Gadis itu melangkah memasuki bandara dengan tergesa-gesa, perasaannya kalut mengetahui pacarnya yang baru kemarin menembaknya itu memberi kabar yang membuatnya tak karuan.Yang benar saja, belum sampai seminggu bahkan sebulan atau setahun sudah LDR? Sebenarnya, Killua mempermainkannya atau bagaimana? (Name) pusing sendiri memikirkannya.
"Killua!" panggil (name) seraya berlari ke arah pacarnya yang tengah berdiri di ambang pintu bandara di samping satpam, entah mengapa (name) merasa tidak suka melihat satpam itu berdiri cukup dekat dengan Killua.
Mungkinkah ia cemburu? Mungkin saja, (name) pacar Killua dan Killua pacar (name), kan?
Killua menatap (name) dengan tatapan sendu, seluas senyum getir terlukis di bibirnya. Killua tetap tidak bisa menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada raut wajahnya.
Killua tahu, (name) pasti merasa dipermainkan karena tiba-tiba diberi kabar bahwa dirinya akan pergi keluar Kota York Shin. Padahal, baru kemarin Killua merasakan menjadi orang paling bahagia karena berhasil mendapatkan (name), gadis idamannya yang telah menjadi pacarnya.
Tetapi, Killua yang merupakan seorang Hunter profesional bersama teman-temannya itu mendapatkan misi dari klien yang membutuhkan bantuan mereka. Killua dan ketiga temannya akan pergi keluar Kota York Shin entah berapa lama. Bertujuan untuk mengejar sekelompok pencuri kelas kakap yang tak segan membunuh orang tak bersalah, Genei Ryoudan.
(A/N : Kalau lupa, silakan baca chapter sebelumnya ^◇^).
(Name) sendiri tidak pernah berhubungan dengan orang-orang yang memiliki hubungan terhadap dunia bisnis mafia dan berstatus sebagai Hunter.
Karena (name) sudah punya misi sendiri, bukan?
Dan misinya sudah masuk ke konflik sebenarnya, di mana (name) akan merasakan rasanya menjadi orang munafik yang menyadari semua kebohongan yang dilakukannya. Yah, (name) tidak tahu apakah akhirnya (name) akan memilih untuk jujur pada hatinya bahwa dirinya juga mencintai Killua.
(Name) yang mengetahui alasan Killua lantas marah. "Jadi, kau lebih memilih mereka daripada aku?!" ketus sang gadis, sambil menatap tak percaya pada pacarnya yang gelagapan.
"(Name) ... kita harus kuat, aku yakin LDR ini akan dapat kita lalui bersama." Killua menarik (name) dalam dekapan erat yang hangat, menenangkan (name) yang sangat dicintainya itu. Berat rasanya tidak melihat sosok sang malaikat, apalagi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Killua harus kuat untuk menahan rindu, begitu pun (name) yang harus sabar menunggu sampai Killua kembali ke sisinya. Keduanya harus berjuang, mempertahankan perasaan dalam hati masing-masing terhadap satu sama lain.
Killua yakin jodoh ada di tangan Tuhan, kalau (name) memang bukan jodohnya, maka Killua akan berusaha menjadikan kekasihnya itu agar menjadi jodohnya. Bagaimanapun caranya Killua akan terus berusaha menjadi yang terbaik untuk (name), menjaga dan memperjuangkan sang kekasih yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya.
Karena Killua mencintai (name) sepenuh hati, jiwa raganya hanya untuk gadis manis semanis chocorobo-kun yang memikat hatinya. Killua akan selalu mengabari (name) agar mereka masing-masing tidak merasa khawatir, apalagi kalau (name) sampai mengira Killua berselingkuh di belakangnya.
"Killua ... selama di sana, jangan pernah kau berpikiran untuk berpaling dariku, jangan pernah kau menduakanku. Aku pacarmu, bukan? Aku milikmu dan kau milikku, Killua. Jika kau mengingkari janji, aku yang akan menjadi malaikat mautmu nanti."
(Name) membalas dengan wajah muram dan aura suram, Killua yang melihatnya bergidik ngeri, lalu cepat-cepat mengangguk mengerti.
Hei, sepertinya (name) bisa menjadikan cemburu sebagai landasan dan alasan untuk membalaskan dendamnya. Ide yang bagus, bukan? Memang hatinya sempat berbisik, 'Killua benar-benar mencintaimu dan kau juga mencintainya. Kalian saling mencintai, mengerti?'
