Fourteenth Day, Fourteenth Mission : Make it Possible

1.3K 162 29
                                    


Entah sudah berapa kali Gon mengucek-ucek matanya, berusaha menghapus sunggingan senyuman licik (name) yang terbayang dalam benaknya. Gon memang tahu kalau suatu saat, dirinya akan mengetahui ada apa sebenarnya di balik benang merah antara Killua dan gadis itu.

Menurut Gon sendiri, ada sesuatu di balik hubungan sepasang kekasih yang berlangsung amat langgeng tersebut. Bukannya Gon ingin Killua dan gadis itu tidak berinteraksi dengan baik-justru itu lebih buruk-tetapi hubungan keduanya terlampau damai.

Gon berpikir bahwa sebenarnya tidak salah apabila Killua menjalin hubungan dengan gadis itu. Mereka berdua termasuk orang yang kalem dan mempunyai pemahaman yang sama-kalau dilihat dari sisi positif-sehingga tampak serasi. Mungkin Gon beranggapan buruk karena hanya melihat dari satu sisi yang lain.

Kecurigaan Gon tertuju pada (name) yang dengan mudah mendapatkan Killua. Padahal, Gon saja butuh perjuangan untuk membuat Killua percaya padanya. Bahkan, temannya itu masih memerlukan waktu untuk memercayai Gon.

Semula, tidaklah mudah bagi Gon dan Killua untuk saling percaya saat pertama kali berjumpa. Tidak semudah pertemuan pertama antara Killua dengan gadis itu.

Gadis itu tampaknya mudah sekali membuat Killua-yang notabene keras kepala dan tidak mudah percaya kepada orang lain, terutama orang asing-merasa nyaman dan menaruh kepercayaan serta harapan padanya.

Mengherankan-ah, mencurigakan sekali.

"Jangan-jangan, Killua diguna-guna oleh gadis itu?" pikir Gon, namun pemikiran konyol tersebut segera ditepisnya.

Gon memersepsikan dua hal dari hasil penyelidikannya selama ini; Killua dan gadis itu telah saling mengenal sejak lama tanpa sepengetahuannya, atau salah satu dari mereka memiliki sesuatu yang membuat pasangannya bersedia bersanding dengannya dalam konteks baik ataupun buruk.

Namun, Gon meragukan persepsinya yang pertama, karena Killua pasti menceritakan perihal interaksinya dengan orang yang dikenalnya. Sekalipun Killua tidak menyukai gadis itu, Killua pasti akan bercerita padanya.

Ada sesuatu yang disembunyikan oleh (name), begitulah yang terbesit dalam benak Gon ketika melihat sunggingan senyum licik gadis itu. Sejak awal, Gon memang tidak percaya pada (name), bahkan Gon mulai kehilangan kepercayaannya terhadap Killua.

Suatu kemungkinan besar jika (name) punya sesuatu yang tersembunyi di balik sosoknya yang manis bagi Killua.

Gon mengaku, gadis itu memang manis-tapi Gon bersikeras menyangkalnya dengan menyatakan bahwa dirinya lebih manis daripada (name)-dan begitu perhatian pada Killua. Ia bersikap layaknya seorang gadis yang baik, terlalu baik malahan. Karena itulah Gon mencurigainya.

Meskipun Killua sempat meyakinkan Gon bahwa gadis itu benar-benar gadis yang tepat untuknya dan meminta Gon untuk memercayai (name), tetapi sekarang Gon sudah tidak bisa memercayainya lagi.

"Aku harus mencari tahu," cetusnya mantap. Gon kemudian keluar dari bilik toilet tempatnya bersembunyi dan kembali ke ruang staf, di sana ada Akito dan beberapa rekan kerja lainnya.

"Akito-san," panggil Gon. "Apakah kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja," jawabnya. "Ah, ada yang ingin kusampaikan padamu."

Akito menarik tangan Gon, membawanya ke belakang kafe yang sepi. Setelah memastikan tidak ada orang lain, barulah Akito angkat bicara, "Mereka ingin pergi ke pameran di dekat taman kota, tapi sebelumnya mereka jalan-jalan dahulu sambil menunggu pameran dibuka."

"Begitu rupanya. Terima kasih banyak, Akito-san. Kau sangat membantuku," ucap Gon. "Dan maaf kalau tadi kau terkejut karena Killua tahu kau menguping."

Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang