melarikan diri. Dua kata yang menjelaskan apa yang sedang (name) lakukan sekarang ini. Dikawal oleh lima orang agen Hunter profesional yang diutus oleh Murakami Miu, sang presiden direktur Hunter Agency.(Name) tak tahu pasti apakah nyawanya akan selamat. Tetapi, gadis itu tidak tahu harus bergantung kepada siapa lagi selain kelima agen tersebut dan Miu. Lagi pula, ia tidak ingin merepotkan lebih banyak orang dari ini, lagi.
Sekarang pukul 17.23 PM. Sekitar tiga puluh menit lalu, mobil sedan hitam berlogo HA di platnya berangkat dari rumah (name) dan melaju di jalan raya dengan kecepatan sedang. (Name) tak tahu dirinya mau dibawa ke mana, gadis itu tidak berani untuk banyak tanya. Ia hanya duduk manis di kursi tengah bersama Harui di sisi kanannya dan Nari di sisi kirinya.
Aoi duduk di kursi depan bersama Kuro sebagai supir, sementara Zen duduk sendirian di kursi belakang sambil memejamkan mata. Pria itu tidak mau dibilang tertidur di tengah tugas. Padahal, suara dengkurannya terdengar jelas.
"Kita sudah sampai," ucap Kuro. "Aku akan memarkirkan mobil dan menyusul. Kalian pergilah dahulu."
"Baiklah," sahut Aoi sambil membuka pintu mobil, kemudian menutupnya kembali setelah turun. Pria itu berjalan ke belakang mobil dan membuka pintunya, membangunkan Zen yang bangun dengan ogah-ogahan. "Aku tidak tidur," sangkal Zen ketus, namun dengan muka bantal membuatnya terlihat lucu.
Harui membuka pintu sebelah kanan dan turun dari mobil. "Ayo, (name)," kata Harui, mengulurkan tangannya untuk membantu (name).
Gadis itu menerima uluran tangan Harui, lalu melompat turun. (Name) berterima kasih dan Harui membalasnya dengan senyuman. Nari menyusul setelah menutup pintu mobil.
Kini, ia bersama keempat agen lainnya turun dari mobil yang dibawa Kuro untuk diparkirkan. Sebuah gedung menjulang tinggi di hadapannya. Warna putih gading mendominasi dinding, setiap kaca jendela tampak mengkilap indah. Di bagian depan gedung, terdapat tiga anak tangga yang terbuat dari batu marmer menuju pintu geser otomatis berupa kaca bening. Di atas pintu, terpampang tulisan Serenity Hotel.
Harui menggandeng tangan kanan gadis itu, menuntunnya menaiki ketiga anak tangga dan memasuki pintu kaca yang bergeser terbuka secara otomatis. Begitu masuk, pemandangan ala hotel bintang lima tampak di depan mata. (Name) yang belum pernah menginap di hotel sebelum ini terkagum-kagum melihat sekelilingnya.
(A/N : Ini sih Author-nya yang belum pernah ke hotel :v).
Harui membawa (name) ke meja resepsionis bersama Nari, disambut seorang wanita berambut hitam berpotongan pendek yang mengenakan seragam pegawai hotel. Harui dan Nari bercakap-cakap dengan wanita tersebut, sementara Aoi dan Zen hanya diam berdiri di belakang gadis itu.
"Nona (Name), benar?" tanya wanita itu sambil tersenyum. (Name) hanya mengangguk sebagai jawaban. Wanita itu memberikan sebuah kunci beserta selembar post it berisi nomor telepon padanya.
"Namaku Yuzu, agen Hunter profesional rahasia dari Hunter Agency. Kalau kau perlu sesuatu, telepon nomorku ini. Dan jagalah kunci kamarmu."
Mendengar itu, (name) melongo. Agen rahasia, katanya? Sepertinya, para agen dari Hunter Agency ini tersebar di seluruh penjuru dunia. Hebat sekali. "Terima kasih, Yuzu-san," ucap (name).
Setelah urusan check in dan pembayaran—yang ditanggung oleh Miu—di resepsionis selesai, keempat agen tersebut membawa (name) menuju ke kamar yang telah dipesan dengan menaiki lift sampai ke lantai 3, kamar nomor 123.
"Nah, (name), aku akan membantu merapikan barang-barangmu dulu," ujar Harui, Nari mengangguk setuju. "Aku juga," timpalnya.
"Baiklah," balas (name) sambil memutar kunci sehingga pintu terbuka, memperlihatkan sebuah ruangan yang cukup luas dan terkesan mewah dengan fasilitas yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With Me
Fanfiction[SUDAH TAMAT, KAPAN-KAPAN DIREVISI] Menjadi seorang Hunter profesional merupakan pekerjaan yang hebat, namun sangatlah berat. (Your full name) adalah salah satu peserta yang lulus Ujian Hunter dan bekerja sebagai Hunter profesional untuk dirinya sen...