Tetapi pikirannya tetap tertuju pada balas dendamnya, tidak semudah itu untuk mencintai seseorang yang pernah menyakiti hati (name), membunuh keluarga satu-satunya yang gadis itu punya benar-benar membuat (name) terpuruk dan merasa sangat kehilangan. Setelah bertemu dengan Killua yang merupakan salah satu dari keluarga Zoldyck, perasaan senang dan bahagia kembali dirasakan (name) entah bagaimana. Namun, sayang seribu sayang, hatinya tidak bisa menerima perasaan Killua sepenuhnya. Karena sebagian besar hati (name) sudah dipenuhi dendam yang entah akan terbalaskan atau tidak.
Apakah masih ada tempat untuk Killua di hatinya? Ataukah dendam itu akan hilang tergantikan cinta dan sukacita? Sebaiknya, lihat saja nanti akan seperti apa.
"Kalau kau sampai macam-macam dengan wanita lain di belakangku, akan kupastikan kematianmu tinggal beberapa saat saja. Atau kau akan 'mengisi' teman wanitamu? Oh, kurasa aku sendiri tidak akan membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Ingat ini, Killua sayangku."
Killua harus menahan diri agar tidak mengompol di tempat, (name) saat cemburu memang manis, namun sangat sadis. Lagi pula, siapa yang punya teman wanita? Kurapika laki-laki, mana mungkin Killua bisa 'mengisinya'.
Susah payah Killua menelan ludah, tak ingin terlihat lemah di hadapan sang pujaan hati. Killua menepuk dadanya seraya bersumpah, "Aku akan terus berusaha menjadi seseorang yang tepat untukmu. Aku bersumpah, kalaupun kita tidak ditakdirkan untuk bersama, aku akan menjadi salah satu yang membahagiakanmu, (name)."
Mendengar itu, terselip rasa sakit di dalam hati (name). Menyedihkan rasanya jika mengetahui Killua mencintainya sepenuh hati namun ia tidak bisa menerimanya, keinginan hati (name) untuk menemukan seseorang yang tepat sepertinya tidak terkabulkan lagi. Biarlah, karena dengan begitu (name) sudah menepati janji dengan dirinya sendiri.
Tapi entahlah, jikalau bersama Killua adalah yang terbaik walaupun (name) tidak akan memaafkan dirinya sendiri, (name) akan tetap berjalan bersama Killua sepanjang hidupnya. Entah di atas kebahagiaan atau kesedihan.
"Berjanjilah kepadaku kita akan selalu satu, kau dan aku."
"Aku berjanji, tidak akan kutinggalkan kau meskipun jarak membentang di antara kita."
"Tepati janjimu, Killua ... kumohon."
"Tunggulah aku, (name). Sabarlah menungguku di sini, jangan berpindah ke hati yang lain."
"Killua...."
"(Name)...." Killua menempelkan dahinya dengan dahi (name), hidung mereka bersentuhan dan hampir tidak ada jarak di antara bibir keduanya, "Aku mencintaimu."
Dengan kata itu, Killua mengecup sekilas pucuk hidung dan dahi (name). Killua tidak mencium bibir (name) bukan karena tidak ingin, belum saatnya Killua bisa leluasa menyentuh tubuh (name) karena mereka belum memiliki ikatan janji suci yang diakui.
Terdengar pengumuman dari pengeras suara di bandara, saat-saat terakhir Killua bersama kekasihnya di York Shin tak akan Killua sia-siakan. Kalau bisa, Killua ingin lebih lama mengelus rambut lembut (name) dalam dekapan erat yang hangat ini. Tapi sayangnya Killua harus segera pergi, pesawat akan lepas landas lima menit lagi.
"(Name), aku akan pergi sekarang. Tetaplah sabar menungguku di sini, aku pasti akan kembali dan saat itu kita akan bersama lagi."
"Jaga dirimu, hati-hati di sana. Jangan lupakan aku dan ... cepatlah kembali. Aku ... menunggumu di sini."
Setelah berpamitan, akhirnya sosok Killua menghilang di tengah keramaian bandara. (Name) yang masih berdiri di ambang pintu bandara seusai berpamitan ditegur si satpam yang diam-diam menonton perpisahan Killua dan (name), cukup membuatnya iri karena masih melajang sampai masa kini.
Di luar bandara, sambil mendongak ke langit, menatap pesawat terbang yang membawa Killua. (Name) melambaikan tangannya dengan berurai air mata melepaskan kepergian Killua untuk beberapa waktu ke depan.
Mulai detik ini, pasangan baru ini berstatus LDR.
***
Bersambung....
A/N : Sampai jumpa lagi, semuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With Me
Fanfiction[SUDAH TAMAT, KAPAN-KAPAN DIREVISI] Menjadi seorang Hunter profesional merupakan pekerjaan yang hebat, namun sangatlah berat. (Your full name) adalah salah satu peserta yang lulus Ujian Hunter dan bekerja sebagai Hunter profesional untuk dirinya sen...