... sebelumnya ...
"Gue hanya berharap pihak-pihak yang terlibat bisa menerima keputusan gue nanti," jelas Ferdy sambil tersenyum ke arah Aloysius yang balas tersenyum. "Merci karena lo udah ngebuka pikiran gue, Loy ...," tambahnya.
"Sama-sama," jawab Aloysius sebelum menambahkan dalam hati, Beuh ... kayaknya gue bakal beneran patah hati nih ....BEBERAPA jam kemudian, Bu Maria mendekati Ferdy yang setengah tertidur di samping tempat tidur Lluvia sambil tetap menggenggam tangan gadis itu. Membuat Aloysius yang duduk di salah satu sofa berpikir dengan geli,
Si Ferdy ini nggak punya malu atau ngelunjak, ya? Bukan siapa-siapa, udah buat kesalahan yang amit-amit kampungan banget, eh ... masih berani-beraninya ngambil posisi kehormatan di sebelah Lulu, lagi! Padahal keluarga Lulu yang lain aja duduk di sofa atau di luar kamar.
"Fer ...," panggil Bu Maria pelan sambil menepuk pundak Ferdy.
"Haa?? Iya Bunda?" jawab Ferdy sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Kayaknya kamu mending pulang aja, ya? Istirahat di rumah," bujuk Bu Maria lembut. "Jangan pulang ke Subang, pulang ke rumah kamu di Bandung aja ... ini kan udah tengah malem," lanjutnya saat Ferdy tidak menjawab.
"Kalau boleh, Ferdy mau nungguin Lluvia di sini aja, Bunda ...," pinta Ferdy akhirnya.
"Jangan, kamu harus istirahat ... nanti kamu sakit. Besok saja kamu ke sini lagi," sambung Pak Abimanyu.
"Tapi Om ... Ferdy pengen di sini," rajuk Ferdy seperti anak kecil, yang membuat semua yang ada di ruangan itu mengangkat sebelah alis mereka.
Sok akrab banget nih si Ferdy! gumam Aloysius geli dalam hati.
Ferdy? Kok berani banget sama Ayah? pikir Lluvia bingung.
"Ferdy, Om tidak melarang kamu untuk menjenguk ataupun menunggui Lluvia, tapi untuk saat ini lebih baik kamu pulang dulu, istirahat. Besok kalau kamu sudah segar kembali, kamu boleh datang ke sini kapan saja, kami akan selalu menyambutmu dengan tangan terbuka," jelas Pak Abimanyu.
"Om Abi bener, Fer ... lebih baik sekarang kita pulang aja dulu. Mau ke mana? Ke rumah lo atau ke rumah gue? Nggak apa-apa, gue anterin. Keluarga Lluvia kan udah ada di sini, nggak perlu terlalu banyak orang untuk nungguin dia. Lagian lo juga belum sempet istirahat sejak pulang kerja tadi, kan? Nggak bagus juga kalo lo malah sakit," usul Aloysius sambil melangkah mendekati Ferdy.
"Aloysius benar, Fer. Nggak lucu kan kalau orang yang menjenguk malah ikut sakit?" kata Daniel sambil tersenyum bersahabat.
"Tuh .... Yuk, kita pulang!" ajak Aloysius sambil membantu Ferdy untuk berdiri dari posisi duduknya.
"Eh ... Fer!!" seru Aloysius terkejut dan sedikit panik saat Ferdy tersungkur dengan posisi bersujud di depan Pak Abimanyu dan Bu Maria. Semua yang ada di ruangan itu pun terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Lluvia [✓]
General FictionSemua orang pasti pernah merasakan kelelahan dalam hidupnya. Pernah merasa ingin melarikan diri dari semuanya. Bagaimana kalau hal itu didengar dan dikabulkan oleh Tuhan? IA membawamu keluar dari kelelahanmu, membuatmu melupakan semuanya. Itulah yan...