"Yosh! Kami sudah sering kencan. Jadi, pasti akan baik-baik saja dan berjalan lancar!"Miu tertawa mendengar seruan (name) yang bersemangat untuk berkencan dengan Killua—sebagai pasangan baru—melalui video call. Mereka memang sudah sering bermesraan tanpa status pacaran, seharusnya (name) biasa saja. Namun, ia tetap merasa gugup dan masih malu-malu.
"Apakah Miu-nee yakin aku tak perlu membawa apapun?" tanya (name). Pasalnya, usul Miu untuk tidak membawa apapun—kecuali tas selempang kecil yang berisi beberapa perlengkapan—sedikit meragukan.
"Tentu," jawab Miu sambil mengangguk. "Tapi, mungkin nanti kau bisa membelikan sesuatu yang Killua sukai, anggap saja memberi hadiah."
"Killua tidak sedang berulang tahun."
"Aku juga tahu."
"Memangnya Miu-nee tahu kapan Killua berulang tahun?"
"Tidak."
(Name) pun menghela napas. "Hm ... mungkin Killua suka bunga-bunga di taman kota."
Miu menjedotkan kepalanya ke dinding kamar tidurnya setelah mendengar ucapan sang adik sepupu. Aksi konyol Miu tersebut membuat (name) kebingungan melihat kakak sepupunya bertingkah layaknya orang stres.
"Pokoknya, jalani saja sesuai perkataanku, paham?" pungkas Miu, (name) mengangguk mengerti meskipun tidak sepenuhnya.
"Ya sudah, aku mau mengisi daya ponselku. Selamat bersenang-senang, (name)!"
Setelah itu, video call berakhir. (Name) bergegas menuju kafe tempat sebagai yang dijanjikan oleh Killua untuk bertemu.
Pintu kafe dibukakan dari dalam ketika (name) hendak melangkah masuk. "Selamat datang!" sambut seorang butler seraya meletakkan tangan kanannya di depan dada dan sedikit membungkuk. Rambut hitam jabriknya yang mencuat tampak lucu, serasi dengan senyuman manis yang terlukis di wajah lugunya.
(Name) balas tersenyum manis dan mengikuti butler tersebut ke meja untuk dua orang yang masih kosong, letaknya di pojok kafe dekat jendela. Tempat yang cocok untuk berduaan.
"Ingin pesan apa?"
"Satu spageti dan minumnya satu iced tea."
"Baiklah, satu spageti dan iced tea. Pesanan akan diantar dalam lima belas menit, mohon ditunggu."
Lalu, butler tersebut pergi meninggalkan (name) yang memandang keluar jendela kafe sambil bertopang dagu. Menunggu Killua datang tidak akan lama, karena berselang beberapa detik orang yang ditunggu akan muncul.
Pintu kafe kembali terbuka, terlihat sosok Killua berjalan masuk dengan santainya.
'Tuh, kan. Pasti langsung muncul,' batin (name) sambil tersenyum saat melihat Killua berjalan ke arahnya. Killua terlihat keren mengenakan hoodie berwarna merah dipadu celana jeans panjang, serta sepatu yang berwarna senada dengan hoodie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killua Zoldyck X Readers : 30 Days Make You Fall In Love With Me
Fanfiction[SUDAH TAMAT, KAPAN-KAPAN DIREVISI] Menjadi seorang Hunter profesional merupakan pekerjaan yang hebat, namun sangatlah berat. (Your full name) adalah salah satu peserta yang lulus Ujian Hunter dan bekerja sebagai Hunter profesional untuk dirinya sen...